Lagi-lagi, kekuatan media sosial kembali muncul, kini sedang ramai jadi perbincangan mengenai jalur sepeda di sepanjang trotoar Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta yang penempatannya dianggap ‘aneh’ dan membingungkan. Pertama-tama, para netizen hanya menyindir tentang jalur sepeda yang terhalang dengan tiang listrik.
Hal itu terjadi karena memang, jalur yang dicat warna hijau dan diperuntukan untuk pengendara sepeda gowes tersebut berada di trotoar. Ya, mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trotoar sebenarnya diperuntukan untuk pejalan kaki. Namun, kini dibagi fungsinya untuk pesepeda.
Tapi, setelah ramai dapat kritikan netizen, akhirnya dilakukan pembenahan di jalur sepeda tersebut. Sayangnya, bukan jalurnya yang dipindah, tapi tiang listriknya yang dibongkar untuk dipasang ke tempat lain.
Sejak Rabu, 1 Agustus 2018, para petugas dari Suku Dinas (Sudin) Perindustrian dan Energi Kota Jakarta Pusat udah mulai tampak ngebongkar tiang listrik di sepanjang Jalan Asia-Afrika. Totalnya 14 tiang dari depan Hotel Mulia sampai Pintu 1 Asia Afrika.
Memang sebernarnya, penggunaan sepeda perlu diberikan fasilitas semacam jalur sepeda untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda. Sayangnya, di Indonesia ini hanya sepeda motor dan kendaaraan bermesin aja yang dominan di jalanan.
Padahal, di beberapa kota besar di dunia udah berhasil, lho ngebuat penduduknya suka menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Infrastruktur dan lalu-lintas di kota-kota itupun dirancang agar penduduk untuk bersepeda secara aman dan mudah.
Dengan banyaknya pengguna sepeda, tentu polusi udara juga makin berkurang, nah berikut 10 kota di dunia yang nyaman dilewati pesepeda!
1. Amsrterdam (Belanda)
Amsterdam kini menjadi kota sepeda terbesar di dunia. Ibu kota negara Belanda itu menjadi rumah bagi 881 ribu sepeda. Bahkan, saat ini Belanda memiliki sekitar 22 ribu mil jalur sepeda. Jadi, lebih dari seperempat jalur atau 38 persen akses transportasi di negara itu diperuntukkan khusus untuk sepeda.
Dengan sebutan ibukota sepeda dunia, tercatat 40% lalu-lintas kota dipadati hilir mudik sepeda dan kota ini berhasil memposisikan diri sebagai sahabat pesepeda dengan mempromosikan kehidupan lebih sehat dan gaya hidup lebih aktif bagi penduduknya.
Enggak cuman jalur sepeda yang dibuat luas, aman, cepat, dan nyaman, tapi di Amsterdam juga banyak fasilitas parkir sepeda yang disediakan di tempat-tempat umum seperti di pusat perbelanjaan, sepanjang tepi kanal-kanal, juga di stasiun kereta. Bahkan untuk di stasiun kereta, pemerintah kota menyediakan lokasi parkir yang dapat menampung 10 ribu sepeda.
2. Portland (Negara Bagian Oregon, AS)
Kota Portland memiliki jalur sepeda yang mengubungkan seluruh pelosok kota. Jaringan jalan ini terbukti sukses meningkatkan penggunaan sepeda. Portland juga punya budaya bersepeda yang cukup kental.
Program commuter digalakkan dengan menyediakan sepeda bagi pekerja berpenghasilan rendah, termasuk fasiltas keamanan seperti lampu, kunci sepeda, helm, pompa ban, tool kit, peta dan jas hujan. Jaringan jalur sepeda makin bertambah dari 60 menjadi 260 mil sejak tahun 1990-an. Jumlah pesepeda turut meningkat dalam periode yang sama, tanpa ikut menambah insiden kecelakaan.
3. Copenhagen (Denmark)
Di Copenhagen, sepeda adalah transportasi yang paling dominan. Negara yang menduduki urutan enam dalam peringkat kota dengan kualitas hidup terbaik di dunia itu berhasil mengadakan program komunitas sepeda. Seluruh warga Denmark umumnya memiliki minimal sebuah sepeda, dan Copenhagen beberapa tahun belakangan turut dikenal sebagai kota sepeda.
Di ibukota Denmark ini tercatat 32% pekerja menggunakan sepeda untuk ke kantor, dan lebih dari 50% dia antaranya beralasan bahwa memakai sepeda justru lebih cepat dan mudah. Jalur sepeda juga udah dibuat meluas dan bisa digunakan dengan baik. Jalurnya biasanya terpisah dari jalan raya utama dan juga punya lampu lalu-lintas tersendiri. Bahkan, Christiania, sebuah wilayah khusus di Compenhagen benar-benar terbebas dari kendaraan bermotor.
4. Boulder (Negara Bagian Colorado, AS)
Di Boulder, pemerintah kotanya nya berhasil mempromosikan program bersepeda aman yang mereka kembangkan. Program ini disebut Boulder Safe Routes to School, sebuah program untuk ngasih rasa aman dan nyaman buat anak-anak yang mau memakai sepeda untuk berangkat dan pulang sekolah.
Selain itu, lebih dari 4 ribu orang berpartipasi dalam Boulder Bike to Work Day yang diadakan secara reguler. Bahkan kota ini mendedikasikan 15% dari anggaran transportasinya untuk menyediakan dan mempromosikan penggunaan sepeda. Buat fasilitasnua, Boulder menyediakan peta berwarna bagi pengendara sepeda, lengkap dengan atraksi-atraksi lokal.
5. Davis (Negara Bagian California, AS)
Kota yang luasnya 25,69 km ini punya jalur sepeda sepanjang 100 mil, lho. Kota di bagian utara California yang berpenduduk 65 ribu jiwa ini juga lebih banyak puna sepeda dibanding mobil. Makanya, mereka berani punya motto ‘Kota Paling Bersahabat bagi Pesepeda di Seluruh Dunia’. Bahkan, setiap bulan Mei, kota itu juga punya program sepeda bulanan.
6. Sandnes (Norwegia)
Nah, di Negara Norwegia, pemerintahnya sengaja membuat pilot project selama empat tahun untuk mengurangi penggunaan mobil, dan Sandnes menjadi salah satu dari dua kota yang ikut proyek tersebut.
Proyeknya tak lain dan tak bukan bertujuan untuk ngebuat sebuah kota menjadi bersahabat bagi pesepeda, dan menggalakkan penggunaan sepeda. Dan kini, Sandnes telah disulap menjadi kota di Norwegia dengan fasilitas terbaik bagi pesepeda.
7. San Francisco (Negara Bagian California, AS)
Dengan jumlah penduduk 870.877 pada tahun 2016, San Francisco menjadi kota kedua yang punya banyak penduk di AS. Makanya, jangan heran kalau sistem transportasi sepeda justru jadi andalan utama. Kota ini secara konsisten menempati urutan teratas dari survei majalah Bicycling untuk penggunaan sepeda.
Terdapat 40 ribu penduduk San Fransisco bersepeda ke tempat kerja. Terdapat juga jalur sepeda sepanjang 63 mil di kota ini. Pengawas kota tersebut menempatkan prioritas utama bagi kebutuhan pejalan kaki dan pesepeda, dibanding transportasi massal. Dengan pertambahan jumlah pesepeda, seluruh tranportasi umum kini dilengkapi alat pembawa sepeda.
8. Trondheim (Norwegia)
Enggak sekedar jalur sepeda biasa, di Kota Trondheim ini bahkan diciptakan fasiltas pertama di dunia berupa lift sepeda yang dinamakan Bicycle Lift Trampe. Lift tersebut juga menjadi daya tarik utama wisata bagi Kota Trondheims. Tujuan pembangunan lift ini yakni mengantarkan pesepeda mendaki tanjakan tanpa perlu turun dari sepeda.
Hal itu memang sengaja dibuat, mengingat topografi Kota Trondheim yang berada di lereng gunung, fasilitas tersebut cukup membantu bagi pesepeda. Pemerintah kota Trondheim turut menyediakan persewaan sepeda untuk umum. Sekitar 18% penduduknya menggunakan sepeda untuk bekerja maupun ke sekolah.
9. Berlin (Jerman)
Meskipun komunitas pesepeda di Berlin saat ini udah mencapai 400 ribu pesepeda, namun pemerintah kota tetap kurang puas dengan hasil itu. Mereka rela mengeluarkan uang jutaan euro hanya untuk membuat orang mau bersepeda.
Uang itu digunakan untuk berbegai hal, seperti membuat website yang bisa membantu para pesepda bisa mengetahui rute bersepeda di kota Berlin. Jadi, jangan kaget melihat Ibukota Jerman ini udah punya 80 kilometer jalur khusus sepeda yang berada di jalan utama.
10. Barcelona (Spanyol)
Buat kalian yang mau jalan-jalan di Barcelona, harus tau nih, kalau di kota itu menyediakan program penyewaan sepeda yang mereka beri nama Barcelonas Biking Program atau Bicing. Program penyewaan sepeda yang diresmikan pada tahun 2007 itu memungkinkan penyewa untuk bisa pinja sepeda di 100 pos yang tersebar di penjuru kota.
Caranya, para penyewa perlu mendaftar terlebih dahulu dan baru bisa mendapatkan kartu yang dijadikan identitas untuk menyewa sepeda. Jadi, penyewa diperbolehkan memakai sepeda di dalam kota, kemudian dikembalikan di pos manapun.
Fasilitasnya pun enggak main-main, di Barcelona pemerintahnya ngebuat ‘green ring’, sebuah jalur sepeda yang mengelilingi area metropolitan, dan juga terdapat juga 3.250 tempat parkir sepeda di seputar kota.