Internasional

Brood X, Tonggeret Fenomenal Tahunan di AS yang Jadi Menu Makanan

Irfan — Asumsi.co

featured image
Foto: Wikipedia/Kstern

Miliaran, bahkan mungkin triliunan, tonggeret muncul dari tanah selama enam pekan di lebih dari selusin negara bagian Amerika Serikat. Mengutip Voice of America, Washington, termasuk Virginia Utara, adalah titik panas bagi banyak serangga seukuran ibu jari berumur pendek yang dinamai Brood X ini.

Bagi beberapa orang, kehadiran triliunan tonggeret ini mungkin menarik. Tapi sebagian lagi mungkin takut bahkan jijik. Tapi tenang, ini bukanlah ancaman.

Fenomena Berkala

Melansir NBC News, keluarnya tonggeret dari bawah tanah adalah kejadian yang biasa terjadi dalam siklus 17 tahunan. Para jangkring ini keluar untuk kawin yang bising selama sebulan.

Setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah dengan makan getah akar pohon, para tonggeret keluar lewat terowongan yang mereka buat sampai ke permukaan tanah untuk mencari pasangan.

Baca juga: Anugerah Sains Paling Kocak Sepanjang Masa Telah Kembali

​Ahli entomologi di University of Connecticut, John Cooley menyebut fenomena ini adalah pengalaman yang unik karena para tonggeret benar-benar mengambil alih lahan selama sebulan atau lebih. Kemunculan tahun ini mencakup tiga dari enam spesies serangga yang dikenal sebagai Brood X.

“Tonggeret biasanya muncul dari bawah tanah begitu tanah mencapai suhu sekitar 64 derajat Fahrenheit. Mereka menghitung siklus musiman untuk mendapatkan tahun yang tepat dan kemudian mereka menunggu malam yang tidak ada badai atau hujan,” kata Cooley.

​Begitu serangga menggali ke permukaan, mereka melepaskan rangka luar nimfa dan melebarkan sayapnya. Setelah itu, dibutuhkan waktu beberapa hari agar kulit dewasa mereka mengeras. Mereka lalu akan memulai proses mencari pasangan hingga bertelur dalam beberapa pekan hingga kemudian mati.

“Tonggeret berpacu dengan waktu. Mereka mengeluarkan lagu kawin yang berisik dan bernada tinggi yang bisa mencapai hingga 100 desibel, kira-kira setara dengan sepeda motor atau jackhammer, kata Cooley.

​Stuart McKamey, pakar tonggeret terkemuka di Laboratorium Entomologi Sistematis Departemen Pertanian AS menyebut mereka keluar berbarengan dalam jumlah besar untuk membanjiri predator mereka, termasuk burung, mamalia dan reptil, tambah Kritsky. “Bahkan jika satu juta dari mereka dimakan, masih banyak lagi yang tersisa.”

​Elizabeth Barnes, seorang pendidik entomologi di Universitas Purdue kepada National Geographic ada juga yang menyebut kalau tonggeret keluar berkala untuk meminimalkan tumpang tindih dengan tonggeret berkala lainnya. Ini dilakukan untuk menghindari hibridisasi genetik dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya.

Sempat Disangka Wabah

​Di awal, kemunculan tonggerettonggeret ini bukan hal biasa. Mengutip National Geographic, pada akhir musim semi 1634, para peziarah di Massachusetts menyaksikan serangan tonggeret ini dan mengiranya sebagai wabah.

​Karena tidak tahu apa-apa, para imigran menyamakan mereka dengan kawanan penyakit menular dari yang dikutip dalam Perjanjian lama dan menyebut mereka “locust”.

​Namun, sepanjang sejarah, tonggeret berkala telah dilacak dan dipetakan dengan cermat oleh lembaga seperti Departemen Pertanian Amerika. Saat ini, banyak ilmuwan menggunakan proyek sains komunitas seperti aplikasi telepon Safari Cicada untuk melacak induknya. Siapa pun yang menggunakan aplikasi ini dapat mengambil foto tonggeret di lingkungan mereka untuk berkontribusi dalam upaya pemetaan.

Tidak Berbahaya

​Bagi sebagian orang, tonggeret mungkin menakutkan. Tetapi percayalah, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Hal yang sama berlaku untuk hewan peliharaan yang mungkin mengunyah kerangka luar tonggeret yang dibuang.

​”Mereka tidak beracun, tetapi Anda tidak ingin anjing Anda memakannya begitu saja,” kata Cooley.

​Peneliti seperti Cooley tertarik untuk mempelajari tonggeret Brood X selama mereka aktif di atas permukaan tanah. Para ilmuwan tertarik, misalnya, dalam memetakan jangkauan mereka dan setiap perubahan perilaku antar siklus.

​“Ada banyak tonggeret yang membuat kesalahan dan keluar empat tahun lebih awal, pada 2017,” kata Cooley.

​”Kami telah menentukan lokasi itu dan kami ingin melihat berapa banyak tonggeret yang keluar kali ini. Mungkin itu adalah daerah yang memiliki jumlah tonggeret yang tidak biasa, atau mungkin ada sesuatu yang aneh sedang terjadi,” Cooley, menambahkan.

​Dan meskipun munculnya triliunan serangga bersayap yang berisik dapat membuat sebagian orang cemas, Cooley berharap orang-orang akan menikmati dan menghargai pengalaman tersebut.

​”Ini fenomena yang menarik dan langka,” katanya. “Nikmati saat itu keluar dan ingat bahwa itu tidak akan terjadi selama 17 tahun lagi.”

​Dijadikan Penganan

​Banyaknya tonggeret yang menyerang Amerika Serikat tahun ini ada juga diolah sebagai penganan. Mengutip CNN Indonesia, Tobias Padovano, seorang koki di Virginia, Amerika Serikat meracik tonggeret ke dalam sajian taconya.

Baca juga: Disebut Gerbang Alam Semesta, Anuradhapura Jadi Perhatian Ilmuwan

​Ia menangkap tonggeret satu per satu dari pohon-pohon di sekitar rumahnya. Menurutnya, tonggeret ini luar biasa dan membuat taco jadi enak “Segar dari pohon, segar dari tanah. Salah satu hal hebat tentang tonggeret adalah proteinnya yang kaya,” tambah Padovano.

​Dia juga mengatakan bahwa menjadikan serangga sebagai sumber makanan merupakan salah satu bentuk dari konsep makanan berkelanjutan. Apalagi tonggeret ‘Brood X’, yang digunakan Padovano, merupakan tonggeret istimewa.

​”tonggeret ini dikenal sebagai tonggeret periodik, berbeda dengan tonggeret tahunan pada umumnya. Sebagian besar dari mereka hidup di bawah tanah untuk menghindari sinar matahari, memakan getah dari akar pohon. Setelah 17 tahun, nimfa tonggeret tumbuh dewasa dan keluar dari persembunyiannya di dalam tanah,” kata dia.

​Padovano menyajikannya secara spesial hanya di Cocina on Market, Leesburg, Virginia. Dia menyajikan tumis tonggeret dengan taburan alpukat dan lobak dalam saus mole verde. Campuran itu kemudian dibungkus dengan selembar tortilla, tak berbeda jauh dengan taco belalang yang biasa disajikan di restoran Meksiko.​

Share: Brood X, Tonggeret Fenomenal Tahunan di AS yang Jadi Menu Makanan