Polisi Ungkap Motif Satu Keluarga Bunuh Diri di Ciputat: Pinjol dan Judi Daring

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Pexels/Tima Miroshnichenko/Ilustrasi Kecanduan Judi

Peringatan: Artikel ini membahas topik bunuh diri, yang mungkin memicu ketidaknyamanan bagi sebagian pembaca. Kami memahami sensitivitas terkait topik ini dan berupaya melaporkannya secara bertanggung jawab. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang, bantuan tersedia. Silakan hubungi teman terpercaya, anggota keluarga, atau layanan dukungan profesional.

Polisi mengungkap motif aksi bunuh diri yang dilakukan satu keluarga di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin menerangkan, keluarga itu nekat bersama-sama mengakhir hidupnya lantaran terjerat hutang pada pinjaman online (pinjol) dan judi daring.

“Hasil lab digital forensik dari tiga telepon selular yang ada di TKP, didapatkan telepon selular milik korban yakni AF (31). Ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi pinjaman online, kredit online, dan situs judi online,” ujar Kemas Arifin di Tangerang, Selasa (7/1/2025).

Satu keluarga kecil yang terdiri dari suami berinisial AF (31), istri berinisial YL (28) dan anak AAH (3) diduga nekat melakukan bunuh diri di kediamannya di Kecamatan Ciputat Timur. Ketiganya ditemukan telah meninggal dunia pada Minggu (15/12/2024).

Main Judi Online

Kemas Arifin menatakan, berdasarkan hasil penyelidikannya forensik diketahui bahwa AF telah melakukan pinjaman dan kredit online sejak 2023. Uang pinjaman tersebut, dipakai untuk bermain judi online.

Selain itu, korban juga sempat mengirimkan email ke Bank Indonesia untuk menjelaskan situasi kesulitannya untuk membayar pinjamannya.

“AF mengirimkan email ke Bank Indonesia, korban menulis jika dirinya sedang mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman-pinjaman yang ada dialami dirinya,” katanya.

Dibunuh AF

Dalam perkembangan pendalaman polisi, diketahui bahwa YL (istri) dan AH (anak) dibunuh lebih dahulu oleh AF. Kemas Arifin menyebut bahwa YL diduga lebih dahulu dihabisi AF dengan cara dijerat.

“Jika YL (28), atau istri dari AF tewas terlebih dahulu yang dijerat oleh suaminya sendiri. Usai menjerat istrinya kemudian membunuh anaknya sendiri berusia 3 tahun berinisial AH,” katanya.

Dugaan ini didukung dengan hasil visum forensik terhadap jenazah para korban, yang mana ditemukan luka di bagian leher dan kepala pada jasad YL dan AH.

“Keduanya disimpulkan adanya penjeratan. Sedangkan korban AF, ditemukan dengan luka di leher karena gantung diri,” katanya.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental. Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

Baca Juga:

Eks Menhan Korsel yang Diduga Berperan dalam Darurat Militer Coba Bunuh Diri di Tahanan

Bank di Jepang Minta Pegawainya Sumpah Bunuh Diri Jika Lakukan Fraud

Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat, Didominasi Usia Pelajar Akibat Tekanan Akademik dan Bullying

Share: Polisi Ungkap Motif Satu Keluarga Bunuh Diri di Ciputat: Pinjol dan Judi Daring