Bank Shikoku di Jepang telah meminta stafnya untuk mengambil sumpah Seppuku jika mereka melakukan penipuan alias fraud. Seppuku adalah ritual Jepang untuk mengakhiri hidup diri sendiri. Sumpah ini telah diwariskan kepada Bank Shikoku dari bank pendahulunya, 37th National, sejak tahun 1878, beberapa tahun setelah negara itu resmi menghentikan praktik tersebut.
Dilansir melalui Mashable India, bank ini telah meminta 23 karyawannya untuk menandatangani sumpah yang dicap dengan darah mereka sendiri.
Menurut perjanjian bank, siapa pun yang dipekerjakan di sana akan membayar dari harta mereka sendiri jika melakukan pencurian atau menghasut orang lain untuk melakukan perampokan. Setelahnya, mereka harus melakukan seppuku atas kejahatan tersebut.
“Jika ada ketidakteraturan (fraud) yang ditemukan dalam transaksi, dia akan memberikan kompensasi dengan uangnya sendiri dan bahkan melakukan seppuku. Sumpah ini menyampaikan pentingnya etika dan rasa tanggung jawab tidak hanya sebagai karyawan bank tetapi juga sebagai anggota masyarakat, dan diwariskan sebagai harta berharga Bank Shikoku,” demikian tulis penggalan sumpah untuk karyawan Bank Shikoku yang beredar luas di media sosial, dikutip pada Rabu (27/11/2024).
Seppuku secara tradisional dipraktikkan oleh Samurai yang mengakhiri hidup mereka dengan mengiris perut, yang juga dikenal sebagai Hara-Kiri. Ritual bunuh diri ini kadang-kadang dikaitkan dengan para prajurit yang terhina, yang lebih memilih seppuku daripada dieksekusi.
Ini juga dipraktikkan oleh istri-istri samurai sebagai bunuh diri untuk kehormatan. Bentuk lain dari seppuku adalah tenggelam secara sukarela. Tradisi ini sebagai hukuman yudisial ditinggalkan di negara tersebut pada tahun 1873, tetapi ini tidak menghentikan seppuku sukarela. Kasus terbaru adalah juara judo Jepang dan peraih medali emas Olimpiade (1964), Isao Inukoma, yang mengakhiri hidupnya dengan seppuku pada tahun 2001, diduga karena bangkrut.
Baca Juga:
Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi Namun Pendapatan Petani Rendah
Pegawai Bank Jago Bobol Duit Nasabah Senilai Rp1,3 Miliar
Usai Porak-Porandakan Server Indonesia, LockBit Klaim Berhasil Bobol Database Bank Sentral AS