Isu Terkini

Caleg Gagal Putus Saluran Air Bersih Untuk Warga di Cilegon

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Warga Cisuru mendapatkan air melalui sumur resapan yang terkadang keruh dan tak layak dikonsumsi. (sumber Antara)

Calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sumedi Madasik, memutus saluran air bersih ke rumah-rumah warga karena gagal melenggang ke DPRD Kota Cilegon. Ia menghentikan aliran air bersih ke rumah-rumah warga sejak Kamis (18/2/2024) lalu, tepat sehari setelah hari pencoblosan Pemilu 2024. Ia merasa kecewa perolehan suaranya saat Pemilu 2024 di bawah target yang ia inginkan.

Di sisi lain, Sumedi berdalih sudah tidak mampu lagi menanggung beban subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor Bukit Teletubbies. Ia mengaku sudah memberikan subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor selama empat tahun.

“Selisihnya itu antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juga kekurangannya. Setiap bulannya saya harus mensubsidi pembayaran listrik untuk pengaliran air bersih ke masyarakat Cisuru,” tutur Sumedi, Selasa (12/3/2024), dilansir dari Antara.

Ia meminta kenaikan tarif sebagai ganti subsidi biaya listrik untuk pengoperasian sumur bor tersebut. Ia menuntut kenaikan tarif dari semua Rp 10.000 menjadi Rp 15.000. Namun, belum memberikan kata sepakat dengan warga lingkungan Cisuru RT 03 RW 06 Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Cilegon, Banten.

Dampaknya, warga terpaksa harus kembali mencari air di sumur-sumur resapan. Warga memang tidak menikmati aliran air sumur bor secara cuma-cuma. Warga dibebankan biaya listrik sebesar Rp 10.000. Rinciannya, Rp 5.000 untuk biaya listrik dan Rp 5.000 untuk biaya pemeliharaan.

Seorang warga bernama Buki membenarkan bahwa Sumedi telah menetapkan target perolehan suara dari kampunganya.

“Dia minta suara untuk dia semua. Cita-cita itu dia dapat suara 100 suara dari pihak kampung sini, tetapi berhubung tidak nyampe, terus airnya itu diputus sama dia,” ucapnya.

Sementara itu, warga lain, Saptu’ ingin aliran air bersih dari sumur bor disalurkan kembali ke rumah-rumah.

“Tidak ada air di rumah, karena diputus paralonnya, pengennya dibikin sumur bor lagi, biar enggak cape gitu, sumurnya jauh,” tuturnya.

Namun, saat ini warga tidak punya pilihan lain selain kembali mendapatkan air melalui sumur resapan yang terkadang keruh dan tak layak dikonsumsi. Warga pemerintah Kota Cilegon segera turun tangan dan membangun fasilitas sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari.

Share: Caleg Gagal Putus Saluran Air Bersih Untuk Warga di Cilegon