Gagal Turunkan Inflasi, Mendagri Copot Pj Wali Kota Cimahi
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencopot Dikdik Suratno Nugrahawan dari jabatannya sebagai penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (9/10/2023).
Pencopotan tersebut terkait dengan tingginya angka inflasi dan mahalnya harga beras. Tito menganggap Dikdik Suratno Nugrahawan gagal menekan inflasi dan menurunkan harga beras sepanjang tahun 2023.
“Saya sudah berkali-kali menyampaikan pada (pemerintah) Kota Cimahi, inflasinya tinggi, berasnya naik tidak turun-turun,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang disiarkan Youtube Kemendagri, Senin (9/10/2023).
Padahal, Tito mengingatkan kepada Dikdik Suratno Nugrahawan agar segera menurunkan angka inflasi di Kota Cimahi. “Saya sudah berkali-kali ingatkan, tidak juga terkendali, padahal daerah penghasil cabai,” ujarnya.
Atas dasar tersebut, Tito mencopot jabatan Dikdik sebagai Pj. Wali Kota Cimahi, kemudian meminta untuk segera ada pengganti.
“Saya minta untuk diganti, kan sudah diganti, sudah saya tandatangani pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu. Diganti dengan (Pj.) wali kota yang baru,” ujar Tito.
Tito menyinggung keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan bahwa puncak El Nino diperkirakan terjadi pada bulan September-Oktober dan pada November mulai melandai.
Tito menjelaskan, puncak El Nino ditandai dengan kekeringan di beberapa daerah, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). El Nino yang sebabkan kekeringan dan karhutla, sangat berpengaruh untuk mengurangi kemampuan produksi pangan Indonesia.
“Ini artinya kita harus bersiap-siap untuk mencari solusi yang lain, mencari solusi untuk masalah beras, kemudian mencari solusi untuk gula pasir, jagung, bawang putih,” ujarnya.
Untuk itu ia meminta Kementerian Perdagangan dan para importir untuk segera merealisasikan kuota yang telah diberikan. “Jangan tidak mampu untuk mengimpor karena terjadi kelangkaan, sebagian besar bawang putih kita adalah impor,” ujar Tito.
