Internasional

Usai Saling Usir Diplomat, Kini India Keluarkan Travel Warning Bagi Warganya di Kanada

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi bendera India/Unsplash

Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning kepada warga negaranya yang mengunjungi Kanada, Rabu (20/9/2023).

Mereka memperingatkan warga negaranya yang tinggal di Kanada yang berkunjung untuk berhati-hati. Hal ini disebabkan, meningkatnya aktivitas anti-India dan kejahatan kebencian yang dinilai dibolehkan secara politik di Kanada. 

“Baru-baru ini, ancaman secara khusus menyasar diplomat India dan sebagian komunitas India yang menentang agenda anti-India,” kata Kementerian Luar Negeri India, seperti disampaikan The Independent.

“Oleh karena itu, warga negara India disarankan untuk menghindari bepergian ke wilayah dan tempat-tempat potensial di Kanada yang pernah mengalami insiden serupa,” lanjut keterangan pers tersebut.

Adapun ketegangan antara India dan Kanada, mencapai titik tertinggi baru setelah Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan kepada publik, bahwa Ottawa sedang menyelidiki dugaan peran agen Pemerintah India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar di British Columbia pada bulan Juni. 

Dalam informasi yang disampaikan ke publik, New Delhi menyebut tuduhan tersebut tidak masuk akal.

Hardeep Singh Nijjar merupakan seorang aktivis hak asasi manusia namun penjahat bagi pemerintah India. Nijjar adalah seorang pendukung kuat tanah air negeri Sikh merdeka yang dikenal sebagai Khalistan.

Sebelum kematiannya,  Nijjar diketahui tengah mengorganisir referendum tidak resmi di antara diaspora Sikh dengan organisasi Sikhs For Justice.

Langkah ini tak lama setelah Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengusir seorang diplomat India yang tidak disebutkan namanya yang diidentifikasi sebagai perwira intelijen senior.

Upaya Trudeau dibalas India, negara itu juga mengusir salah satu diplomat paling senior Kanada.

Perselisihan diplomatik kedua negara kian meningkat usai sejumlah surat kabar dan lembaga penyiaran India.

Termasuk, beberapa surat kabar besar, secara keliru melaporkan bahwa Kanada telah memperbarui peringatan perjalanannya yang meminta warganya untuk “berhati-hati” saat bepergian ke India. 

Namun, menurut imbauan Pemerintah Kanada, pembaruan pada hari Senin hanya di “bagian kesehatan”.

Sementara itu mengenai Sikhs for Justice (SFJ) itu merupakan sebuah organisasi pro-Khalistan yang dilarang di India pada tahun 2019 dan dikaitkan dengan Nijjar.

Organ itu meluncurkan kampanye “Indo Hindus Leave Canada” dan merilis video yang mengancam umat Hindu asal India karena mendukung New Delhi.

Ia memperingatkan masyarakat India agar tidak “mendorong kekerasan” dengan merayakan pembunuhan Nijjar. 

“Indo-Hindu meninggalkan Kanada; pergi ke India. Anda tidak hanya mendukung India tetapi Anda juga mendukung penindasan terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi kaum Sikh yang pro-Khalistan,” kata penasihat hukum SFJ, Gurpatwant Pannun, yang dicari di India dan ditetapkan sebagai teroris, dalam sebuah video.

Sementara itu, Vijay Jain, seorang juru bicara Canadian Hindus for Harmony, mengatakan perselisihan tersebut telah mengancam kehidupan umat Hindu di Kanada. 

“Kami sekarang melihat Hindufobia skala penuh terjadi di mana-mana. Kami khawatir hal ini dapat mengakibatkan hilangnya nyawa umat Hindu di Kanada seperti yang terjadi pada tahun 1985,” tururnya, mengacu pada pemboman penerbangan Air India dari Kanada ke Inggris yang menewaskan 329 orang di dalamnya.

Share: Usai Saling Usir Diplomat, Kini India Keluarkan Travel Warning Bagi Warganya di Kanada