Sandiaga Uno menjadi kandidat paling potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang. Elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bertengger di posisi puncak mengungguli nama-nama lainnya.
Hal itu terungkap dalam rilis hasil temuan survei terbaru lembaga survei Charta Politika yang diumumkan melalui konferensi pers secara daring pada Kamis (22/9/2022).
Dua nama tertinggi: Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya atau Toto mengatakan, elektabilitas Sandiaga sebagai cawapres mencapai 22,3 persen. Kemudian diikuti nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memperoleh elektabilitas 20,8 persen.
“Kecenderungannya mereka sudah sangat ketat, bahkan selisihnya sudah di bawah margin of error. Kebaptisannya mereka sekarang Sandiaga Uno dengan Ridwan Kamil,” kata Toto.
Bantu dulang suara: Toto berpendapat, dua nama tersebut akan banyak membantu untuk mendulang suara jika dipasangkan dengan kandidat capres mana pun.
Sementara nama-nama yang berada di bawah mereka memiliki perolehan suara yang terpaut cukup jauh. Di urutan ketiga ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hanya berhasil mendapatkan elektabilitas satu digit, yakni 7,2 persen. Kemudian dibuntuti Erick Thohir (6,1), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (4,3), Khofifah Indar Parawansa (4,1), Andika Perkasa (3,7), Puan Maharani (3,2) dan Mahfud Md (2,1).
Sementara itu kandidat calon presiden (capres) yang berhasil meraih elektabilitas teratas diduduki oleh Ganjar Pranowo. Ganjar memuncaki perolehan elektabilitas kandidat capres baik dalam simulasi 10 nama maupun tiga nama.
Dalam simulasi 10 nama, nama Ganjar berhasil mengantongi elektabilitas sebesar 31,3 persen. Angka ini jauh mengungguli kandidat capres potensial lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang masing-masing memperoleh elektabilitas 24,4 dan 20,6 persen.
Sedangkan pada simulasi tiga nama elektabilitas Ganjar berada di angka 37,5 persen. Diikuti Prabowo 30,5 persen, dan Anies 25,2 persen.
Metode: Survei Charta Politika dilakukan pada tanggal 6 – 13 September 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,82 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga:
Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies
Dewan Kopral untuk Ganjar Segera Dibentuk Demi Saingi Dewan Kolonel Puan
Respons Ganjar Soal Eko Kuntadhi Mundur dari Ketum Ganjarist