Momen Putri Candrawathi menggandeng tangan Ferdy Sambo pada adegan ke-71 saat rekonstruksi di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga No. 46, Jakarta Selatan disebut sebagai aksi spontanitas.
“Momen itu spontanitas karena mereka saling sayang,” ujar kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo, Arman Hanis, dilansir dari Antara.
Saling sayang: Arman mengatakan momen Putri Candrawathi menggandeng tangan Ferdy Sambo tidak bisa disimpulkan apakah memang benar mereka diterpa isu perselingkuhan atau tidak, karena masih belum bisa dibuktikan.
Menurut Arman, wajar kedua tersangka pembunuhan berencana Brigadir J ini saling menguatkan dan saling sayang sebagai pasangan suami istri.
Tak hanya memegang tangan, Putri Candrawathi juga terlihat mendekatkan wajahnya ke Ferdy Sambo dengan raut wajah cemas. Putri Candrawathi juga berkesempatan membantu Ferdy Sambo mengenakan masker saat tangan sang suami masih terborgol plastik.
Proses rekonstruksi: Rekonstruksi di Saguling dan Komplek Polri Duren Tiga itu berjalan dari pukul 10.00 WIB sampai 17.00 WIB atau memakan waktu kurang lebih tujuh jam.
Lima tersangka hadir dalam rekonstruksi tersebut yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Putri Candrawathi.
Proses rekonstruksi hanya boleh diikuti para tersangka didampingi pengacara, penyidik, dan jaksa penuntut umum (JPU). Selain itu, proses rekonstruksi diawasi langsung oleh pengawas eksternal Polri, yaitu Kompolnas, Komnas HAM, dan LPSK.
Baca Juga:
Menguak Pembunuhan Berencana Brigadir J
Momen Ferdy Sambo Peluk Istrinya di Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Alasan Polri Usir Pengacara Brigadir J dari Lokasi Rekonstruksi