Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengungkapkan, Kolonel Laut (P) Budi Iryanto meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Kata dia, meninggalnya Kolonel Laut (P) Budi Iryanto tidak terkait dengan penggagalan penyelundupan kokain.
“Hal tersebut perlu dijelaskan kepada masyarakat disebabkan beredar rumor bahwa Kolonel Budi Iryanto meninggal dunia karena terkait penemuan dan penggagalan penyelundupan kokain seberat 179 Kg senilai Rp 1,2 Triliun, saat dirinya menjabat sebagai Danlanal Banten,” ujar Julius, dilansir dari laman resmi TNI AL.
Kronologi: Kolonel Laut (P) Budi Iryanto dilaporkan mendatangi RPSAL dr. Ramelan dengan keluhan utama lemas pada Kamis (4/8/2022).
Setelah diadakan pemeriksaan medis, yang bersangkutan didiagnosa menderita penyakit diabetes mellitus. Kemudian, Kolonel Laut (P) Budi Iryanto menjalani terapi transfusi PRC, infus albumin, antibiotik, diet TKRP, dan hemodialisa.
Kolonel Laut (P) Budi Iryanto mulai mengalami penurunan kesadaran pada Kamis (18/8/2022) pukul 20.20 WIB. Sehingga, Kolonel Laut (P) Budi Iryanto dipindahkan ke ICU.
Kondisi Kolonel Laut (P) Budi Iryanto semakin menurun pada Sabtu (20/8/2022) pukul 06.52 WIB. Dokter dari RPSAL dr. Ramelan melakukan tindakan medis secara maksimal. Namun, pada pukul 08.00 WIB, Kolonel Laut (P) Budi Iryanto dinyatakan meninggal oleh dokter.
Promosi jabatan: Berdasarkan laporan RPSAL dr. Ramelan, Kadispenal berharap rumor yang beredar dapat diluruskan, dan menghormati keluarga almarhum Kolonel Laut (P) Budi Iryanto.
Menurut Julius, promosi jabatan Kolonel Laut (P) Budi Iryanto sudah terpolakan dan sesuai prosedur penempatan jabatan di lingkungan TNI AL secara wajar. Jadi, penempatan jabatan dari Danlanal Banten mendapat promosi menjadi Asops Danlantamal XII tak lama pasca kejadian ditemukannya kokain dan menjabat Sahli Koarmada II saat meninggal dunia, tidak ada kaitannya dnegan penemuan kokain.
Viral: Viral: Sebelumnya ramai menjadi perbincangan warganet soal isu kematian Kolonel Budi. Isu tersebut salah satunya dihembuskan akun Twitter @adangseiadana pada 21 Agustus lalu.
Dalam unggahannya, ia menulis kronologi soal pengungkapan kasus kokain senilai Rp1,2 triliun hingga kematian Kolonel Budi. Unggahan itu disertai tangkapan layar portal berita.
“8 Mei gagalkan penyelundupan kokain senilai Rp 1,2T, 25 Mei jabatan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banten diserahkan, 27 Agustus Kolonel Budi Iryanto Wafat. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun,” ujar akun @adangseiadana.
Baca Juga:
Alasan Brigjen TNI NA Tembaki Kucing di Sesko TNI Bandung