Kesehatan

Mengenal Pemeriksaan Lesi Kulit Untuk Konfirmasi Kasus Cacar Monyet

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
Unsplash

Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari mengatakan penelitian spesimen pada lesi
kulit menjadi salah satu faktor penentu konfirmasi kasus cacar monyet atau
Monkeypox pada pasien.

“Lesi kulit itu yang paling tinggi sensitivitasnya jika
dibandingkan dengan pemeriksaan orofaring (tenggorok),” kata Hanny
Nilasari dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Zoom, seperti dilansir
Antara.

Pernyataan itu menjawab pertanyaan wartawan terkait salah
satu pasien berstatus suspek Monkeypox di Jawa Tengah yang saat ini sedang
menjalani pemeriksaan lesi kulit setelah hasil pemeriksaan orofaring dinyatakan
negatif.

Lesi adalah kerusakan atau ketidaknormalan setiap bagian
atau jaringan di dalam tubuh.

Hanny yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin itu
mengatakan penelitian spesimen lesi kulit tergantung pada cara pengambilan
sampel. Makin baru lesinya, maka jumlah virus terdeteksi pun semakin banyak.

“Kalau salah satu dari pemeriksaan dinyatakan positif
(orofaring atau lesi kulit), itu terkonfirmasi positif Monkeypox,”
katanya.

Ia mengatakan prosedur pengambilan sampel pada suspek
Monkeypox dilakukan di dalam kamar khusus melalui metode isolasi. Tim medis
yang terlibat wajib memakai alat pelindung diri dan sesuai mekanisme tata
laksana penanganan pasien.

“Tentu pasien akan diberi antibiotik yang sesuai jenis
infeksinya. Kalau ada dehidrasi akan diberi cairan yang memadai, gizi harus
diperhatikan,” ujarnya.

Menurut Hanny, hingga saat ini belum ada rumah sakit rujukan
pasien Monkeypox yang ditunjuk pemerintah. Saat ini yang tersedia adalah
laboratorium rujukan untuk pemeriksaan sampel virus Monkeypox.

Laboratorium yang dimaksud di antaranya Laboratorium Pusat
Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof.
dr. Sri Oemijati di Jakarta.

“Kalau ada gejala, demam, manifestasi di kulit, diraba
di leher ada benjolan, kita harus ke fasilitas kesehatan. Jangan diagnosis diri
sendiri,” katanya.

Hanny mengatakan cacar monyet menular dengan mudah,
tergantung daya tahan tubuh. “Kalau daya tahan tubuh kita baik, dan kontak
tidak terlalu erat, kemungkinan kita tidak terinfeksi. Tapi kalau daya tahan tubuh
lemah, tentunya harus hati-hati, kita juga bisa tertular,” katanya.

Baca Juga

Share: Mengenal Pemeriksaan Lesi Kulit Untuk Konfirmasi Kasus Cacar Monyet