Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan potensi tambang emas
hingga mencapai 1,1 miliar ton. Penemuan potensi tambang emas tersebut
diumumkan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM).
Dalam perkiraan terbaru Sumbawa Timur Mining, potensi sumber
daya tembaga dan emas Onto di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat sebesar 1,1 miliar ton (Mt) dengan perincian 0,96 persen Cu (Tembaga) dan
0,58 g/t Au (Emas).
Potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari
Proyek Hu’u milik STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7
yang ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998, berlokasi di
Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat.
Presiden Direktur Sumbawa Timur Mining Bede Evans
mengatakan, perkiraan potensi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat
keyakinan pihaknya bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan kelas dunia.
“Perkiraan terbaru ini juga telah memberikan optimisme
bagi para pemegang saham STM dan seluruh tim STM, namun dengan tetap menerapkan
kehati-hatian sejalan dengan perkembangan Proyek Hu’u untuk memasuki tahapan
pengembangan proyek lebih lanjut.” jelas Bede Evans dalam keterangan tertulis,
Sabtu (23/4/2022).
Saham Mayoritas Asing: Untuk diketahui, saham Sumbawa Timur
Mining secara mayoritas dimiliki oleh Vale S.A. sebesar 80 persen melalui
Eastern Star Resources Pty Ltd, dan sisanya dimiliki oleh PT Antam Tbk sebesar
20 persen.
Eksplorasi Sejak 2010: Sumbawa Timur Mining telah melakukan
kegiatan eksplorasi di dalam kawasan KK Proyek Hu’u sejak tahun 2010. Perkiraan
potensi sumber daya mineral yang diumumkan baru-baru ini adalah hasil dari
analisa 74 lubang pemboran, dengan total kedalaman 74.130 meter yang dibor ke
dalam potensi sumber daya mineral Onto.
Terus Lakukan Pengeboran: Bede Evans memastikan bahwa pengeboran akan terus
dilanjutkan pada 2022 dan seterusnya, untuk mendukung studi lebih lanjut guna
menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto dan
memberikan data yang lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik
Proyek Hu’u.
Sampai dengan saat ini, secara total, STM telah
menyelesaikan 108 lubang bor di dalam kawasan KK (di Onto dan prospek lain)
sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010.
Bede Evans menerangkan, meskipun Sumbawa Timur Mining sangat
senang dengan pengumuman peningkatan dalam perkiraan potensi sumber daya
mineral Onto, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempelajari
berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial sebagai bagian dari
tahapan studi kelayakan yang sedang berlangsung.
“Utamanya kami berharap bahwa tahapan studi kelayakan
yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara
teknis dan ekonomis serta STM dapat mengembangkannya lebih lanjut.” tandasnya.
Baca Juga