Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) membuka peluang
keadilan restoratif atau restorative justice pada kasus pengeroyokan dua
pedagang di Pasar Baru Bogor yang dilaporkan kerabat tersangka Ujang Sarjana
kepada Presiden Jokowi sebagai penolakan pungli jadi tersangka.
Sejak Awal Diusahakan: Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol
Ibrahim Tompo saat jumpa pers di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten
Muslihat, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu (23/4/2022),
menjelaskan, sejak dari awal sudah diupayakan untuk restorative justice, namun
belum ada titik temu dari kedua belah pihak, sehingga dilakukan penegakan
hukum.
“Tetapi ini juga tidak menutup kemungkinan, spirit ini
tetap kami akomodir terhadap kedua belah pihak,” kata Ibrahim seperti dilansir Antara.
Dia menuturkan penegakan hukum dalam kasus pengeroyokan ini
dilakukan untuk menegakkan hak hukum kepada korbannya. Namun, kepolisian tetap
netral dan tetap mendukung terhadap kedua belah pihak untuk mendapatkan rasa
keadilan.
“Tidak menutup kemungkinan, spirit ini tetap kami akomodir
terhadap kedua belah pihak,” ujarnya lagi.
Viral: Kasus ini mencuat ke publik setelah video viral di
media sosial tampak dua orang pedagang berteriak ke arah Presiden Jokowi dan
Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Pasar Bogor pada Kamis (21/4).
Mereka meminta Presiden Jokowi untuk membantu membebaskan
pamannya yang bernama Ujang Sarjana yang ditahan karena menolak pungli.
Namun Polresta Bogor Kota segera mengadakan jumpa pers untuk
menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya menjerat Ujang Sarjana, yakni
pengeroyokan terhadap dua pedagang air mineral dan rokok bernama Andriansyah
dan Agus Susanto pada Jumat (26/11/2021) pada pukul 02.30 WIB.
Beri Ruang: Ke depan, kata Ibrahim, Polda Jabar akan
memberikan ruang kepada kedua belah pihak dan difasilitasi untuk bisa melakukan
perdamaian, walaupun kasus ini sudah tidak jadi ranah pihak kepolisian lagi
melainkan proses hukum sudah berada bergulir di pengadilan.
“Semoga saja, dari kedua belah pihak ini betul-betul
bisa terbuka, dan bisa sepakat untuk bisa melakukan perdamaian,” kata dia
pula.
Baca Juga