Stasiun TV pelat merah Taiwan meminta maaf dan menyerukan pada masyarakat untuk tidak panik setelah salah melaporkan adanya serangan China di Taipei pada Rabu (20/4/2022). Insiden itu muncul di tengah ketegangan militer antara Taiwan dan Beijing.
Kesalahan teknis: Menurut laporan media setempat, Chinese Television System dalam siaran berita langsung pada Rabu (20/4/2022) pagi secara salah menampilkan informasi pada teks berjalan di bagian bawah layar.
Teks itu berisi informasi bahwa kapal militer dan infrastruktur penting dekat Taipei terkena gempuran rudal China.
Informasi itu juga mengandung pesan-pesan seperti ‘perang bisa meletus’, stasiun kereta besar di Taipei dibakar oleh ‘agen-agen China’ dan pemimpin Taiwan menyatakan status darurat.
“Masyarakat, tolong jangan terlalu panik. Kami ingin mengklarifikasi informasi itu dan minta maaf,” tutur pembawa acara buletin berita pukul 22.00 di TV itu.
Latihan dinas kebakaran: Sang pembawa acara mengatakan informasi tersebut dimaksudkan sebagai latihan dengan Dinas Kebakaran Kota New Taipei pada Selasa (19/4/2022). Namun, secara keliru ditayangkan pada Rabu (20/4/2022) pagi karena kesalahan teknis.
Tidak ada tanda-tanda kepanikan di Taipei setelah insiden tak sengaja itu.
Aktivitas militer China: China tidak pernah menampik kemungkinan menggunakan kekuatan untuk merebut kendali atas Taiwan.
China telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan dalam dua tahun terakhir. Ini agar menekan pulau tersebut agar menerima klaim kedaulatan China.
Persiapan perang: Taiwan telah meningkatkan kewaspadaannya sejak Rusia menginvasi Ukraina. Mereka khawatir China melakukan pergerakan serupa, meskipun otoritas belum melaporkan adanya tanda-tanda bahwa serangan sudah dekat.
Pekan lalu, militer Taiwan merilis panduan pertahanan sipil untuk pertama kali. Panduan ini memberikan informasi kepada penduduk tentang cara-cara bertahan dalam situasi perang.
Baca Juga:
Amerika Ancam Boikot G20 Bali jika Rusia Datang