Supermodel Amerika Serikat (AS), Bella Hadid, mengaku
Instagram telah membatasi postingannya setelah dia membagikan video serangan
Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, dia
mengatakan hampir 1 juta lebih orang yang melihat posting-annya ketika dia
mem-posting tentang Palestina.
“Instagram telah menonaktifkan akun saya dari
memposting Stories-asumsi saya cukup banyak tentang berbagai hal yang terjadi
di Palestina,” tulis Bella Hadid, dikutip pada Minggu (17/4/2022).
Larangan: Saudara perempuan Gigi Hadid itu menegaskan, ketika
dirinya mengunggah segala berita apa pun tentang Palestina, maka akan muncul
peringatan larangan.
“Ketika saya posting tentang Palestina, saya langsung
mendapatkan larangan bayangan. Hampir 1 juta dari pengikut saya melihat cerita
posting-an saya,” dia menekankan.
Hadi terkenal vokal menyuarakan hak perempuan muslim maupun
protes atas penindasan terhadap bangsa Palestina. Dia kerap membagikan
serangkaian posting-an yang bernada pembelaan terhadap rakyat Palestina.
Bentokan: Seperti diketahui, bentrokan pecah antara polisi
Israel dan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, pada Jumat (15/4/2022).
Setidaknya 59 warga Palestina terluka akibat insiden tersebut.
Dilansir dari NBC News, polisi Israel disebut mulai
bertindak sebelum fajar, ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk salat
Subuh selama bulan suci Ramadan.
Otoritas Israel mengklaim, pasukannya masuk untuk
memindahkan batu yang telah dikumpulkan untuk mengantisipasi kekerasan.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, warga Palestina terlihat
melemparkan batu dan polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut.
Jemaah membarikade diri di dalam masjid itu dan dikepung
awam gas air mata. Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan,
telah mengevakuasi 59 orang yang terluka ke rumah sakit (RS). Bahkan, mata
salah satu penjaga di lokasi tertembak peluru karet.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel mengatakan, puluhan
pria bertopeng membawa bendera Palestina dan Hamas berbaris ke kompleks pada
Jumat (15/4/2022) pagi.
Kemenlu Israel mengklaim bahwa polisi terpaksa masuk ke
halaman untuk membubarkan kerumunan dan memindahkan batu untuk mencegah
kekerasan lebih lanjut.
Baca Juga