Pemerintah Ukraina menuding militer Rusia menembak
sekelompok pengungsi perempuan dan anak-anak. Mereka disebutkan menjadi sasaran
tembak saat berusaha meninggalkan salah satu desa dekat kawasan Kyiv, Ukraina.
Laporan Intelijen: Melansir The Moscow Times, Intelijen
Pertahanan Ukraina menyebutkan militer Rusia yang dikatakan mereka sebagai
penjajah, sengaja melepaskan tembakan kepada para warga sipil tersebut.
“Saat tengah berupaya mengungsi dari desa Peremoga yang
berada di sepanjang koridor hijau yang disepakati, para penjajah melepaskan
tembakan ke warga sipil yang hanya terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Perbuatan brutal ini menyebabkan tujuh orang tewas. Satu orang tewas yang
berasal dari kalangan anak-anak,” ujar pihak intelijen Ukraina, Minggu
(13/3/2022).
Berdasarkan laporan yang diterima Intelijen militer Ukraina,
kejadian ini berlangsung pada Jumat (11/3/2022) lalu. Adapun Peremoga, memiliki
arti kemenangan dalam bahasa Ukraina.
Pengungsi Dipaksa Kembali: Peremoga merujuk pada sebuah desa
kecil yang lokasinya sekitar 36 kilometer dari pinggiran timur laut Kyiv,
lokasi tank-tank Rusia bergerak dan bersiap melakukan invasi ke ibu kota
Ukdaina.
Pihak intelijen militer Ukraina menambahkan, pasukan Rusia
memaksa pengungsi kembali ke desa mereka setelah serangan itu. Mereka dipaksa
untuk tidak melarikan diri.
Sulit berikan bantuan: Serangan ini, membuat pemerintah
Ukraina semakin meyakini kalau Rusia sengaja melakukan kejahatan untuk menargetkan
warga sipil yang tidak bersalah.
“Jumlah korban luka tidak diketahui. Saat ini, sulit
untuk menjalin kontak dengan mereka dan memberikan bantuan kemanusiaan maupum
medis,” kata pernyataan itu.
Baca Juga