Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau warganya untuk mengganti kabel instalasi listrik lantaran dan tidak membakar sampah sembarangan guna mencegah kebakaran. Imbauan ini perlu digencarkan usai rentetan peristiwa kebakaran dalam waktu sepekan terakhir.
Tiga peristiwa kebakaran: Kasus kebakaran pertama terjadi pada Selasa (25/1/2022). Api membakar 26 rumah di kawasan di Kelurahan Tanah Sereal, RT 10/10.
Enam hari kemudian, kebakaran menghanguskan 19 rumah warga di Kecamatan Tambora tepatnya di kawasan Jalan Kalianyar III RT 07, 08, 09 RW01 Kelurahan Kalianyar. Peristiwa ini mengakibatkan 40 kepala keluarga (KK) terdiri dari 100 jiwa harus kehilangan rumah dan harus hidup di tenda pengungsian untuk sementara waktu.
Terakhir, kebakaran kembali terjadi di Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon Jeruk, membakar 100 rumah Selasa (1/2/2022) kemarin. Kebakaran sekitar pukul 03.00 WIB itu berdampak pada sekitar 300 jiwa. Sebanyak 18 mobil pompa air dengan kekuatan 90 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang baru berhasil dipadamkan pada pukul 04.35 WIB.
Ganti kabel: Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat, Sjukri Bahanan mengimbau warga mengganti kabel instalasi listrik, usai peristiwa kebakaran di wilayah Jakarta Barat dalam kurun waktu sepekan terakhir.
“Banyak warga yang tidak mengganti kabel instalasi listrik yang sudah puluhan tahun. Kabel itu kalau enggak salah ada expired-nya 15 tahun,” ucap Sjukri, dikutip dari Antara.
Harus sesuai kapasitas: Menurutnya, kabel yang kadaluarsa itu berisiko terbakar jika dipaksakan menerima arus listrik. Selain itu, banyak juga warga yang menggunakan daya listrik tidak sesuai dengan kapasitasnya.
“Mungkin daya nya cuma 450 Watt tapi dia memaksakan 1.300 Watt. Kalau begitu harusnya beda juga kabelnya,” ujarnya.
Jangan bakar sampah: Sjukri juga mencatat, kelalaian warga saat membakar sampah juga bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Beberapa peristiwa kebakaran juga disebabkan oleh warga yang meninggalkan sampah dalam kondisi terbakar, sedangkan api bisa merambat ketika tertiup angin.
“Harusnya kalau membakar sampah di tunggu, jangan ditinggal. Kadang setelah sampah terbakar ditinggal begitu saja, sementara angin cukup kencang,” kata Sjukri menjelaskan.
Setelah peristiwa kebakaran beruntun ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan perawatan instalasi listrik dan kegiatan bakar sampah bisa lebih ditingkatkan lagi demi mencegah terjadinya kebakaran.
Baca Juga:
Kebakaran Dahsyat di Duri Kepa, 100 Rumah Warga Hangus
Kebakaran Mangga Dua, 240 Orang Mengungsi Kerugian Capai Rp700 Juta
11 Orang Tewas Terpanggang di Tempat Karaoke Akibat Konflik Dua Kelompok di Sorong