Facebook Inc resmi berganti nama menjadi Meta. Perubahan nama itu diumumkan langsung oleh Mark Zuckerberg pada Kamis (28/10/2021).
Nama baru: Melansir The Verge, Meta merupakan nama baru dari induk yang menaungi platform seperti Facebook, Instagram, hingga WhatsApp. Nama itu sama dengan nama dari proyek filantropi yang didirikan oleh Zuckerberg dan istrinya, Pricilia Chan.
Pada tahun 2015, pasangan itu mendirikan Meta.org, sebuah proyek penelitian biomedis dari Chan Zuckerberg Science Initiative. Dalam sebuah unggahan, Meta.org akan berhenti pada 31 Maret 2022.
Announcing @Meta — the Facebook company’s new name. Meta is helping to build the metaverse, a place where we’ll play and connect in 3D. Welcome to the next chapter of social connection. pic.twitter.com/ywSJPLsCoD
— Meta (@Meta) October 28, 2021
Apa itu Meta: Meta dipilih untuk menjelaskan tentang metaverse, sebuah konsep futuristik. Istilah metaverse diciptakan oleh penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson dalam novelnya tahun 1992, Snow Crash.
Istilah itu digunakan untuk merujuk ke ruang virtual yang imersif, tempat orang dapat bermain gim, menghadiri konser, bertemu dengan rekan kerja, dan membeli semua jenis barang, hingga layanan digital.
Rebranding: Melansir NPR, pergantian nama itu merupakan upaya untuk me-rebranding perusahaan dari sekedar perusahaan media sosial menjadi perusahaan metaverse.
“Sudah saatnya kami mengadopsi merek perusahaan baru untuk mencakup semua yang kami lakukan. Mulai sekarang, kami akan menjadi metaverse, bukan Facebook,” ujar Zuckerberg.
Dampak: Dalam sebuah postingan blog, Zuckerberg mengaku pergantian nama akan mengubah beberapa hal, misalnya simbol di bursa saham menjadi MVRS hingga segmen operasi pada laporan keuangan perusahaan untuk kuartal keempat tahun 2021.
Sedangkan struktur perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Kontroversi: Citra Facebook memburuk dalam beberapa tahun terakhir, misalnya skandal privasi data Cambridge Analytica.
Terbaru adalah Facebook Papers, dokumen yang dibocorkan manajer produk Facebook Frances Haugen berisi kumpulan pernyataan dan data para pemimpin Facebook telah berulang kali, serta secara sadar menempatkan citra dan keuntungan perusahaan di atas kepentingan publik.
Baca Juga:
Bagaimana Cambridge Analytica Mengatur Pilihan Kita
Eks Karyawan Facebook Bocorkan SOP Kerja, Lebih Utamakan Keuntungan Daripada Keselamatan Publik
Menangkal Berita Hoax, Mark Zuckerberg Berencana Luncurkan Fitur Super Penting Ini Di Facebook!