General

Heboh Uang Rp128 Juta Raib dari ATM, Bagaimana Kisahnya?

Ilham — Asumsi.co

featured image
Foto: Unsplash/Eduardo Soares

Nama Asrizal Askha (49) tiba-tiba viral di twitter setelah akun @Hlmmisan mencuit peristiwa yang terjadi pada lelaki itu.

“Bapak umur 49 tahun sudah nabung bertahun-tahun, pihak bank berdalil transaksi sah, CS bilang angka kartu debit dimiliki dua kartu. Lah, kok bisa-bisanya transaksi dianggap sah dan uang tidak diganti. Bahkan OJK dan BI nggak bisa bantu. Hasilnya nihil. Waduh! Serem juga ya bank lama,” tulisnya.

Berdasarkan penelusuran Asumsi.co, Asrizal pada 6 Februari 2021 hendak memeriksa saldo tabungannya. Saat itu saldonya masih ada sebesar Rp128 juta. Namun, ketika ia melakukan penarikan uang secara tunai di ATM Blok M Square, saldonya menjadi 0.

Melihat saldonya 0, Asrizal langsung menghubungi call center Bank Mandiri dan meminta rekeningnya untuk diblokir. Selanjutnya pada 8 Februari ia mendatangi kantor cabang Bank Mandiri di Melawai untuk meminta penjelasan terkait uangnya yang raib.

Asrizal mengungkapkan berdasarkan penjelasan call center Bank Mandiri ada dua kali transaksi transfer dalam nominal besar. Masing-masing senilai 50 juta rupiah.

“Saya lihat transaksi pertama transfer 50 juta rupiah, kemudian dalam hitungan menit habis. Ini saya anggap sindikat,” ujarnya seperti dikutip dari Kontan, (22/5/21).

Namun, dalam pengakuan di akun facebooknya dengan akun @Taruko Jaya dirinya menulis bahwa call center Bank Mandiri menawarkannya untuk mengganti kartu ATM karena ada dana masuk sebesar lima juta rupiah.

Baca juga: 6 Tips Cegah Pembobolan ATM Lewat Aksi Kejahatan Skimming

“Saya lalu disuruh menunggu 11 hari kerja dan setelah itu saya dihubungi petugas Bank Mandiri, mereka menyatakan tidak bisa mengganti uang saya dengan alasan kebocoran PIN dan transaksi tersebut sah. Di sini saya merasa dicurangi oleh Bank Mandiri,” ujarnya.

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin uangnya bisa hilang dan ada transaksi misterius dan dianggap transaksi tersebut sah.

“Bagi saya investigasi yang dilakukan Bank Mandiri adalah tertutup dan tidak transparan. Saya sudah mencoba melapor ke Bank Indonesia dan OJK hasilnya nihil. Saya sangat kecewa,” katanya.

Ia berharap uang yang sudah dikumpulkan olehnya bisa Kembali dan ada keadilan bagi dirinya.

“Karena dalam hal ini tidak ada kesalahan pada saya sedikitpun. Bank Mandirilah yang harusnya berbenah diri, karena ini sangat merugikan nasabah,” katanya.

Viralnya kasus Asrizal membuat Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi AS Atturidha akhirnya berkomentar. Ia menduga Asrizal adalah korban kejahatan dengan modus penukaran kartu debit dan pengusaan PIN. Sebab, kartu debit yang dipegang Asrizal berbeda dengan kartu debit yang terdaftar di Bank Mandiri atau bukan kartu sebenarnya dan tidak bisa dipakai bertransaksi.

Sayangnya, Bank Mandiri tidak bisa mengganti uang Rp128 juta yang hilang dari kartu ATM Asrizal dan tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

“Berdasarkan investigas internal, transaksi yang disanggah merupakan transaksi yang sah dengan Kartu Mandiri Debit dan PIN yang sesuai. Sehingga Bank Mandiri tidak bertanggung jawab dan tidak mengganti atas dana yang hilang tersebut,” kata Rudi kepada Asumsi.co, Minggu (23/5/21).

Share: Heboh Uang Rp128 Juta Raib dari ATM, Bagaimana Kisahnya?