Olahraga

Jendi “Aquaman” Panggabean, Andalan Indonesia di Paralimpik Tokyo 2020

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Kemepora RI

Selepas perhelatan Olimpiade Tokyo, rangkaian pesta olahraga dunia akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Paralimpik Tokyo 2020 yang bakal berlangsung mulai tanggal 24 Agustus sampai 5 September 2021. 

Jendi Panggabean merupakan salah satu dari 23 atlet yang dikirimkan Indonesia yang digadang-gadang bakal membawa pulang emas. Ia akan berlaga di cabang olahraga para renang. Perjalanannya sebagai atlet telah membuatnya meraih sejumlah prestasi bergengsi.

Gabung Klub Renang 

Mengutip profilnya dari situs Paralympic, Jendi mulai menekuni olahraga para-renang yang khusus dilakukan oleh disabilitas pada tahun 2008 saat menetap di Palembang selepas dirinya mengalami kecelakaan dan harus menerima kehilangan salah satu anggota tubuhnya.

Saat itu, usia Jendi masih 12 tahun. Penyebabnya kehilangan salah satu kakinya karena kecelakaan lalu terlempar dari sepeda motor, hingga membuat kaki kirinya terluka parah dan harus diamputasi.

“Saya mulai suka berenang di sungai Muara Enim sewaktu pulang kampung ke Palembang. Setelah mengalami kecelakaan, saya memang pindah dan menetap di Palembang untuk membangun kehidupan saya yang lebih baik,” katanya.

Teman-temannya lalu memperkenalkannya dengan olahraga para-renang. Bahkan, Jendi juga diajak bergabung dengan klub Lumban Tirta yang bukan cuma melatih perenang umum, melainkan juga kalangan disabilitas.

“Saya benar-benar bersyukur kenal dengan Dirman, pelatih saya di klub sekaligus pendiri klub Lumban Tirta dan menyambut saya dengan hangat,” imbuhnya.

Ia mengaku senang bergabung dengan klub ini karena latihannya sama sekali tidak membeda-bedakan atlet disabilitas dan umum. Hal ini membuatnya semakin giat berlatih.

 “Sistem pelatihannya yang tidak membeda-bedakan sangat membangun motivasi saya untuk terus berlatih di klub ini,” ungkapnya.

Prestasi Cemerlang

Pria yang dikenal dengan julukan “Aquaman” ini, meraih empat medali pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau pada tahun 2012. Di kompetisi yang sama, ia juga meraih satu medali emas di nomor gaya punggung 100m.

Sejak itulah, pria kelahiran Muara Enim, Sumatera Selatan ini memulai debutnya sebagai atlet para renang. Prestasinya kian cemerlang saat ketika bertanding di ASEAN Para Games 2013 Myanmar dan berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perak. 

Jendi kembali berlaga di ASEAN Para Games 2015 di Singapura, dan berhasil memboyong 3 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu untuk Indonesia.

Ia semakin mencuri perhatian publik saat berhasil membawa pulang lima medali emas sekaligus pada ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, yakni pada nomor 400 meter gaya bebas, 100m gaya punggung, 200m gaya ganti, estafet 4×100m gaya bebas 34 point dan 4x100m gaya ganti 34 poin.

Baca Juga: Kirim 23 Atlet ke Paralimpik Tokyo 2020, Indonesia Bidik Satu Emas

Pada Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang, ia dipercaya sebagai penyulut api kaldron dalam upacara pembukaan ajang olahraga khusus atlet penyandang disabilitas yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Jendi iuga diunggulkan sebagai jagoan di Indonesia di Asian Para Games 2018 dan berhasil menjadi yang tercepat di nomor 100 meter gaya punggung putra S9 dan berhasil meraih medali emas. Ia juga mengantongi satu medali perak nomor 100 meter gaya kupu-kupu S9.

Koleksi medalinya di ajang Asian Para Games 2018 bertambah dengan satu perunggu nomor 100 meter gaya bebas putra S9, dan satu medali nomor 4×100 meter gaya ganti estafet 34 poin.

Ia lalu bertanding di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 2016 di cabang renang nomor 100m gaya punggung putra S9. Ia meraih peringkat keenam pada pertandingan tersebut.

Berkarier Tanpa Hambatan

Selain sebagai atlet, Jendi Panggabean juga membuktikan kalau kondisi disabilitas bukanlah hambatan bagi dirinya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi dan berkarier di dunia kerja.

Ia sempat menempuh pendidikan manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang, namun harus memilih fokus sebagai atlet para-renang karena kesulitan membagi waktunya dengan perkuliahan.

Prestasi di bidang olahraga membawa Jendi bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Selatan. Kini, ia merupakan salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Kisah hidupnya pun diangkat ke dalam komik digital dengan judul “Jendi” dalam rangka promosi perhelatan Asian Para Games 2018. Komik digital ini merupakan hasil kreasi studio CIAYO comics.

Jendi dijadwalkan tampil di Tokyo Aquatics Centre pada 30 Agustus 2021 di nomor 100 meter gaya punggung putra S9. 

Mari kita dukung dan doakan Jendi berhasil memberikan penampilan terbaiknya dan membawa pulang emas untuk Indonesia!

Share: Jendi “Aquaman” Panggabean, Andalan Indonesia di Paralimpik Tokyo 2020