Saat Gretha Thunberg ramai mengkampanyekan school strike for climate, Beruang pizzly telah hadir, yang menunjukkan bahwa iklim dunia tengah berubah. Sebagian besar yang kita dengar tentang perubahan iklim adalah tantangan dan bencana yang ditimbulkannya jika tidak segera dimitigasi. Namun hal itu tidak berlaku bagi beruang pizzly yang justru lahir dari perubahan iklim.
Sejak para ahli merekam permukaan es laut Arktik menggunakan satelit pada tahun 1979, mereka menyatakan keprihatinan mereka tentang es yang terus mencair. Planet ini tidak mungkin hanya mengandalkan es Arktik untuk mengatur pola cuaca, sementara satwa liar yang menyebut Kutub Utara sebagai rumah mereka bergantung padanya untuk bertahan hidup. Beruang kutub dianggap rentan terhadap dampak perubahan iklim, dan meskipun jumlahnya cukup stabil secara keseluruhan, pola pergerakan mereka berubah saat habitat es mencair.
Baca juga: Peran Pemilih Muda: Ubah Kebijakan Krisis Iklim dan Kebencanaan | Asumsi
Pada saat yang sama, pola pergerakan spesies selatan, beruang grizzly, juga berubah. Para beruang grizzly dapat ditemukan di Amerika Serikat mulai dari Wyoming di selatan dan Alaska di utara. Tapi saat suhu global naik, beruang grizzly telah bergerak lebih jauh ke utara, bahkan sampai ke Kutub Utara.
Dengan beruang kutub bergerak ke selatan untuk mencari daratan dan beruang grizzly bergerak ke utara untuk menemukan suhu yang lebih dingin, keduanya pun bertemu. Karena beruang kutub dan beruang grizzly memiliki DNA yang sama, mereka dapat saling berkembang biak menghasilkan yang disebut pizzly, gabungan dari kata polar (kutub) dan grizzly.
Pizzly adalah spesies hibrida yang memiliki sejumlah nama lain termasuk “beruang grolar” dan “polizzly”. Namun, kemunculan hibrida beruang pizzly adalah tanda dampak perubahan iklim. Beruang pizzly pertama secara resmi diidentifikasi di alam liar pada tahun 2006, meskipun orang-orang yang tinggal di Kutub Utara telah melaporkan penampakan beruang yang tampak aneh sebelumnya.
Pizzly Bukti Bahwa Krisis Iklim itu Nyata
Delapan beruang pizzly telah diidentifikasi di alam liar dan pada 2017 para peneliti telah menentukan bahwa semuanya berasal dari satu beruang kutub betina yang telah kawin dengan dua beruang grizzly yang berbeda. Namun, tidak diketahui berapa banyak beruang hibrida yang mungkin benar-benar ada.
Sebelum penemuan mereka di alam liar, para peneliti mengetahui bahwa beruang kutub dan beruang grizzly dapat kawin karena mereka telah melakukannya di Kebun Binatang Osnabrück di Jerman. Kebun binatang itu menyimpan beruang kutub dan beruang grizzly mereka di kandang yang sama, dan pada tahun 2004, dua anak beruang pizzly lahir. (Sayangnya, salah satu dari mereka ditembak dan dibunuh pada 2017 setelah dia melarikan diri dari kandangnya.)
Baca juga: Nepal Alami Kebakaran Hutan Terburuk Dalam Satu Dekade Terakhir | Asumsi
Larissa DeSantis, seorang ahli paleontologi dan profesor di Vanderbilt University di Tennessee, mengatakan bahwa perubahan iklim “jelas memainkan peran” perkawinan silang beruang. DeSantis mempelajari kebiasaan makan beruang dan bagaimana krisis iklim memengaruhi mereka.
“Kami perlu mempelajari efek hibridisasi pada beruang-beruang ini,” kata De Santis dikutip dari The Independent.
De Santis mengatakan, seringkali hibrida tidak lebih kuat daripada kedua spesies tersebut karena grizzly dan beruang coklat memiliki adaptasi unik untuk lingkungan tertentu mereka. Namun, ada beberapa contoh bahwa hibrida menjadi lebih kuat dan mampu beradaptasi lebih baik di lingkungan yang berbeda, terutama jika kondisi lingkungan tersebut telah berubah dari sebelumnya.
“Ini membutuhkan studi lebih lanjut dan pemantauan yang cermat. Waktu akan memberi tahu apakah hibrida ini lebih mampu menghadapi wilayah Arktik yang memanas. Hibrida ini mungkin lebih cocok untuk sumber makanan yang lebih bervariasi, seperti beruang grizzly, tidak seperti beruang kutub yang sangat terspesialisasi,” katanya.