Video yang diunggah akun TikTok @immdermaone viral di dunia maya. Lewat video unggahannya, ia menunjukkan uang bergepok-gepok yang rupanya hasil tabungan dari uang yang selama ini digunakannya untuk membeli rokok.
Dipakai Buat Apa Tabungannya?
Dalam tayangan video yang disukai 1,5 juta pengguna TikTok lainnya ini, disampaikan kalau gepokan uang itu diperolehnya karena menyisihkan uang yang selama 25 tahun dipakai buat beli rokok.
“Hasil berhenti ngerokok selama 25 tahun. Dikumpulkan sebanyak ini,” tulis si pemilik akun sambil memperlihatkan tumpukan uang mulai dari pecahan Rp2.000 sampai Rp20.000 yang diikat karet dan dimasukkan ke dalam dua kantong plastik.
Lanjutan tayangan video kemudian memperlihatkan tumpukan uang tersebut dibawa ke bank untuk ditukarkan dengan uang pecahan baru. Ia mengharapkan unggahannya ini bisa memotivasi warganet lainnya yang merupakan perokok supaya mantap berhenti menghisap tembakau.
“Untuk nominal mungkin bagi kalangan atas nggak seberapa. Tapi bagi aku cukup banyak. Semoga kita sama-sama memotivasi. Terutama bagi perokok aktif, yang sudah banyak di kalangan masyarakat,” katanya dalam keterangan unggahannya.
Baca Juga : Investasi atau Dana Darurat, Mana yang Prioritas?
Dalam unggahan berikutnya, @immdermaone mengungkapkan jumlah tabungannya itu senilai Rp10.900.000. “Seandainya nggek berhenti ngerokok, nggak mungkin dapat nabung segini banyak,” tulisnya dalam unggahan video.
Ia lalu mengungkapkan akan digunakan untuk keperluan apa saja uang yang ditabungnya itu. “Pertama aku mau gantiin HP bapak yang sering eror. Mudah-mudahan HPnya bagus dan dia suka,” kata dia.
Sisanya dari uang yang berhasil dikumpulkan, kata dia akan dipakai untuk tambahan membangun kontrakannya. “Dan beli rokok buat tukangnya,” lanjutnya.
Tunjukkan Sikap Bijak Finansial
Pakar Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad menyikapi viralnya video tersebut. Menurutnya hal ini sangat menginspirasi dan membuktikan kalau tidak semua anak muda boros dan suka menghamburkan uang.
“Ini menunjukkan budaya menabung masih menjadi bagian dari gaya hidup anak muda. Ini tentu inspiratif sekali, bentuk sikap bijak finansial. Daripada dipakai membeli rokok yang tidak bermanfaat tentu saat ditabung jadi punya uang yang bisa kita gunakan untuk keperluan mendadak atau rencana masa depan,” jelasnya saat dihubungi Asumsi.co, Kamis (24/6/21).
Tejasari menambahkan, masa pandemi yang kita tak pernah tahu kapan berakhirnya semestinya bisa menggugah milenial atau generasi lainnya supaya giat menabung, terutama buat mereka yang selama ini gaya hidupnya boros.
“Mungkin banyak yang baru tersadar, kita harus dihadapkan situasi pandemi dulu baru sadar betapa pentingnya menabung karena pastinya kita bakal butuh banyak uang simpanan. Enggak ada kata terlambat kok,” tuturnya.
Baca Juga : Ini 7 Cara Atur Pendapatan Tidak Tetap
Ia meyakini banyak anak muda yang sejak dini sudah mengedepankan gaya hidup hemat dan menjauhi perilaku konsumtif. Dirinya mengharapkan perilaku semacam ini bisa menjadi tren laiknya main saham yang belakangan banyak jadi perhatian anak muda.
“Mulai dari sekarang enggak usah banyak belanja, ngopi-ngopi di tahan. Kan, enggak boleh nongkrong-nongkrong juga lagi pandemi, buat yang merokok niatin buat stop deh. Saya yakin anak muda bisa kok, bikin menabung seperti ini jadi tren. Kalau main saham aja bisa ngetren buat anak muda, nabung bisa dong,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia, Adib Khumaidi mengingatkan berhenti merokok memang menjadi keharusan di tengah situasi pandemi COVID-19 yang menuntut kita untuk menjaga pola hidup sehat.
“Bekerja kan juga sekarang lebih banyak dari rumah. Saya rasa enggak ada alasan lagi buat berhenti merokok. Malah katanya, kerja dari rumah jadi lebih sibuk dan bikin enggak sempat merokok. Ya bagus itu. Perbanyak olah raga di rumah, jaga imun, hindari merokok dan utamakan pola hidup sehat, kemudian yang penting jangan lupa vaksinasi,” kata Adib.