Sebuah
lubang raksasa yang berukuran lebih luas dari lapangan bola muncul di
Zacatapec, Meksiko, sejak akhir Mei lalu. Kini, ukuran lubang raksasa tersebut
dilaporkan semakin meluas.
Banyak
Disebabkan Faktor Geologis
Melansir AP, lubang raksasa tersebut saat ini sudah mulai menelan kawasan
pertanian hingga pemukiman warga. Awalnya lebar dari lubang yang disebut sinkhole ini hanya sekitar 30 meter. Tapi kini melebar sampai 80 meter.
Para ahli dan pihak berwenang kini terus
menyelidiki penyebab kemunculan sinkhole tersebut,
meski dugaan yang berdasarkan simpulan sementara sudah didapatkan. Dilaporkan, drone juga diterjunkan untuk meneliti area sekitar sinkhole.
“Kemungkinan besar penyebabnya kesalahan
geologis atau variasi kandungan air tanah,” demikian disampaikan para ahli.
Baca juga: Menelaah
Potensi Gempa Bumi saat Gerhana Matahari | Asumsi
Di sisi lain, lokasi sinkhole malah
jadi tempat warga berfoto. Bukannya menjauh, warga malah mendekat ke lokasi sinkhole meski polisi telah memasang garis pembatas. “Ini bukanlah atraksi buat turis atau tempat wisata yang bisa
dikunjungi bersama keluarga,” seru pihak kepolisian setempat kepada warga.
Warga
pun segera diminta untuk meninggalkan area sekitar terjadinya fenomena alam
ini. Pemerintah Mexico juga telah mengirimkan tentara untuk menjauhkan warga
dengan jarak 600 meter dari tepi lubang raksasa ini.
Fenomena alam serupa juga pernah terjadi
di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan,
pada 23 Desember 2019. Kala itu, sinkhole terjadi
di Dusun Tana Takko, Desa Lebbo Tengae, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan.
Kompas.com melaporkan, lubang tersebut
terletak di area persawahan warga, hingga membuat mereka terkejut. Sebab,
lubang besar yang tanahnya seolah masuk ke perut Bumi ini cuma sebesar drum,
namun terus membesar hingga memiliki diameter 15 meter dan dasarnya cukup
dalam.
Menyikapi fenomena alam ini, Juru
Kampanye Greenpeace, Arifsyah Nasution, mengatakan, sinkhole paling banyak terjadi karena disebabkan
oleh faktor alam atau geologis.
“Memang faktor penyebabnya yang
paling utama ini adalah alam. Kita tahu, berbeda lokasi, berbeda area, dan
berbeda negara, pasti berbeda juga struktur geologisnya. Struktur tanah yang
merupakan bagian dari Bumi ini kan, bergerak atau hidup. Saat terjadi
pergerakan pada struktur tanah ini, misalnya karena gempa, maka menyebabkan
guncangan yang mengakibatkan penurunan muka tanah,” jelas dia kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Rabu
(16/6/21).
Perilaku
Manusia Bisa Jadi Pemicu
Ulah tangan manusia juga bisa menjadi
penyebab terjadinya sinkhole. Arifsyah menerangkan, ada sejumlah pemicu
yang bikin struktur tanah melakukan pergerakan hingga terjadi sinkhole, seperti eksploitasi air tanah hingga
penambangan ilegal.
Baca juga: BMKG:
Potensi Gempa dan Tsunami Meningkat, Ini Daerah yang Perlu Waspada! | Asumsi
“Ini juga bisa disebabkan karena
pengambilan air tanah yang terlalu masif, kemudian menyebabkan komposisi air di
dalam tanah berkurang sehingga tidak bisa lagi menampung beban dan tanahnya
jadi padat. Ini banyak terjadi di kawasan pesisir,” katanya.
Sementara
pada penambangan ilegal, biasanya mereka yang melakukan pengeboran atau
menggali untuk keperluan tambang bawah tanah tidak melakukan riset atau kajian
secara mendalam soal kemungkinan terjadinya kerusakan struktur tanah atas
perbuatan mereka.
“Galian beberapa jenis tambang,
misalnya emas, itu banyak yang ambil dari tambang tertutup, dibuat hole, jaringan terowongan bawah tanah, sehingga bisa menyebabkan sinkhole ini. Dari pertambangan ini, enggak stabil struktur tanahnya dan ini banyak terjadi di tambang-tambang emas
ilegal,” terang Arifsyah.
Ia kemudian mengimbau pentingnya memanfaatkan air tanah secara
bijak untuk kebutuhan rumah tangga. Perilaku membuang air secara berlebihan,
menurutnya, mesti dihindari.
Sedangkan, bagi para penambang, harus mengamati secara jeli
struktur tanah yang bakal digali dan tidak mengeksploitasi sumber daya alam
secara berlebihan. Bila hal ini diabaikan, maka kerusakan alam siap-siap
menanti.
“Faktor manusia karena pengambilan
air berlebihan dari tanah, atau penggalian konstruksi yang sembarangan, ini
sangat bisa menjadi trigger untuk terjadinya sinkhole. Ini memang fenomena alam yang bisa
terjadi karena faktor-faktor yang dinamis. Namun perilaku kita dalam menjaga
alam adalah hal yang utama,” pungkasnya.