Budaya Pop

Morgan Oey dan Cerita di Balik Keputusannya Jadi Relawan

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Morgan Oey tak hanya tenar sebagai penyanyi saat masih merajut karier bersama grup boyband Smash saja, atau sebagai aktor film. Ternyata kepeduliannya terhadap lingkungan sosial, membawa dirinya memutuskan terlibat sebagai relawan. Ya relawan, dunia yang mungkin bertolak belakang dengan kariernya sebagai publik figur.

Bahkan, Morgan bakal terlibat sebagai pembicara dalam acara Festival Relawan 2018 yang akan digelar di Gandaria City, Jakarta Selatan pada 1 Desember 2018 mendatang. Acara yang diinisiasi oleh organisasi Indorelawan, Campaign, dan IFL tersebut akan menyuguhkan tujuh panel diskusi yang terdiri dari beberapa topik seperti pendidikan, toleransi, politik, kesehatan, anak muda, influencer dan inovasi.

Dengan pengalamannya terlibat sebagai relawan, Morgan ingin mengajak generasi muda untuk melakukan aksi baik dengan mengambil peran menjadi relawan di tengah-tengah masyarakat. Ini merupakan tahun kedua Morgan terlibat sebagai relawan bersama teman-teman di Indorelawan dengan sederet program aksi baik.

“Dari tahun lalu. Ini tahun kedua saya bersama Indorelawan. Rasanya senang banget sih, saya pengennya ini bisa berlangsung untuk jangka panjang ya. Sebelumnya saya enggak kepikiran juga bisa ikut terlibat dalam aksi sosial,” kata Morgan saat ditemui Asumsi.co usai jumpa pers Festival Relawan 2018 di Conclave Wijaya, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 22 November 2018.

Dimulai dari Aksi Kecil Lalu Jadi Relawan

Morgan membawa misi mulia sebagai relawan, bahwa ia hanya ingin mengajak teman-teman, apalagi anak-anak muda, untuk mengubah niat baik menjadi aksi baik. Jadi, ia berharap anak-anak muda jangan hanya punya niat saja untuk melakukan hal-hal berpengaruh di masyarakat, tapi segera wujudkan niat itu jadi tindakan atau aksi baik.

“Saya sebagai brand ambassador Indorelawan juga ingin menggalakkan misi itu sekaligus membuktikan bahwa anak muda Indonesia enggak apatis,” ucap pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat pada 25 Mei 1990 silam itu.

Morgan sendiri tak pernah menyangka akhirnya bisa berperan di dunia sosial dalam hal ini menjadi relawan di tengah-tengah masyarakat. Padahal, awalnya ia mengakui hanya kerap melakukan aksi sosial dalam bentuk pengumpulan dana saja. Namun setelah terlibat bersama Indorelawan, ia jadi bisa lebih banyak terjun langsung melakukan kegiatan sosial.

Para pembicara dalam konferensi pers Festival Relawan 2018 di Conclave Wijaya, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis, 22 November 2018. Foto: Ramadhan/Asumsi.co

“Jadi sebetulnya di awal-awal saya sendiri ada yang mengajak untuk bergabung ke Indorelawan. Mendengar ajakan itu, saya pun tertarik dan langsung menawarkan diri sembari bilang “Apa yang bisa saya bantu?” Se-simple itu sih. Jadi emang aksi sosial itu enggak cuma soal ngumpulin dana aja, tapi dari aksi baik juga,” kata aktor berusia 28 tahun itu.

10 Jam Aksi Baik ala Morgan

Menariknya, setelah menjadi relawan, Morgan pun membuat gerakan nyata untuk melakukan aksi baik selama 10 jam dalam jangka waktu satu tahun. Jadi, lanjut Morgan, aksi tersebut adalah gerakan menyisihkan waktu selama total 10 jam dalam setahun untuk melakukan aksi-aksi sosial yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Kita pengen bikin program seperti itu di tahun 2018 dan saya bersyukur bisa mewujudkan campaign bertajuk 10 jam aksi baik dan bisa meluangkan waktu selama itu. Bagaimana meluangkan 10 jam waktu untuk aksi baik dalam setahun. Dengan harapan kalau seneng bisa nambah jam atau waktunya secara berkala,” ujar Morgan.

“Basically itu adalah tantangan, bisa enggak kita menyisakan 10 jam dalam satu tahun untuk melalukan aksi sosial,” katanya.

Tercatat sepanjang tahun ini, Morgan ternyata sudah mengikuti sejumlah kegiatan sosial. Misalnya saja aksinya menjadi superhero untuk menghibur anak-anak penderita kanker di rumah singgah RSCM. “Satu bersama komunitas Taufan kita main ke rumah singgah RSCM superhero day, waktu itu saya enggak bawa apa-apa dan benar-benar tangan kosong,” kata Morgan.

Morgan pun bercerita bahwa saat itu dirinya memutuskan untuk memakai topeng Hulk. Menurut penutusan Morgan, ia hanya ingin membuat anak-anak yang ada saat itu bisa merasa gembira dengan menjadi superhero bagi mereka, tanpa harus tau siapa sosoknya yang ada di balik kostum superhero tersebut.

“Aksi baik yang kedua waktu bulan puasa saya bersama Sahabat Anak Kota Tua dan rumah dongeng pelangi, kita bikin buka puasa bareng di Kota Tua. Saya jadi pendongeng di hadapan anak-anak saat itu,” ujarnya.

Morgan Oey setelah acara konferensi pers Festival Relawan 2018, Kamis, 22 November 2018. Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Sayangnya, Morgan gagal merealisasikan aksi baik selanjutnya. Padahal, ia pernah berencana berpartisipasi dalam program pipanisasi untuk pengadaan air bersih bersama Wahana Visi Indonesia di Sumba, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Namun, hal itu harus ditunda.

“Anak-anak di sana jalan sejauh beberapa kilometer untuk ambil air bersih. Cuma pending karena ada musibah di Palu dan Donggala kemarin jadi kita pending untuk tahun depan,” katanya.

Momen Paling Berkesan Selama Jadi Relawan

Morgan pun bercerita juga soal banyaknya momen yang tak terlupakan selama dua tahun menjadi relawan. Bagi dirinya, semua aksi baik dirinya saat menjadi relawan justru menjadi pengalaman baru. Ia merasakan betul semangat yang luar biasa dari dalam komunitas Indorelawan serta tak pernah mengeluh.

“Yang paling memorable juga karena pertama kali juga saya ikut festival relawan tuh anak mudanya kreatif semua. Saya akan terus mengkampanyekan aksi 10 jam aksi baik ini,” ucapnya.

Morgan yang sudah dua tahun terjun sebagai relawan di Indorelawan merasakan betul dampak positif bagi dirinya sendiri, terutama dalam hal empati. “Selama 2 tahun saya terjun menjadi relawan, banyak pelajaran yang saya ambil, terutama empati saya menjadi lebih tambah, lebih enggak ego serta lebih toleransi dalam berbagi hal,” ujarnya.

Untuk tahun depan, Morgan sendiri ingin terus melakukan aksi sosial terhadap anak-anak dan sudah memiliki beberapa acara yang ia akan gulirkan. Ia pun memberikan bocoran teaser dari aksi-aksi yang akan ia lakukan nanti.

“Di tahun 2019 nanti saya akan buat aksi sosial bersama anak-anak disabilitas. Jadi saya pengen belajar dan fokus di disabilitas di 2019. Semoga semua berjalan dengan lancar tidak ada kendala, walaupun ilmu saya belum banyak tentang disabilitas, tapi saya merasakan memiliki kedekatan sendiri terhadap anak-anak.”

Morgan pun membeberkan bahwa dirinya memang sangat mencintai anak-anak, maka dari itu ia lebih fokus melakukan aksi baik untuk anak-anak. “Saya lebih menemukan feel untuk melakukan aksi sosial ke anak-anak, karena saya senang sama anak-anak. Memberi motivasi ke mareka itu membuat kesenangan sendiri pada diri saya,” ujarnya.

“Saya memang tidak banyak tau caranya untuk melakukan hal baik, makanya saya belajar. Makanya tak kenal maka tak sayang. Akhirnya saya mencari apa yang membuat saya tergerak, kemudian saya menjadikan anak anak sebagai fokus saya, bukan berarti bidang lain enggak saya sukai. Tapi memang saya punya chemistry dan kedekatan secara emosional yang lebih besar dengan dunia anak anak.”

Share: Morgan Oey dan Cerita di Balik Keputusannya Jadi Relawan