Lewat lagu terbarunya, IU menyampaikan pesan ‘uneg-uneg’ kepada para haters (mungkin juga fans!).
Sebagaimana judulnya, BBI-BBI (dibaca: pi-pi), lagu tersebut merepresentasikan sebuah peringatan, yang mana bunyi bbi-bbi sendiri terdengar seperti suara peluit. Satu bagian dalam lagunya berbunyi,
“Why does she likes those kind of clothes?”
“What’s that sullen look she’s making?”
“She looks different, is it from stress?”
“She worries me”
…yang mana menjadi contoh sebagian komentar yang kerap ditujukan pada haters atau fans terhadap seseorang, yaitu IU sendiri dalam konteks lagunya ini.
Menanggapi komentar-komentar tersebut, IU melanjutkan lagunya dengan mengingatkan para haters dan fans bahwa ada garis yang enggak seharusnya mereka lewati. Sekaligus juga, ia meminta untuk enggak melewati garis itu.
“Yellow C A R D, if you cross this line, it’s trespassing. Manner is up to here, it’s ma ma ma mine. Please keep the la la la line.”
Melalui bagian itu pula, IU menegaskan bahwa apapun sifat dan perilakunya, itu adalah keputusan yang diambilnya dan bukan menjadi urusan orang lain untuk mengaturnya.
Lagu IU kali ini memang hadir dengan nuansa yang sangat berbeda. Jika pada lagu-lagu sebelumnya IU kerap membawakan bernuansa romansa dengan kesan imut dan menggemaskan, lagu BBI-BBI yang dirilis sekaligus untuk merayakan 10 tahun debutnya ini nampaknya cukup mengagetkan publik. Pasalnya, lagu ini mengandung lirik yang tegas dan bersifat meng-konfrontasi, sangat bertolak belakang dengan imej IU sebagai ‘Nation’s Little Sister’. ‘Nation’s Little Sister’ sendiri merupakan sebuah gelar informal dalam industri hiburan Korea Selatan yang disematkan pada selebriti perempuan dengan imej imut, ceria, dan innocent.
Bagai memprediksi kekagetan publik, IU memasukkannya dalam lirik BBI-BBI.
“Still me, again, no need to be surprised. I’m sure you’re gonna say my gosh.”
Dari lirik tersebut pula, IU menyatakan bahwa enggak perlu kaget dengan hal ini. Karena dia tetaplah dia, dan enggak ada perubahan. Perbedaan hanya terlihat karena ada sisi yang ditampilkan di depan media dan ada sisi lain yang enggak muncul.
Enggak cuma untuk haters dan fans, ada juga pesan tersirat bagi awak media. Sedikit banyak, IU sadar kalau imej dia selama ini terbentuk dengan bantuan media juga. Sayangnya, banyak media yang sensasional dan suka melebih-lebihkan cerita, yang akhirnya juga membentuk satu imej yang berlebihan untuk IU. Bagian ini ditampilkannya dengan gambaran koran yang dengan bagian kuning di halaman depan, seperti merujuk pada konsep yellow journalism.
Enggak cuma disebut-sebut dalam lirik, warna kuning memang jadi satu warna paling menonjol di video musiknya. Ternyata, ada maksud tersendiri yang mau disampaikan lewat warna itu.
IU menggunakan warna kuning berdasarkan kartu peringatan yang selalu dibawa wasit, yaitu kartu kuning. Hal ini semakin jelas dengan gerakan tarian pada bagian “yellow C A R D”, yang memang menampakkan gerakan memberikan kartu. Karenanya, tampak jelas bahwa nuansa yang ingin disampaikan memang berupa peringatan.
Memasuki verse ketiga, warna merah mulai mendominasi, beriringan dengan warna kuning. Pada bagian ini pula, nada dan lirik lagunya terdengar semakin serius, demikian juga dengan ekspresi IU yang tampak annoyed.
Bagian ini menunjukkan bahwa peringatan yang dianalogikan dengan kartu kuning tersebut bisa sewaktu-waktu (atau sudah) berubah menjadi kartu merah.
Meski dilantunkan penyanyi asal Korea Selatan, enggak lantas membuat hal ini harus menjadi perhatian hanya bagi pencinta KPOP, K-Drama, atau hal-hal ke-Korea-an lainnya. Tapi juga bagi semua yang mengidolai atau membenci seseorang, termasuk tokoh publik lainnya, seperti selebriti, tokoh politik, pemuka agama, dan sebagainya.
Dan secara keseluruhan, IU cuma mau mengingatkan publik bahwa artis, selebriti, atau tokoh publik lainnya juga tetap manusia yang punya hak untuk mengambil keputusannya sendiri dan punya privasi. Bukan artinya enggak boleh mengidolai atau membenci orang, sih, tapi harus tetap ada batasannya.
Karena segala yang berlebihan memang enggak pernah baik adanya.
Rosa Cindy adalah penyuka isu sosial dan jalan-jalan. Dia bisa disapa melalui akun media sosial Instagram dan Twitter, @rosacindys.