Meskipun YouTube merupakan salah satu platform yang cukup popoler untuk kategori konten video online, tapi kayaknya aplikasi dengan logo berwarna merah itu cukup ketar-ketir melihat Instagram yang baru meluncurkan fitur barunya yang bernama IGTV.
Memang, fitur itu memungkinkan para pengguna Instagram meng-upload video dengan durasi satu jam. Belum lagi, secara terang-terangan, Instagram mengajak para selebgram-nya untuk membantu membuat konten khusus di IGTV.
Sebagai aplikasi yang punya 500 juta pengguna aktif per harinya, Instagram ternyata mampu membuat YouTube memutar otak. Dilansir dari Businessinsider.com, YouTube mencegah platform-nya kalah pamor dengan rencana menjalin kontrak bersama sejumlah pembuat konten terpopulernya.
Jadi, platform video milik Alphabet ini bakalan bikin perjanjian dengan beberapa bintang topnya, seperti komedian Lilly Singh, agar mereka mau memposting kontennya hanya di YouTube dan enggak beralih ke platform lain.
“We have no new initiative in place. We have always invested in our creators’ success and will continue to do so to ensure they have a great experience and can find continued growth and opportunity on YouTube,” kata perwakilan YouTube dilansir dari Businessinsider.com pada 23 Juli 2018.
Meskipun begitu, sebenarnya YouTube enggak perlu terlalu khawatir platform-nya bakal kalah pamor dengan IGTV, begini alasannya!
Udah bukan rahasia lagi ya, jika YouTube kini menjadi satu media untuk mencari penghasilan. Nilai pembagian pendapatan adalah 45:55, dengan 45% bagian untuk YouTube dan 55% untuk publisher. Jadi, uang yang didapatkan berasal dari setiap seribu kali tayangan.
Yap, seperti yang kita tahu bahwa semakin banyak viewers maka semakin banyak pula rupiahnya. Misal nih, ada seorang YouTuber mem-posting video beriklan dengan viewers sebanyak 1.010.279 orang, maka kisaran perhitungan pembayaran YouTube yang bakal diperoleh diperkirakan antara $131.34 USD sampai $303.08 USD, atau sekitar Rp. 4.031.267.
Nilai itu dihitung berdasarkan Revenue per Thousand Impressions (RPM), yang merupakan pendapatan per seribu kali impresi (tayang) yang diperoleh antara $0.13 sampai $0.30 USD. Perbedaan harga iklan ini juga bergantung pada wilayah, jenis konten iklan, jenis iklan serta jumlah subscriber yang dimiliki channel. Jadi banyak faktor yang akan mempengaruhi pendapatan pada RPM di YouTube.
Hal itu merupakan salah satu bentuk apresiasi yang diberikan YouTube untuk para content creator mereka. Selain itu, anak perusahaan Google ini juga memberikan apresiasi kepada mereka yang memiliki subscriber banyak.
“Ada banyak hal yang telah dilakukan untuk mengakui besarnya upaya dan dedikasi yang diberikan kreator seperti Anda pada channel-nya. Kami memberikan dukungan dan dorongan untuk Anda melalui manfaat dan peluang yang disesuaikan dengan tingkat channel. Temukan semua peluang dan kualifikasi di bagian tingkat manfaat,” tulis YouTube dalam laman resminya.
Jadi, jika ada yang udah memiliki 100 ribu subscriber, maka bakalan dapet sebuah penghargaan berupa ‘Silver Creator Award’. Jika udah mencapai 1 juta subscriber, maka akan mendapatkan ‘Gold Creator Award’. Sedangkan, buat yang berhasil mengumpulkan 10 juta subscriber, maka pengguna itu berhak menerima ‘Diamond Creator Award’.
Dari sini, kita bisa melihat, bagaimana YouTube benar-benar menghargai para penggunanya. Jadi, enggak perlu khawatir banget lah dengan adanya IGTV, yang belum bisa ngasih pernghargaan semacam YouTube.
2. Durasi Video YouTube Lebih Fleksibel
Meskipun Instagram dengan bangga berhasil merilis IGTV yang memungkinkan para penggunanya untuk membuat video berdurasi selama satu jam, tapi itu masih belum bisa menyaingin YouTube, guys.
Sedangkan, ukuran file maksimal yang bisa di-upload di YouTube adalah 128 GB atau berdurasi 12 jam. Batas upload saat ini sebenarnya berbeda dengan batas sebelumnya, jadi jika kalian pernah melihat video dengan durasi yang lebih 12 jam itu, mungkin aja itu adalah video lama.
Memang, sih secara default, biasanya para pengguna cuma bisa meng-upload video dengan maksimal durasi hingga 15 menit aja, tapi buat upload video yang berdurasi lebih panjang, juga sebenarnya ada langkah-langkah tersendirinya.
Jadi, jangan heran, jika ada beberapa konten yang sempat tayang di televisi dengan durasi panjang, mampu ditampung di layanan penyimpanan video macam YouTube.
3. YouTube Tampilan yang Lebih Mudah
Alasan terakhir mengapa IGTV masih belum cocok disandingkan dengan YouTube yaitu karena tampilannya yang masih cukup sulit dimengerti. Apalagi, semua video bisa berputar dengan sendirinya tanpa kita klik terlebih dahulu. Tentu, hal itu membuat kuota kita jadi makin boros.
Berbeda dengan YouTube yang punya banyak tools untuk memungkinkan para penggunanya memilih apa yang ingin dicari dan di-play. Mau cari channel seseorang, atau mau cari sesuai kategori yang diinginkan, atau cuma ingin sekedar mengetahui video apa yang lagi ‘trending’.
Semua itu tools yang belum ada di IGTV. Belum lagi, YouTube bisa digunakan dengan perangkat smartphone maupun personal computer (PC), sedangkan IGTV cuma bisa dilihat dan dinikmati dengan smartphone aja.
Nah kan, apalagi coba yang dikhawatirkan oleh YouTube?