Review Film Sanju: Film Tentang Kehidupan Aktor Sanjay Dutt yang Penuh Lika-Liku *Spoiler Alert!

Sanju merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata seorang aktor India kontroversial bernama Sanjay Dutt. Film ini dibesut oleh produser terkenal India Rajkumar Hirani yang juga pernah menggarap film terkenal lainnya, Three Idiots. Tidak seperti stereotip film dan drama India yang memiliki kualitas pengambilan gambar dan editing yang sering menjadi memes di internet, film ini digarap dengan sangat baik. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa film ini hanya sebuah film murahan. Tidak, film ini sangat baik dalam konteks kualitas pengambilan gambar dan penyuntingan dan amat jauh dari kata biasa saja.

Film ini kental dengan alur maju mundur. Hal tersebut dilakukan karena film ini merupakan film otobiografi yang diangkat dari kisah nyata. Ketika film dimulai, film ini berangkat dengan latar waktu sekarang. Sanjay Dutt, yang diperankan oleh Ranbir Kapoor, sedang mengalami kesulitan karena Mahkamah Agung India baru saja menetapkan Sanju, nama panggilan Sanjay Dutt, sebagai terdakwa kasus kepemilikan senjata ilegal. Sanju diberikan waktu satu bulan untuk menyerahkan diri. Dengan kondisi yang semakin tertekan, Sanju pun berusaha untuk mencari penulis yang memiliki kapabilitas untuk menuliskan otobiografi tentang dirinya. Pencarian pun berlabuh pada Winnie, seorang penulis. Awalnya, Winnie ragu untuk menerima tawaran dari Sanju, karena reputasi Sanju yang penuh dengan kontroversi. Ketika Winne akhirnya menerima, Sanju pun mulai menceritakan kisahnya untuk direkam. Film pun mundur ke tahun 1981, sesuai dengan narasi yang sedang dijelaskan Sanju ke Winnie.

Flashback Sanjay Dutt: Keluarga, Teman, dan Pacar

Ketika mundur ke tahun 1981, film ini pun langsung menceritakan kisah hidup Sanju yang penuh lika-liku. Film ini dimulai dengan bagaimana Sanju memulai kehidupannya yang penuh dengan narkoba karena ada satu teman yang menjerumuskannya. Di awal kisah ini juga diceritakan bagaimana sisi lain dari Sanju ketika mengetahui Nargis, ibundanya yang juga merupakan aktris terkenal Bollywood, mengidap kanker dan akhirnya meninggal. Selain itu, flashback pertama ini juga mengangkat tentang hubungan Sanju dengan ayahnya, Sunil Dutt, dengan sahabatnya, Kamlesh, dan mantan pacarnya, Ruby.

Flashback Kamlesh: Hubungan Naik dan Turun dengan Sanju

Ketika film kembali ke masa sekarang, Winnie pun berusaha kembali meyakinkan dirinya untuk menulis kisah tentang Sanju yang akan sangat kontroversial. Ia pun terbang ke Amerika Serikat untuk bertemu langsung dengan Kamlesh. Di sini, flashback Kamlesh berusaha menceritakan tentang persahabatannya dengan Sanju dan mengapa Kamlesh memilih untuk pergi dan tidak sama sekali ingin menghubungi Sanju lagi. Winnie pun justru semakin ragu. Di tengah keraguan itu, Maanyata, istri dari Sanju, pun meyakinkan Winnie kembali. Kala itu, Sanju yang telah ditahan pun membuat Winnie harus datang ke rumah tahanan dan melengkapi puzzle dari kisah tentang Sanju. Sampai sini, Winnie telah yakin untuk menuliskan otobiografi tentang Sanju. Lebih dari itu, Winnie pun menjadi aktor utama yang membuat Kamlesh tersadar bahwa apa yang ia percaya tentang Sanju kurang tepat dan membuat hubungan kedua sahabat tersebut membaik. Film diakhiri dengan happy ending, di mana Sanju telah bebas dan bertemu dengan Kamlesh, Maanyata, dan Winnie.

Keseluruhan penggarapan dari film ini dilakukan oleh para aktor dan aktris dengan ciamik. Akting Ranbir Kapoor secara khusus mendapatkan apresiasi yang besar di publik India. Ruang-ruang yang mungkin dapat menjadi kritik adalah bagaimana cerita ini benar-benar mengangkat cerita hanya dari sisi Sanju. Namun hal ini sebenarnya dapat dimengerti karena film ini memang bertujuan untuk menceritakan kisah Sanju dari sisi Sanjay Dutt yang seringkali dicap buruk oleh masyarakat.

Secara keseluruhan, akan menjadi hal yang bohong jika film ini tidak membuat penontonnya merasakan haru. Entah apakah film ini merupakan sebuah usaha memperbaiki citra Sanju semata, atau memang benar adanya, tidak ada yang pernah tahu pasti. Yang terpenting, film ini patut diapresiasi karena film ini telah dieksekusi dengan sepenuh hati.