Kemarin (5/7), pengundian grup Asian Games untuk cabang Sepak Bola Putra 2018 telah dilaksanakan. Indonesia, sebagai tuan rumah, mendapatkan hak untuk berada di grup A. Di dalam grup ini, terdapat tiga negara lain, yaitu Hong Kong, Laos, dan Taiwan. Banyak pihak yang menyambut positif hasil undian ini, karena Indonesia terbebas dari grup ‘neraka’ yang mungkin saja berisikan negara-negara seperti Arab Saudi atau Korea Selatan. Nah, berdasarkan hasil undian tersebut, ASUMSI bakal ngasih analisis dan prediksi apa iya, Indonesia bisa lolos dari grup A ini?
Untuk lolos dari grup A ini, tim nasional Indonesia cabang Sepak Bola Putra memiliki tiga cara, yaitu berada di peringkat pertama grup A, menjadi runner-up grup A, atau menjadi peringkat ketiga terbaik dari seluruh grup. Untuk cara terakhir, hanya ada empat peringkat ketiga yang diberikan jatah tersebut dari total enam grup. Maka dari itu, meskipun misalnya Indonesia merasakan kekalahan, ada baiknya untuk tidak kalah dengan jumlah yang banyak, karena kemungkinan untuk mendapatkan peringkat ketiga terbaik terbuka lebar dan Indonesia dapat lolos grup. Perlu diingat juga bahwa tim nasional Indonesia yang bermain di ajang Asian Games merupakan tim nasional U-23, bukan senior.
Setelah mengerti peraturan untuk lolos grup, sekarang mari memprediksi posisi Indonesia di Grup A melawan tiga calon lawannya, yaitu Hong Kong, Taiwan, dan Laos.
Di gelaran Asian Games 2018 kali ini, Indonesia sebenarnya memiliki target mencapai semi final. Namun, setidaknya perlu untuk dianalisis agar Indonesia dapat lolos grup terlebih dahulu. Jika melihat Secara peringkat FIFA, Indonesia memang hanya berada di atas Laos. Sedangkan Hong Kong dan Taiwan berada di atas Indonesia. Namun, perlu menjadi catatan bahwa peringkat tersebut merupakan peringkat untuk senior, sedangkan yang akan bermain untuk Asian Games merupakan tim nasional U-23 ditambah maksimal empat pemain senior. Sehingga, mungkin peringkat FIFA ini tidak begitu relevan mendeterminasikan hasil pertandingan di Grup A ini.
Melihat skuad tim nasional Indonesia U-23 sendiri, Luis Milla seringkali menggunakan skema 4-2-3-1 dengan dua gelandang tengah diisi oleh Hargianto dan Evan Dimas. Dengan strategi ini, ketajaman penyerang tunggal benar-benar harus mumpuni, karena daya gedor akan sangat berkurang jika penyerang tunggal minim mencetak gol. Sayangnya, hal inilah yang menjadi permasalahan skuad tim nasional Indonesia U-23. Dari beberapa uji coba terakhir, seperti ketika bertanding di PSSI Anniversary Cup melawan Bahrain, Korea Utara, dan Uzbekistan, Indonesia bahkan tidak mencetak gol sama sekali. Ketika bertanding melawan Thailand U-23 dua kali, Indonesia hanya mampu mencetak satu gol melalui gelandang dan Thailand justru berhasil mencetak dua gol ke gawang Indonesia. Ketika melawan Korea Selatan pun Indonesia harus menelan kekalahan 1-2.
Selain permasalahan daya gedor, emosi dan fokus pemain-pemain yang masih juga bermasalah perlu dibenahi. Seringkali, ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir, emosi dan fokus yang tak terkontrol membuahkan peluang dan gol bagi tim lawan. Jika hal ini dapat diperbaiki, tentu Indonesia memiliki peluang besar, mengingat lawan yang dihadapi di grup A memiliki kualitas yang berada di bawah tim-tim yang menjadi mitra uji coba.
Melawan Hong Kong, Indonesia memiliki kans untuk setidaknya mendapatkan hasil seri. Tahun lalu, Hong Kong tidak lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Meskipun begitu, Hong Kong berada satu grup dengan Laos dan Taiwan ketika kualifikasi dan mendapatkan hasil akhir berada di atas kedua negara tersebut. Secara hasil, Hong Kong pun cukup meyakinkan, dengan menahan imbang Korea Utara U-23 dan Laos U-23, serta memenangi pertandingan melawan Taiwan U-23. Hal ini menunjukkan bahwa performa Hong Kong cukup kuat di gelaran setingkat Asia. Menarik untuk diperhatikan bagaimana skuad asuhan Luis Milla secara taktik dan emosi beradaptasi dengan tim yang memang telah mentalnya teruji di gelaran setingkat Asia.
Melawan Taiwan, Indonesia juga memiliki kans untuk mendapatkan hasil menang. Satu grup dengan Hong Kong di kualifikasi Piala Asia U-23, skuad Taiwan menerima kekalahan di tiga laga melawan Hong Kong, Korea utara, dan Laos. Bahkan di kualifikasi tersebut, Korea Utara memenangkan pertandingan dengan skor 7-1. Meskipun begitu, Taiwan bukanlah lawan yang bisa dianggap begitu saja. Kecepatan pemain-pemain depannya perlu diperhatikan agar tidak ada ruang untuk mengeksploitasi lini belakang Indonesia yang sering lengah menjelang akhir pertandingan.
Melawan Laos, Indonesia pun memiliki kans untuk dapat memenangkan pertandingan. Laos memiliki rekor yang tidak begitu baik jika berhadapan dengan Indonesia. Dari tahun ke tahun, Indonesia sering berhasil mengalahkan Laos di berbagai ajang di level umur yang berbeda. Selain itu, Laos pun hanya berhasil menang melawan Brunei Darussalam dari beberapa pertandingan uji coba melawan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Walaupun begitu, Laos sedang berbenah diri. Hal ini dibuktikan dengan Laos U-23 yang berhasil mengalahkan Taiwan 3-1 dan menahan imbang Hong Kong 1-1 di kualifikasi Piala Asia U-23. Menarik untuk melihat seberapa baik Indonesia berbenah diri menghadapi tim seperti Laos yang di atas kertas berada di bawah Indonesia, namun sedang memperbaiki kualitasnya.
Melihat dari prediksi di atas, tentu Indonesia dapat lolos dari grup, dengan kemungkinan menang di dua pertandingan dan seri di satu pertandingan. Namun, tentu saja, prediksi hanyalah sebuah prediksi. Mental dan fokus serta strategi yang berjalan dengan baik ketika berada di suatu ajang resmi seperti Asian Games ini menjadi faktor penentu. Seberapa baik tim di atas kertas, tanpa adanya mental yang kuat dan strategi yang sesuai, tim tersebut dapat menderita kekalahan. Sebaliknya, ketika sebuah tim hanya dipandang sebelah mata, namun memiliki mental yang baik, tim tersebut tetap memiliki peluang untuk memenangi pertandingan. Dengan begitu, tentu besar harapan tim nasional Indonesia U-23 cabang Sepak Bola Putra dapat memberikan hasil yang terbaik.