Peristiwa kapal karam kembali terjadi di perairan Indonesia. Jika sebelumnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun karam di Danau Toba, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Juni 2018 kemarin, pada Selasa (3 Juli) kemarin, baru saja sebuah kapal juga karam di perairan Selasar, Sulawesi Selatan.
Adalah KM Lestari Maju yang dikabarkan karam saat berada di sekitar perairan Selayar, Sulawesi Selatan, sekitar pukul 14.00 WITA, Selasa, 3 Juli, siang ini. KM Lestari Maju yang memuat ratusan orang, kendaraan motor dan mobil ini berada di tengah laut saat sedang berlayar dari Bira menuju pelabuhan Pamatata’.
KM Lestari Maju ssendiri sedang berlayar dari pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar. Kapal tersebut berangkat pukul 10.00 WITA dan karam 15 menit sebelum tiba ke tujuan karena diduga ada kebocoran di lambung kapal.
Nah guys, melihat seringnya tragedi kapal karam terjadi dalam beberapa waktu terakhir, kalian perlu siap siaga sebelum bepergian menggunakan kapal laut. Setidaknya kalian sudah tau apa saja yang harus dilakukan jika suatu waktu kapal menunjukkan tanda-tanda bakal karam.
Apa saja yang harus kalian lakukan jika menghadapi situasi genting saat kapal hendak karam? Yuk simak pemaparan Asumsi berikut!
Guys, hal pertama yang harus kalian lakukan dalam menghadapi situasi genting adalah tetap tenang dan jangan panik. Saat situasi dilanda kepanikan, kalian diharapkan jangan terpengaruh sedikit pun dan sekali lagi tetaplah tenang.
Jadi, jika kalian tidak tenang, ditakutkan akan ada bahaya yang lebih besar. Yang perlu diingat bahwa kapal yang berukuran besar tentu akan memakan waktu yang lebih lama saat karam sehingga waktu kalian untuk tetap tenang akan lebih panjang.
Jika kalian tetap tak bisa tenang dan malah merasa panik, maka bersantailah dan mulai tarik napas dalam-dalam. Lalu, berpikirlah sebelum bertindak dan jangan asal berlari ke rakit penyelamat atau terjun ke air begitu melihat ada bahaya.
Saat kapal sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan karam, maka kalian perlu langsung bergerak mencari pelampung. Tanpa pelampung, kalian tentu tidak mungkin bertahan lama di dalam air, jadi pastikan cari pelampung dan mengenakannya.
Sekadar informasi, ada beberapa jenis pelampung yang biasanya terdapat di dalam kapal laut dan digunakan saat keadaan darurat atau kapal karam. Ada pelampung penyelamat berbentuk jaket, pelampung keras berbentuk bulat, dan rakit yang dapat digelembungkan.
Nah guys, jika kalian enggak kebagian pelampung, rakit, atau benda lain untuk mengapung, tapi kondisi sudah sangat darurat, maka segeralah cari puing-puing yang bisa digunakan untuk tetap terapung.
Coba lihat di sekitar kapal, jika ada bongkahan kayu atau benda besar lain yang mengambang, segera ambil. Jadikan benda tersebut sebagai tempat bersandar karena terlalu lama mengapung di tengah laut tanpa ada benda untuk berpegangan pasti sangat melelahkan.
Ada banyak benda lain yang bisa digunakan untuk mengapung jika kalian tidak dapat pelampung, misalanya saja daun pintu, serpihan kapal yang masih terapung, rakit penyelamat atau pelampung penyelamat cadangan yang tidak digunakan.
Kapal berukuran besar biasanya cenderung mengeluarkan efek menyedot dan menghisap apa pun yang ada di sekitar kapal saat tenggelam. Karena itu, penting bagi kalian untuk menjauh dari kala karena kapal besar bisa menyedot kalian meski sudah pakai pelampung.
Saat berenang, kalian dianjurkan untuk menggunakan gaya dada untuk menjauh dari kapal. Dalam kondisi berenang itu, tendang kuat-kuat dengan kaki. Jika kalian tidak bisa berenang, maka jangan panik dan tetap tenang, berjalanlah di dalam air, dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.
Guys, jika kalian bisa berenang dan sudah mendapatkan pelampung, maka mulailah berpikir untuk membantu orang lain juga. Orang-orang yang perlu kalian bantu adalah ibu-ibu, kakek nenek, dan anak kecil atau bayi.