Aturan ganjil genap akan diperluas selama berlangsungnya Asian Games 2018. Provinsi DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya dan Badan Pengelola Transportasi bahkan udah melakukan uji coba peraturan tersebut pada Senin, 2 Juli 2018.
Hal itu perlu dilakukan demi menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018, sekaligus mencoba berapa durasi waktu tempuh para atlet dari Wisma Atlet ke venue pertandingan. Perlu diketahui bersama, bahwa uji coba perluasan Ganjil Genap bakalan dilakukan sampai 31 Juli 2018 mendatang.
Adapun waktu pemberlakuan uji coba perluasan kawasan pembatasan lalu lintas Ganjil Genap dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Minggu, dari pukul 06.00 – 21.00 WIB (selama 15 jam terus-menerus).
“Ini harus menjadi saat-saat bagaimana kita bisa mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk kembali ke transportasi umum. Kami memastikan aksesibilitas dan layanan terhadap masyarakat untuk tetap beraktivitas,” kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko pada media, Jumat 29 Juni 2018.
Baca juga: Per 23 April 2018, Peraturan Ganjil Genap Dimulai Lebih Pagi
Aturan Ganjil Genap ini memang niatnya untuk mengurangi kemacetan di titik-titik tertentu, tapi apa aja sih dampak dari peraturan tersebut?
1. Menimbulkan Kemacetan Di Rute Alternatif
Enggak cuma di jalanan biasa, aturan tentang ganjil genap bahkan merambah ke jalur yang bersistem tax on location (Tol) daerah Jakarta-Cikampek. Setidaknya, sejak Senin 12 Maret aturan itu udah mulai diberlakukan dari pukul 06:00 – 09:00 WIB.
Saat hari pertama aturan itu diberlakukan, PT Jasa Marga Cabang mencatat setidaknya ada 8000 unit kendaraan di Kota Bekasi yang akhirnya kena dampak dari kebijakan Ganjil Genap tersebut. Sadar dengan akibat yang ditimbulkan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kemudian menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Saya minta maaf kepada warga Bekasi bila timbulkan situasi tidak nyaman. Ini adalah cara kita memberikan solusi pada kemacetan,” kata Budi Karya saat meninjau langsung implementasi perdana rekayasa lalu lintas ganjil-genap di Gerbang Tol Bekasi Barat.
Saat ini perluasan kawasan Ganjil Genap juga udah disiapkan rute alternatif oleh Dishub Provinsi DKI Jakarta. Jalur alternatif itu di antaranya:
a) Dari arah Timur: Jl. Perintis Kemerdekaan–Jl. Suprapto–Jl. Salemba Raya–Jl. Matraman-dan seterusnya. Jl. Akses Tol Cikampek–Jl. Sutoyo–Jl. Dewi Sartika-dan seterusnya.
b) Dari arah Utara: Jl. RE Martadinata–Jl. Danau Sunter Barat–Jl. HBR Motik–Jl. Gunung Sahari-dan Seterusnya. Jl. S Parman–Jl. Tomang Raya–Jl. Suryo Pranoto/Jl. Cideng-dan seterusnya.
c) Dari arah Selatan: Jl. Warung Jati Barat–Jl. Pejaten Raya–Jl. Pasar Minggu–Jl. Soepomo–Jl. Saharjo-dan seterusnya. Jl RA Kartini–Jl. Ciputat Raya–dan seterusnya.
Jalur alternatif tersebut tentunya juga tidak akan terlepas dari masalah kemacetan.
2. Jadi Alasan Untuk Nambah Kendaraan
Sekedar mengingatkan, bahwa kendaraan yang diberikan pengecualian pada saat berlakunya waktu aturan Ganjil Genap tersebut, yaitu kendaraan milik Presiden RI, Wakil Presiden RI, Pejabat Lembaga Tinggi Negara (plat RI beserta pengawal), kendaraan dinas, pemadam kebakaran, mobil ambulans, angkutan umum (plat kuning), angkutan barang, dan sepeda motor (kecuali pada kawasan yang telah diberlakukan larangan, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat sampai dengan Jalan Thamrin).
Hal itu berarti bahwa peraturan ganjil genap berlaku untuk mobil pribadi, truk, dan kendaraan-kendaraan besar yang mengangkut barang-barang pabrik, di mana, kepemilikan kendaraan tersebut masih bisa diakali dengan cara membeli kendaraan baru dengan memilih plat nomer.
Pilihan ini tentunya akan diambil mereka yang memiliki kelebihan uang. Apalagi mereka yang mau punya nomor cantik resmi, dengan tarif resmi yang bakalan masuk ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PBNBP). Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo bilang kalau nomor cantik itu diatur resmi dalam Penerbitan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor (NRKB) sesuai dengan PP No 60 Tahun 2016.
“Tarifnya misalnya ada yang Rp 15 juta untuk yang satu angka,” ungkap Sutomo dilansir dari Detik.com pada Jumat, 2 Februari 2018.
3. Transportasi Umum Kembali Jadi Pilihan
Bagi mereka yang punya uang pas-pasan, aturan ganjil genap adalah cobaan. Pilihannya hanya dua, berangkat ke tempat tujuan dengan waktu yang lebih pagi, atau memilih menggunakan transportasi umum.
Selain angkot dan Transjakarta, taksi yang berplat kuning juga enggak akan kena imbas aturan ganjil genap. Jadi, mungkin buat kalian yang enggan membeli mobil baru, malas panas-panasan di angkot, kesal berdiri kesempitan di Transjakarta, bisa menjadikan taksi sebagai alternatif.