Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kembali melemparkan pernyataan yang cukup kontroversial. Pernyataan kali ini disampaikan Prabowo saat berpidato di Gedung Serbaguna Istana Kana Cikampek, Karawang, pada Sabtu, 31 Maret kemarin.
Ia mengkritik kesenjangan ekonomi di Indonesia. Menurutnya, para elite bersifat rakus sehingga menyebabkan kesenjangan semakin lebar. Hal itu bisa terlihat dari ketimpangan ekonomi dan kepemilikan lahan. Pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu ngebeberin data yang menyebut bahwa 80 pesen lahan dikuasai asing dan 13 persen dikuasai sedikit orang.
“Jangan-jangan karena elite kita yang goblok. Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya. Saya lihat muka elite Jakarta penuh tipu. Saya mantan komandan sejak muda. Saya terbisa baca tampang anak buah hingga saya bisa tahu tampang penipu,” ujar Prabowo saat berpidato di Gedung Serbaguna Istana Kana Cikampek pada Sabtu, 31 Maret.
Pernyataan inipun ditanggapi oleh banyak pihak, siapa aja yang udah ngasih tanggapan?
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin bilang pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu bentuk pembohongan publik. Alasannya, karena Prabowo hanya melempar tuduhan yang enggak jelas.
“Jangan lempar (tuduhan) gitu, yang kena siapa nanti. Ini saling tunjuk kita, oh kamu ya, oh kamu, nanti gitu. Jangan melempar tidak jelas,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 2 April hari ini.
Ma’ruf Amin meminta Prabowo untuk nyebutin secara jelas nama tokoh elite di Jakarta yang membohongi publik. Sehingga enggak bakalan ada spekulasi yang muncul dan ngebuat kegaduhan nasional.
“Orangnya mana? Tunjuk saja yang bohongi publik mana gitu loh. Tunjuk nama, tunjuk hidung saja,” kata Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama itu.
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga (PDIP) Eva Kusuma Sundari meminta agar Prabowo lebih bijaksana dalam mengungkapkan pernyataan, dan sebaiknya enggak menggunjing orang lain.
“Jangan kita ngerumpiin orang, gosip, kan kasihan rakyat kalau diajak bergunjing, tidak mencerdaskan. Saya harap kita semua tidak terbawa untuk bergunjing,” ujar Eva dilansir dari Kumparan.com pada Senin, 2 April.
Daripada harus bergunjing demi kepentingan politik, Eva menganjurkan agar lebih baik ngasih gagasan untuk kehidupan masyarakat bisa lebih baik.
“Para elite harus kaya gagasan supaya masyarakat tercerahkan, kualitas demokrasi membaik. Tapi jangan jadi pidato politik (jangan jadi bergunjing untuk pendidikan politik). Kalau PDIP mengajukan politik berkeadaban,” ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP itu.
Senada dengan Ketua MUI, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun minta Prabowo untuk ngejelasin secara gamblang siapa elite yang dimaksud.
“Yang disampaikan Pak Prabowo tentu hanya bisa kita duga-duga tentang siapa yang dituju. Dan dugaan kita tentu bisa berbeda satu sama lain,” ujar Sekjen PPP Arsul Sani dikutip dari Detikcom pada Minggu, 1 April.
Sekjen Partai Nasional Demokrat (NasDem) Johnny G Plate menilai pernyataan Prabowo itu sebagai hal yang berlebihan. Johnny bilang kalau dirinya enggak tau tentang siapa sosok yang disebut goblok dan bermental maling oleh Prabowo. Dia menilai pernyataan Prabowo hanya retorika semata tanpa adanya solusi nyata.
“Sejauh ini belum ada gagasan ataupun yang hebat yang ditawarkan ke publik oleh beliau [Prabowo], selain dari fitnah dan kritik yang tidak berdasarkan fakta dan data, gagasan ataupun program,” kata Johnny.