Isu Terkini

Jadi 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia, Begini 4 Kisah Menarik Sinta Wahid

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Majalah Time kembali merilis 100 nama orang paling berpengaruh di dunia untuk tahun 2018, pada Kamis, 19 April, waktu setempat. Mereka yang namanya masuk ke dalam list tersebut berasal dari berbagai profesi, usia, hingga status gender. Nah, kali ini, orang Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar Time 100 itu adalah Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid (Gus Dur).

Kita sebagai orang Indonesia patut bangga, nih, sebab nama Bu Sinta bisa bersanding dengan tokoh-tokoh dunia lainnya seperti Oprah Winfrey dan Prince Harry. Perlu diketahui, bahwa Time 100 ini membagi daftar tersebut dalam lima kategori yaitu pioneers, artists, leaders, icons, dan titans.

Majalah Time memiliih Sinta dalam kategori icons. Nah, kira-kira apa aja ya, hal yang menarik dari sosok Bu Sinta ini? Yuk, kita kulik bersama.

1. Sosok yang Vokal Pada Toleransi Beragama

Salah satu alasan mengapa Time memilih Sinta adalah karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi toleransi terhadap perbedaan agama. Dikutip dari Time, Sinta sempat didatangi satu kelompok transgender yang ingin ngebuka kembali pesantren waria di Yogyakarta yang dulunya sempat ditutup organisasi Islam garis keras.

“Semua orang punya hak untuk menyembah Tuhan, tak hanya segelintir orang. Itu adalah ajaran Islam,” kata Sinta dikutip dari Time.

Saat mayoritas umat Islam beramai-ramai menghakimi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) atas kasus penodaan agama, perempuan kelahiran Jombang, 8 Maret 1948, ini justru ngasih pernyataan berbeda. Sinta mengatakan bahwa Ahok adalah sosok yang berani mengambil posisi di antara kelompok dominan.

Enggak cuma itu, guys, selama 16 tahun terakhir, Sinta juga sering bersafari tiap Ramadan tiba. Ibu empat anak ini kerap mengadakan buka puasa bersama di berbagai kota di Indonesia untuk menumbuhkan rasa toleransi. Bahkan, saat mengikut agenda buka puasa di Gereja Yakobus Zebedeus, Sinta sempat dikecam oleh Front Pembela Islam (FPI). Meski begitu, semangatnya tetap tidak luntur mempromosikan keberagaman di Indonesia.

2. Kepeduliannya Terhadap Perempuan

Selain dikenal dengan sosoknya yang sangat toleran, sosok Sinta juga lekat dengan gerakan feminisme. Pendiri dan Pimpinan Yayasan Puan Amal Hayati ini aktif sebagai aktivis yang sering memperjuangkan hak-hak perempuan. Ia juga pernah menjadi anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan anggota Komite Nasional Kedudukan wanita Indonesia (National Commission on the Status of Women).

Bersama organisasi-organisasi perempuan, Sinta mendirikan Yayasan Puan Amal Hayati yang memiliki arti “Pesantren Untuk Pemberdayaan Perempuan” pada 3 Juli 2000.

Ia juga enggak cuma sekadar vokal untuk kepentingan orang lain, tapi juga tetap mau mengembangkan dirinya dengan kuliah hingga S2. Ibu dari Yenny Wahid ini berhasil menyelesaikan jenjang S2 pada Program Studi Kajian Wanita Universitas Indonesia pada 1999.

3. Kisah Inspiratif dari Kecelakaan yang Jadi Penyebab Kakinya Lumpuh

Ada yang udah pernah tahu, mengapa Bu Sinta ini selalu didorong dengan kursi roda? Ternyata bukan karena umurnya yang saat ini udah menginjak 70 tahun, melainkan karena tragedi kecelakaan saat dirinya masih duduk di bangku kuliah semester 4.

Jadi, pada 14 Maret 1993, ban mobil yang ditumpangi Sinta pecah di Tol Cikampek. Meskipun kejadian itu membuatnya lumpuh, ia tetap semangat untuk meraih masa depan.

“Percayalah, meski sempat terpuruk, saya tidak menyerah pada keadaan,” ucap Sinta dilansir dari Okezone.com pada 20 Juni 2013 lalu.

4. Kisah Cinta Unik Sinta dengan Gus Dur

Setiap orang tentu punya cerita cintanya masing-masing, tapi pernah kebayang enggak, kalau kalian menikah saat pasangan kalian lagi berada di tempat yang jauh? Begitulah yang terjadi pada Gus Dur dengan Sinta. Pasangan hasil perjodohan ini menikah ketika Gus Dur masih berkuliah di Mesir sedangkan Sinta berada di Jombang, Jawa Timur.

Namun, keduanya sepakat melakukan prosesi pernikahan lagi saat mereka sama-sama udah lulus kuliah, dan benar aja, sepulang dari Mesir, hal yang pertama kali dilakukan oleh Gus Dur adalah menikah dengan muridnya, Sinta.

Share: Jadi 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia, Begini 4 Kisah Menarik Sinta Wahid