Isu Terkini

Perang Afghanistan dalam Angka: 2,5 Juta Orang Jadi Pengungsi, 3,7 Juta Anak Putus Sekolah

Ilham — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Hampir 20 tahun Amerika Serikat berperang di Afghanistan dan menjadikannya negara boneka. Selama peperangan itu, ternyata negara Paman Sam telah menghabiskan sekitar US$2.261.000.000.000, atau sekitar Rp32.505 triliun.

Selama dua dekade itu, lebih dari 2.300 nyawa personel militer AS melayang, dan puluhan ribu orang terluka. Setelah terpilih menjadi Presiden, Joe Biden menyatakan untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan.

“Saya berdiri tegak di belakang keputusan saya,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih pada beberapa bulan lalu.

Biden mengakui bahwa perang dengan telah membuat bangsanya merana dan merupakan perang terlama dalam sejarah. “Setelah 20 tahun, saya telah belajar dengan susah payah bahwa tidak pernah ada waktu yang tepat untuk menarik pasukan AS,” katanya.

Melansir Washington Post berikut fakta terkait perang Amerika Serikat dengan Afghanistan:

2001: Pada tahun 2001, sebulan setelah serangan 9/11, Presiden George W. Bush meluncurkan perang di Afghanistan dengan nama “Operation Enduring Freedom” yang dimulai pada 7 Oktober 2001. Total Bush mengirim tentaranya mencapa 27 ribu orang saat itu. Kemudian, setelah Bush dikalahkan Barack Obama, presiden dari kulit hitam itu menambah 49 ribu pasukan pada tahun 2009.

2014: Pada 2014,  Obama mengumumkan mengakhiri perang dan menjadikan Afganistan negara boneka. Tepat, Pada 28 Desember, pejabat militer AS dan NATO mengadakan upacara di markas besar mereka di ibu kota Afghanistan, Kabul, untuk menandai acara tersebut. Obama dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penarikan pasukan, menyebutnya sebagai “tonggak sejarah bagi negara Amerika”.

19: Angka 19, merupakan jumlah tahun pasukan AS berada di Afghanistan. Ini menjadikan perang terpanjang dalam sejarah Amerika. Meski sempat melakukan penarikan pasukan pada tahun 2014. Masih terdapat ribuan tentara AS dan NATO sebelum menyerahkan tanggung jawab keamanan negara kepada pasukan nasional Afghanistan. Pasukan asing sejak itu membantu melatih dan membantu pasukan dan institusi keamanan Afghanistan.

5.200: Angka tersebut merupakan jumlah pasukan militer AS yang masih berada di Kabul hingga Kamis (19/8/2021) menurut sebuah konferensi pers Pentagon. Pemerintahan Biden mengatakan akhir pekan lalu bahwa mereka mengirim pasukan tambahan ke Afghanistan untuk membantu mengevakuasi sebagian Kedutaan Besar AS dan memastikan penarikan yang aman dari negara itu.

Baca Juga: Biden Blak-blakan Soal Keputusan Tarik Mundur Pasukan AS dari Afghanistan

4: Jumlah presiden AS yang memimpin perang Afghanistan. Dimulai dari George W. Bush, Barack Obama, Donald Trump, dan Joe Biden.

800.000: Jumlah tentara Amerika yang telah bertugas di Afghanistan sejak Oktober 2001, menurut Departemen Pertahanan

51: Jumlah negara yang terlibat termasuk NATO dan negara mitra yang telah berperang di Afghanistan.

75: Jumlah jurnalis dan pekerja media yang terbunuh di negara itu antara tahun 2001 dan tahun ini, menurut Committee to Protect Journalists.

51.191: Perkiraan jumlah pejuang oposisi anti-pemerintah di Afghanistan tewas, meskipun angka pastinya tidak pernah dirilis, menurut Brown.

2.977: Total pria, wanita dan anak-anak tewas dalam serangan 9/11, menurut National September 11 Memorial Museum.

2.261.000.000.000: Total biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk perang Afghanistan adalah lebih dari $2 triliun. Jumlah tersebut mencakup operasi di Afghanistan dan Pakistan. 

145.000.000.000: Jumlah uang yang telah disediakan Amerika Serikat untuk melaksanakan program rekonstruksi di Afghanistan sejak 2002 adalah lebih dari $145 miliar, menurut SIGAR. Dana tersebut digunakan untuk berbagai proyek termasuk untuk membangun Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, mempromosikan pemerintahan yang baik dan terlibat dalam upaya kontra narkotika.

300.000: Jumlah personel militer Afghanistan yang dilatih oleh Amerika Serikat hingga saat ini. “Kami melatih dan memperlengkapi pasukan militer Afghanistan dengan kekuatan sekitar 300.000 – dilengkapi dengan sangat baik – kekuatan yang lebih besar ukurannya daripada militer banyak sekutu NATO kami,” kata Biden dalam pidatonya kepada negara itu pada 16 Agustus 2021.

2.500.000: Jumlah pengungsi Afghanistan yang telah meninggalkan negara itu. Jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR. Pada Juli 2021, warga Afghanistan adalah populasi pengungsi terbesar kedua di dunia, kata UNHCR. Iran dan Pakistan menampung hampir 90 persen pengungsi Afghanistan.

270.000: Perkiraan jumlah pengungsi internal Afghanistan sejak awal 2021. Mereka terpaksa meninggalkan rumah dan pindah negara karena kekerasan dan ketidakamanan. UNHCR menempatkan total tercerabut secara internal di lebih dari 3,5 juta orang.

169: Rangking Afghanistan, sebagai salah satu negara termiskin di dunia, termasuk di antara 189 negara yang masuk dalam peringkat Indeks Pembangunan Manusia, yang diterbitkan oleh Program Pembangunan PBB. Afghanistan memiliki harapan hidup rata-rata 64 tahun, dan sekitar 56 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan, menurut indeks tersebut.

3.700.000: Jumlah anak-anak di Afghanistan yang putus sekolah, 60 persen di antaranya adalah perempuan, menurut UNICEF.

10: Jumlah hari yang dibutuhkan Taliban untuk mengambil alih kekuasaan pemerintah dan Taliban merebut ibukota provinsi pertamanya – Zaranj di provinsi Nimruz, di perbatasan dengan Iran – pada 6 Agustus. Hanya beberapa hari kemudian, pada 15 Agustus, Taliban  menguasai Kabul.

Share: Perang Afghanistan dalam Angka: 2,5 Juta Orang Jadi Pengungsi, 3,7 Juta Anak Putus Sekolah