Internasional

Papua Nugini Umumkan Keadaan Darurat Usai Belasan Orang Tewas dalam Kerusuhan-Penjarahan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Hasan Almasi/Ilustrasi Ricuh/Riot

Otoritas Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas kerusuhan dan kekerasan yang menewaskan sedikitnya 16 orang di negara itu, Kamis (11/1/2024).

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di negaranya. Ia juga memberhentikan beberapa pejabat dan menyiagakan lebih dari 1.000 tentara menyusul protes yang dilakukan polisi dan pegawai pemerintah mengenai gaji pada Rabu (10/1/2024). Aksi itu berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan di Port Moresby, ibu kota negara itu. 

Port Moresby kembali ke “normal baru” pada Jumat pagi, dengan polisi dan tentara di jalan-jalan dan antrean panjang di pompa bensin. Kepala cabang lokal dari layanan tanggap darurat nirlaba St John Ambulance, Matt Cannon mengatakan pusat perbelanjaan kemungkinan akan kembali buka secara normal di sana.

“Kami memperkirakan supermarket yang berfungsi akan dibuka kembali hari ini dan saya dengar mereka telah meningkatkan keamanan untuk melayani orang dalam jumlah besar,” kata Cannon, dilansir dari The Guardian.

Sebelumnya polisi dan pegawai negeri melakukan protes atas pemotongan gaji yang kemudian dianggap oleh para pejabat sebagai kesalahan administratif. Dalam beberapa jam, ribuan orang memadati jalan-jalan, melakukan penjarahan dan kerusuhan yang membuat asap mengepul di sejumlah titik kota itu, serta sejumlah bangunan terbakar. 

Massa juga mencoba menerobos gerbang di luar kantor perdana menteri. Pada hari Jumat, Marape menghadapi sejumlah seruan untuk mengundurkan diri, termasuk dari mantan perdana menteri Peter O’Neill. 

“Saya … masih belum pulih dari kehancuran mengejutkan yang melanda Port Moresby,” kata O’Neill dalam sebuah pernyataan, dan menyebutnya sebagai hari paling kelam dalam sejarah negara tersebut. 

“Tidak ada rasa malu untuk mengambil tanggung jawab, namun sungguh memalukan jika terus mengetahui bahwa Anda [Marape] telah kehilangan komando dan kendali,” tambahnya.

Laporan stasiun televisi nasional Australia, ABC pada Kamis kemarin, menyebutkan bahwa insiden itu menewaskan sembilan orang di Port Moresby, serta tujuh orang di Lae, di utara negara itu.

Empat dari mereka yang tewas dilaporkan ditembak oleh seorang pemilik bisnis di pinggiran ibu kota. Lebih dari 50 orang dirawat karena cedera di rumah sakit umum Port Moresby. Sejumlah dari mereka ditemukan luka tembak dan pisau. 

Baca Juga:

Laporan Dana Awal Kampanye PSI Cuma Rp180 Ribu, Bawaslu: Ngga Logis!

Relawan Ganjar-Mahfud NTB Sosialisasikan Program Unggulan Ganjar kepada Majelis Taklim di Mataram

Sebanyak 93 Pegawai KPK Diduga Terlibat Pungli

Share: Papua Nugini Umumkan Keadaan Darurat Usai Belasan Orang Tewas dalam Kerusuhan-Penjarahan