Isu Terkini

Oxford United, Klub Baru Erick Thohir yang Pernah Degradasi

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Kiprah Erick Thohir di dunia sepakbola tetap berlanjut meski saat ini dirinya disibukkan dengan aktivitas politik sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kini, Erick masuk dalam jajaran petinggi Oxford United, klub sepakbola kasta ketiga di Inggris.

Erick memang tak lagi menjabat sebagai presiden Inter Milan. Posisi pria kelahiran Jakarta pada 30 Mei 1970 silam itu digantikan Steven Zhang. Perlu diketahui bahwa Zhang sendiri masih berusia 26 tahun dan merupakan anak Zhang Jindong, bos Suning Holdings, pemilik saham mayoritas Inter.

Erick mengatakan keputusan meninggalkan klub kasta tertinggi Liga Italia tersebut memang sangat berat, namun mau tak mau harus ia ambil. Saat ini, ia masih tercatat memiliki saham minoritas di Inter, yakni sebesar 31%. Maka dari itu, keterlibatannya di klub akan berkurang seiring langkahya melepas jabatan sebagai Presiden klub.

Sibuk di Politik Tak Membuat Erick Thohir ‘Berhenti’ di Sepakbola

Keputusan meninggalkan posisi presiden Inter diambil Erick bukan tanpa pertimbangan. Ternyata ia ingin lebih fokus untuk menjalankan tugasnya sebagai ketua TKN Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 mendatang.

“Terus terang, ini (meninggalkan posisi presiden Inter) keputusan yang berat. Namun jika dikaitkan dengan komitmen sebagai Ketua TKN, hal ini harus diambil agar saya bisa lebih fokus atas tanggung jawab yang lebih besar di TKN,” kata Erick, Minggu, 28 Oktober 2018.

“Dalam berbagai kesempatan, saya mengimbau kepada para caleg dan relawan untuk saling bertanggung jawab dan total. Maka dari itu saya harus menunjukkan,” ujar pengusaha berusia 48 tahun tersebut.

Memang Erick sendiri punya tugas yang cukup berat dan padat sebagai ketua TKN Jokowi-Ma’ruf. Menariknya, ia tak sepenuhnya meninggalkan dunia sepakbola setelah melepas jabatan sebagai presiden Inter Milan. Kini, ia pun bersiap mengembangkan klub barunya Oxford United.

Erick diumumkan sebagai salah satu direktur Oxford United pada Kamis, 8 November 2018. Lewat laman resmi klub dan akun media sosial Twitter, Oxford United mengumumkan bahwa Erick Thohir secara resmi sudah menjadi bagian dari petinggi di klub yang berlaga di League One tersebut.

Bersama Chairman Sumrith Thanakarnjanasuth, serta dua Direktur Horst Geicke dan Zaki Nuseibah, Erick akan menjadi salah satu Dewan Direksi di klub tersebut. Bergabungnya Erick ke Oxford United membuat bos klub tersebut yakni Sumrith Thanakarnjanasuth alias Tiger merasa sangat senang.

“Hadirnya Erick menjadi tambahan yang sangat menarik dalam jajaran petinggi klub. Ia sama-sama mencintai sepak bola seperti saya,” kata Sumrith seperti dilansir dari laman resmi klub.

Sementara itu, Erick juga mengakui jika dirinya memang sudah mengenal sosok Sumrith, sehingga ia pun tertarik bergabung dengan Oxford United. “Saya sudah mengenal Tiger sejak lama dan setelah ia menyatakan terlibat di Oxford United, saya tertarik untuk mendukungnya dengan cara yang berbeda,” kata Erick.

Sejarah Klub Oxford United yang Pernah Terdegradasi

Mungkin nyaris sebagian besar pecinta sepakbola di Indonesia tak mengenal Oxford United sebagai sebuah klub sepakbola. Bahkan, Erick sendiri pun melihat kebanyakan orang pasti hanya mengenal kotanya saja yakni Oxford.

“Kebanyakan orang tahu kota (Oxford) namun saya juga tertarik dengan sepak bolanya. Lihatlah sejarah mereka, perayaan 125 tahun ulang tahun kota menunjukkan betapa besarnya klub di hati para penduduk,” kata Erick yang pernah menjabat sebagai Ketua INASGOC dan sukses menyelenggarakan ajang Asian Games 2018 kemarin..

Maka dari itu, meski orang-orang belum terlalu mengenal klub Oxford United, Erick ingin membagi pengalamannya mengurus sebuah klub sepakbola di klub barunya itu. Dengan pengalamannya itu juga, ia ingin membangun Oxford.

“Saya pikir kami harus mengakui sejarah dan semangat klub. Jika saya bisa menambahkan pengalaman saya membangun sebuah klub, maka ini akan baik bagi kita semua,” ujarnya.

Oxford United merupakan klub sepakbola yang sedang berjuang di kasta ketiga sepakbola Inggris, League One. Klub yang berbasis di Oxford, Oxfordshire ini pertama kali bergabung dengan Football League pada tahun 1962.

Klub berjuluk “The Boys from Up the Hill” tersebut saat ini terpuruk di peringkat ke-21 atau berada di zona degradasi dengan catatan 15 poin dari 17 pertandingan yang sudah dijalani. Dari catatan itu, tim asuhan Karl Robinson hanya mampu meraih 3 kemenangan, 6 seri dan 8 kekalahan.

Di zona degradasi, Oxford United akan berjuang dengan tiga klub lainnya seperti Plymouth Argyle (posisi 22 dan 13 poin), AFC Wimbledon (posisi 23 dan 11 poin), lalu di posisi buncit ada Bradford City (posisi 24 dan 10 poin).

Dalam sejarahnya, ternyata Oxford United pernah mengalami masa-masa sulit. Oxford bergabung dengan Football League pada tahun 1962 setelah memenangkan Southern Football League, dan mencapai Divisi II pada tahun 1968.

Lalu, setelah degradasi pada tahun 1976, antara tahun 1984 hingga tahun 1986 klub berhasil mendapatkan promosi berturut-turut hingga ke Divisi Pertama, dan memenangkan Piala Liga pada tahun 1986.

Meski pernah terdegradasi, Oxford bukannya nihil prestasi. Tim yang bermarkas di Stadion Kassam ini juga punya sejumlah prestasi mulai dari penghargaan secara individual maupun tim. Oxford pernah berhasil menjadi Runner Pp Football League pada musim 2015/16 dan 2016/17, serta menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di partai tandang pada musim 2006/07.

Dengan hadirnya Erick Thohir, Oxford pun mulai merajut asa untuk bisa tampil di pentas Divisi Champhionship atau kasta kedua sepakbola Inggris, sekitar dua tahun mendatang.

Sekadar informasi, sebelum melepas jabatan presiden Inter Milan, Erick pernah membeli klub sepakbola profesional asal Amerika Serikat yang bermarkas di Washington, D.C. United. Ia membeli D.C United dari William HC Chang pada Juli 2012 lalu dan menjadi pemilik saham mayoritas. Saat ini, pria berusia 48 tahun ini menjabat sebagai managing patner D.C. United.

Tak hanya di luar negeri saja, Erick juga memainkan peran bisnisnya di pentas sepakbola nasional. Ia merupakan Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat. Selain itu, sebelumnya juga Erick cukup dikenal di dunia basket nasional dengan menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006 hingga 2010.

Erick juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) sebanyak dua periode dari periode 2006 hingga 2010 dan 2010 hingga 2014. Jabatan penting itulah yang membuat Erick akhirnya mendirikan klub basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta.

Selanjutnya, Erick juga mengakuisisi sejumlah klub-klub seperti klub basket Amerika Serikat yang berlaga di NBA Philadelphia 76ers, Satria Muda, dan Indonesia Warriors (ABL).

Share: Oxford United, Klub Baru Erick Thohir yang Pernah Degradasi