Politik

Milenial dan Gen Z Pemilih Dominan Pemilu 2024, Relawan Ganjar-Mahfud Ungkap Pentingnya Filterisasi Informasi

Admin — Asumsi.co

featured image

Kelompok Milenial dan Gen Z memegang peranan penting pada pelaksanaan pemilu 2024 yang akan datang. Sebab, jumlah mereka mendominasi di kalangan yang memiliki hak untuk mencoblos.

Merujuk data Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT), pada Pemilu 2024 kelompok milenial dan Gen Z ada sebanyak 113 juta pemilih atau 56,45 persen. Rinciannya, milenial sebesar 66,8 juta, sementara Gen Z sebanyak 46,8 juta.

Relawan Ganjar-Mahfud Nusa Tenggara Barat (NTB) bergerak secara nyata untuk menarik para milenial dan Gen Z melalui nonton dan bedah film di Meekow Selong, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Jumat (29/12/23).

Koordinator Wilayah Orang Muda Ganjar (OMG) NTB, Ainun Samidah mengatakan semakin dekatnya pelaksanaan pesta demokrasi serentak 2024 membuat kian maraknya konten-konten digital bermuatan aktivitas maupun pesan politik.

Konten dalam bentuk tayangan televisi hingga video pendek di sosial media berseliweran itu tak jarang berisikan muatan-muatan negatif yang menjurus ke arah hoaks atau berita bohong.

“Karena memang kita tahu pada hari ini banyak berita hoaks yang bertebaran di mana pun banyak pelanggaran yang bertebaran di mana pun sehingga kita sebagai anak muda harus lebih cermat lagi dalam melihat dan menelaah berita-berita yang tersebar,” kata Ainun.

Ainun menyebut ciri-ciri pemilih cerdas adalah orang yang memilih pemimpin sesuai nalar dan logika, mencari informasi terkait visi misi maupun program, serta tidak mengedepankan intusi juga emosi.

Loyalis Ganjar-Mahfud ini pun menekankan kepada milenial dan Gen Z supaya bijak dalam bermedia sosial. Caranya dengan tidak memprovokasi demi menjaga kondusivitas pemilu yang aman dan damai, serta melakukan filterisasi informasi tangkal hoaks.

“Jadinya dari hari ini pun pemuda dalam pesta demokrasi harus lebih cerdas, pinter-pinter menelaah (memfilter informasi), pinter-pinter membaca data juga jangan sampai apapun yang viral itu yang mereka percaya,” ucap dia.

Anisa Luthfia Qolbina (18) salah satu peserta Gen Z yang juga pemain dalam film pendek “Bukan Galih dan Ratna” ini mengungkapkan nonton dan bedah film ini menginspirasi dirinya untuk menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan kritis dalam memilih pemimpin.

“Menurut saya sangat bagus banget dilakukan karena untuk memberi pelajaran buat kita para pemuda untuk pinter-pinter memilih, karena ini untuk masa depan Indonesia juga. Terus kita juga jangan cepet kemakan hoaks dan kita juga harus pinter-pinter dalam bermain media sosial dan beradaptasilah,” ungkap Anisa.

Sebagai informasi, pada acara nonton dan bedah film tersebut relawan Ganjar-Mahfud menayangkan dua film pendek karya anak bangsa, diantaranya “Bukan Galih dan Ratna” dan “Pelicin”.

Nurliya NR selaku produser “Bukan Galih dan Ratna”, Taufiq Anantika sutradara film “Bukan Galih dan Ratna”, Joe Auzal sutradara film “Pelicin”, hingga pemain dari masing-masing film pendek itu pun hadir untuk menyampaikan pengalaman, dan makna yang ingin disampaikan kepada penonton.

Baca Juga:

Sukarelawan Santri Dukung Ganjar Gelar Pelatihan UMKM dan Doa Bersama Warga di Kota Makassar

Pedagang Pasar Wonogiri: Dikasih Berapapun Tetep Pilih Pak Ganjar

Relawan Ganjar-Mahfud Galakan Sosialisasi Untuk Wujudkan Pemilih Cerdas dan Kritis

Share: Milenial dan Gen Z Pemilih Dominan Pemilu 2024, Relawan Ganjar-Mahfud Ungkap Pentingnya Filterisasi Informasi