Isu Terkini

Gerindra: Adab Terima Kasih di Politik Kita Mulai Hilang

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Ismar Patrizki/aa.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai adab berterima kasih dalam politik di Indonesia sudah mulai hilang. Sebab, jarang sekali para pemimpin menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya.

“Dalam adab politik di Indonesia jarang sekali para pemimpin kita menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah membesarkannya, apalagi berterima kasih kepada partai yang telah mengangkat namanya,” ucapnya saat menghadiri acara wisuda Pondok Pesantren Riyadhussalam pimpinan KH Abdul Wahid, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, dilansir dari Antara. 

Pendidikan akhlak: Ia menganggap penting pendidikan akhlak dan adab dalam dunia pendidikan karena merupakan bekal penting untuk setiap murid jika nanti menjadi pemimpin di tengah masyarakat. 

Menurut Muzani, sering sekali masyarakat mengesampingkan adab dan akhlak berterima kasih kepada siapa yang telah membesarkan. Apalagi, dalam dunia politik anomali tersebut sering terjadi. 

Tradisi berterima kasih: Muzani menilai, tradisi politik yang tidak berterima kasih tersebut bukan menunjukkan suatu adab dan akhlak yang baik. Dalam tradisi politik Indonesia, terimakasih adalah suatu yang langka dan jarang dijumpai sehingga menjadi suatu hal yang mahal.

“Orang yang dibesarkan partai, justru bersaing dengan partai yang membesarkannya, bersaing demi jabatan-jabatan. Adab politik kita telah dijauhi oleh pelaku politik kita,” ujar Muzani. 

Mencari keberkahan: Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra itu menilai adab dan akhlak berterima kasih merupakan cara untuk mencari keberkahan demi kebaikan membangun bangsa dan negara. 

Ia berpesan kepada siswa yang telah diwisuda untuk tidak melupakan jasa kyai, guru, dan orang tua yang membesarkan. Ini termasuk jasa pondok pesantren yang merupakan almamaternya. 

“Hormatilah para gurumu, kiaimu, para ustaz yang telah mengajarmu memberikan ilmu-ilmu kehidupan yang berguna bagimu dan agama. Jangan sekali kali kalian lupa, apalagi mengkhianati orang-orang yang telah membesarkanmu,” tutur Muzani. 

Ia berharap, Ponpes Riyadhussalam bisa menciptakan calon pemimpin yang bisa menjaga tradisi dan adab berterima kasih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga:

Saat Megawati Bongkar Kriteria Capres PDI Perjuangan 

Demokrat Jagokan 4 Nama di Pilgub Jabar 2024, Salah Satunya Dede Yusuf 

Blak-Blakan PDIP Tak Mau Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat 

Share: Gerindra: Adab Terima Kasih di Politik Kita Mulai Hilang