Isu Terkini

Bansos Dinilai Tidak Efektif Turunkan Angka Kemiskinan, Kenapa?

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Bansos/Portal Kemensos

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai program bantuan sosial (bansos) tidak efektif menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

“Bansos ini menurut saya tidak efektif. Kenapa? Selama (hampir) 12 tahun, angka kemiskinan hanya turun (sekitar) 2 persen,” ujar Esther, Minggu (4/2/2024), dilansir dari Antara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada September 2012 sebesar 11,66 persen. Sedangkan pada Maret 2023, persentase penduduk miskin sebesar 9,36 persen. Maka, angka kemiskinan hanya turun sebesar 2,3 persen.

Anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada 2024 lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2024, pemerintah menggelontorkan anggaran perlinsos sebesar Rp496,8 triliun. Jumlah tersebut hampir setara dengan anggaran perlinsos pada 2020 di masa pandemi Covid-19 senilai Rp498 triliun.

Anggaran perlinsos pada 2024 juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp443,5 triliun. Anggaran perlinsos pada 2024 juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp460,6 triliun dan tahun 2021 dengan Rp468,2 triliun.

Menurut Esther, program bansos bukan solusi jangka panjang untuk menekan angka kemiskinan. Ia mengkhawatirkan isu politisasi bansos. Mengingat, anggaran bansos di tahun Pemilu cenderung mengalami peningkatan seperti pada 2009, 2014, dan 2019.

Ia mengingatkan bansos pada dasarnya merupakan jaring pengaman sosial. Sebaiknya, kata dia, bansos diberikan kepada masyarakat dalam bentuk uang tunai yang disalurkan melalui bank. Besaran bansos harus disesuaikan dengan biaya hidup atau living cost di setiap daerah.

Jika penyaluran bansos dilakukan dengan cara demikian, niat baik pemerintah tidak akan menimbulkan prasangka negatif, terutama kalau dibagikan menjelang Pemilu 2024.

“Di negara-negara lain, orang dapat bansos atau safety social net itu lewat transfer saja. Terus nanti tiap bulannya diambil lewat bank. Mereka mau belanja beras, mau belanja apa, terserah dia. Jadi, mereka bisa mendapatkan uang atau pendapatan yang layak, seperti halnya orang-orang yang tidak miskin,” tutur Esther.

Share: Bansos Dinilai Tidak Efektif Turunkan Angka Kemiskinan, Kenapa?