Budaya Pop

Yuk Kenali 5 Faktor Pemicu Bunuh Diri Ini Agar Gak Ada Lagi ‘Jonghyun’ Lain

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Publik dunia kembali dikejutkan dengan kabar tewasnya Jonghyun, seorang anggota boyband asal Korea Selatan, SHINee. Jonghyun diduga mengakhiri hidupnya pada Senin (18/12), dengan cara meracuni diri sendiri dengan menghirup gas karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran briket batubara di wajan.

Kepergian anggota grup vokal asal Korea dengan cara mengenaskan itu kembali mengingatkan kita dengan kematian vokalis band legendaris asal Linkin Park, Chester Bennington pada 20 Juli 2017. Chester juga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Aksi bunuh diri bisa menimpa siapa saja. Data World Health Organization (WHO) mencatat bahwa hampir 800.000 orang meninggal dunia karena bunuh diri setiap tahunnya. Itu artinya, ada satu orang tewas karena bunuh diri setiap 40 detiknya. Ngeri banget ya guys.

Bunuh diri umumnya dipicu karena perasaaan putus asa hingga depresi, merasa bersalah yang besar, merasa tidak berguna atau merasa hilang harapan. Mereka yang bunuh diri melakukannya dengan cara gantung diri, minum obat-obatan melebihi dosis, menenggak racun, atau menggunakan senjata. Kebanyakan mereka yang memutuskan bunuh diri selalu melakukannya secara diam-diam, dan hal itulah yang membuat aksi bunuh diri kadang sulit dicegah. Yuk guys, lebih melek dan peduli sama orang-orang di sekitar kita karena masih ada kok, cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah aksi bunuh diri.

Seenggaknya kita bisa pelajari dulu faktor-faktor pemicu bunuh diri. Apa aja sih? Berikut ASUMSI merangkum beberapa faktor pemicu dan tanda-tanda bunuh diri seperti dinukil dari AloDokter.

Gangguan kepribadian
Orang yang memiliki gangguan kepribadian bisa dilihat lewat tanda-tanda utamanya yakni mereka sering menyakiti dirinya sendiri, memiliki masalah dalam bersosialisasi dengan orang lain, serta emosinya yang tidak stabil.

Kondisi inilah yang bisa membuat penderitanya sulit untuk merasakan, memahami, atau berinteraksi dengan orang lain dan hal itulah yang membuat mereka sangat beresiko tinggi untuk bunuh diri.

Depresi berat
Bila kalian melihat seseorang merasa mulai putus asa, merasa lelah, atau kehilangan minat dan motivasi, maka segeralah rangkul dan ajak bicara. Tanda-tanda itu menunjukkan bahwa seseorang tersebut tengah mengalami depresi berat.

Mereka yang depresi berat juga merasakan suasana hati yang terganggu. Situasi tersebut tentu bisa berdampak buruk bagi kehidupan penderitanya dan bisa memicu percobaan aksi bunuh diri.

Gangguan bipolar
Mereka yang memiliki gangguan bipolar memiliki resiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri ketimbang dengan orang normal. Tak hanya itu, mereka juga akan mengalami perubahan mood yang sangat drastis.

Misalkan seperti saat mereka tengah merasa sangat gembira dan bersemangat tapi tiba-tiba berubah jadi sedih, tidak bersemangat, dan bahkan bisa mengalami depresi.

Anoreksia nervosa
Tanda-tanda mereka yang mengalami anoreksia nervosa ini sedikit aneh, yakni berusaha menjauhi makanan sebisa mungkin dan selalu berbohong bahwa mereka tidak lapar atau sudah makan. Mereka sendiri selalu merasa tubuhnya gemuk.

Lalu apa yang terjadi? Situasi itu membuat mereka akhirnya berusaha terus-menerus untuk menurunkan berat badan. Sekitar 20 persen pengidap anoreksia diperkirakan akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.

Skizofrenia
Tanda-tanda apa yang bisa kita lihat dari mereka yang mengidap skizofrenia? Ternyata kalangan ini sering berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang tidak benar.

Yuk guys, mulai sekarang lihat dan pantau setiap tingkah aneh teman-teman dan keluarga terdekat kita. Kemudian rangkul, ajak bicara agar mereka tak merasa sendiri dan kesepian.

Share: Yuk Kenali 5 Faktor Pemicu Bunuh Diri Ini Agar Gak Ada Lagi ‘Jonghyun’ Lain