Isu Terkini

Wewey Wita, Pesilat ‘Blasteran’ yang Ingin Harumkan Indonesia di Asian Games 2018

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Satu lagi srikandi terbaik Indonesia yang siap tampil di pentas Asian Games 2018 adalah Wewey Wita. Sosok kelahiran Tangerang pada 13 Februari 1993 silam itu berambisi memberikan yang terbaik demi mengharumkan nama bangsa.

Sekilas nama ‘Wewey’ sendiri memang terdengar unik dan asing di telinga. Seperti dilansir dari laman Kemenpora, ternyata nama tersebut merupakan versi lain dari ‘Yeo Chuwey’ yang artinya adalah ‘nomor satu’.

Nama ‘Wewey’ yang sampai hari ini melekat ternyata merupakan pemberian sang ayah, Yeo Meng Tong, yang berasal dari Singapura. Menariknya, sang kakek tetap ingin ada nama Indonesia yang melekat, sehingga nama ‘Wita’ disematkan.

Nah, makna nama ‘Wewey’ yang artinya nomor satu itu pun dibuktikan Wewey saat ia beranjak dewasa. Di dunia pencak silat, Wewey pun menemukan jalan hidup dan prestasi terbaiknya.

Bakat dan potensi seorang Wewey di dunia pencak silat sendiri sudah terlihat saat dirinya masih bocah dan mengikuti pencak silat pada kelas 5 Sekolah Dasar. Di sebuah kegiatan ekstrakurikuler, Wewey mengasah kemampuan silatnya.

Menariknya sebelum terjun ke dunia silat, Wewey sendiri rupanya pernah belajar ilmu beladiri lainnya yakni karate. Namun, karate bukan olahraga beladiri yang tepat untuknya sehingga Wewey lebih memilih terjun ke dunia silat.

Sama seperti kaum wanita yang terjun di dunia beladiri pada umumnya, Wewey mengatakan bahwa alasan utama dirinya menekuni silat adalah agar bisa melindungi dan membela diri. Lalu, lantaran masih banyaknya perempuan yang ditindas, Wewey pun merasa terdorong untuk membantu sehingga dirinya perlu untuk memiliki kemampuan silat.

Atlet pencak silat andalan Indonesia, Wewey Wita saat berlatih. Foto: Instagram/@w2y_wita

Awalnya memang tak ada niat bagi Wewey untuk menjadi atlet silat profesional. Namun karena keasyikan, Wewey pun merasa nyaman dan melanjutkan kariernya di bidang olahraga silat.

Nyaris Jadi Dokter

Awalnya, sang ibu, Ani Rohimah sempat tak setuju dengan keputusan Wewey untuk berkecimpung di dunia silat. Alasannya jelas, orang tua Wewey merasa sangat khawatir dengan keselamatan lantaran Wewey sebagai anak perempuan.

“Ketika saya ikut silat, sebetulnya sembunyi-sembunyi karena tidak diizinkan oleh orang tua. Kata mama waktu itu kok perempuan latihannya seperti itu, enggak perempuan banget,” kata Wewey seperti dikutip dari laman Kemenpora, Senin, 16 Juli.

Meski dibolehkan untuk belajar silat karena alasan untuk membela diri, tetapi orang tua Wewey sempat menolak saat anaknya itu benar-benar memilih untuk melanjutkan kariernya di dunia silat, karena Wewey diharapkan bisa menjadi dokter.

Namun. Wewey justru tak mau berhenti untuk tetap menekuni silat dan terus berlatih. Hingga akhirnya Wewey membuktikan diri dengan meraih sejumlah gelar juara dari berbagai pertandingan dan kedua orang tuanya pun luluh.

Prestasi Wewey Wita

Pelan-pelan, apa yang dikhawatirkan orang tua Wewey perlahan hilang setelah dara berambut panjang itu menjawabnya dengan ukiran prestasi.

Wewey terpilih sebagai atlet yang mewakili Jawa Barat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau. Tampil di kelas C (55-60kg), Wewey mampu meraih medali emas dan membuat namanya melejit hingga ke level nasional.

Tak berhenti sampai di situ, masih di tahun yang sama, Wewey akhirnya dipanggil negara untuk menghadapi SEA Games dan kejuaraan internasional lainnya. Wewey pun dikarantina dan harus berjauhan dari keluarganya.

“Di pencak silat saya belajar hidup disiplin, belajar hidup mandiri karena sedari kecil saya sudah jauh dari orang tua karena pencak silat. Selain itu saya diajarkan struggle, berani mengambil keputusan. Banyak sekali hal yang saya dapatkan dari pencak silat terutama tempat tinggal pun saya dikasih dari pencak silat,” ujar Wewey.

Setelah bergabung dengan pelatnas, kemampuan silat Wewey pun terus meningkat. Puncaknya, Wewey sukses mewujudkan mimpinya meraih medali emas SEA Games XXIX Malaysia 2017. Wewey mengalahkan pesilat Vietnam Tran Thi Thdengan skor telak 4-1 pada pertandingan final nomor Tanding kelas B putri.

Wewey Wita saat menggunakan seragam lengkap pencak silat dan berlatih. Foto: Instagram/@w2y_wita.

Alhamdulillah. Ternyata doa yang selalu saya panjatkan agar diberikan kekuatan untuk meraih emas di Kuala Lumpur telah dikabulkan Allah SWT. Saya senang dan bangga meraih emas pertama dalam tiga kali penampilan di SEA.Games,” ujar Wewey, Kamis, 31 Agustus 2017.

Prestasi tersebut tentu terasa istimewa bagi Wewey yang pada gelaran SEA Games Myanmar 2013 dan SEA Games Singapura 2015, perempuan berusia 25 tahun yang turun di nomor Tanding Kelas C itu hanya mampu meraih medali perak.

Target di Asian Games 2018

Kini, Wewey tengah membidik medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang, Agustus nanti. Ia menjadi satu dari 22 atlet pencak silat Indonesia yang akan turun di pesta olahraga terbesar se-Asia ke-18 tersebut.

Berbagai persiapan pun sudah dilakukan, seperti melaksanakan try in maupun try out. Wewey pun mengaku sudah siap mental dan berjanji tampil maksimal di perhelatan Asian Games 2018 nanti dengan mempersembahkan medali emas.

“Saya sangat optimis meskipun kemenangan sudah ada yang mengatur. Tapi kalau buat kesiapan sejauh ini, saya siap untuk bisa meraih medali emas di Asian Games 2018,” kata Wewey di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis, 12 Juli.

Dari 16 nomor pertandingan di cabang olahraga pencak silat, peraih medali emas SEA Games 2017 itu akan turun di kelas B dengan kualifikasi berat badan 50-55 kg. Sekadar informasi, pencak silat jadi satu dari beberapa cabang olahraga yang baru pertama kali di pertandingkan di Asian Games 2018.

Nah, faktor itulah yang membuat Wewey semakin termotivasi untuk bisa meraih prestasi di level tertinggi di Asia. “Itu menjadi impian saya untuk bisa dapat medali emas di event tertinggi seperti Asian Games,” ucap Wewey.

Terkait persiapan, Wewey mengatakan bahwa segala sesuatunya sudah sesuai target. Selain menjaga kondisi fisik dan teknik, kontingen pencak silat nasional tinggal meningkatkan mentalitas bertanding.

“Kita juga sudah menjalani try out di Vietnam dan Thailand. Sekarang sudah stay di sini (Padepokan Pencak Silat Taman Mini). Insya Allah kita sudah sangat siap turun di Asian Games,” ujarnya.

Wewey mengaku bahwa medali emas layaknya seperti kekasih, yaitu sosok yang harus diperjuangkan dan keberadaannya harus dijemput dengan penuh suka cita.

“Yang jelas saya alhamdulillah sangat bersyukur bisa menjadi tim Asian Games. Sungguh tidak terbayang dan tidak terpikirkan bahwa saya bisa jadi bagian dari tim. Jadi harapan saya sekarang, bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia sekaligus mengharumkan nama pencak silat,” kata Wewey

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan pencak silat minimal bisa menyumbangkan tiga medali emas. Sementara, Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) menargetkan lebih, yakni menjadi juara umum, dengan setidaknya meraih enam hingga delapan medali emas.

Share: Wewey Wita, Pesilat ‘Blasteran’ yang Ingin Harumkan Indonesia di Asian Games 2018