Kesehatan

Waspada Gaslighting dalam Hubungan

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Pexels

Gaslighting menjadi salah satu kekerasan psikis dalam
hubungan. Perilaku ini tak jarang dialami oleh seseorang saat mereka menjalani
sebuah hubungan.

Psikolog dari Universitas Indonesia, Rininda Mutia
menjelaskan, perilaku ini membuat korbannya merasa lebih rendah ketimbang
pelaku.

“Pelaku gaslight membuat pasangannya atau korbannya
menjadi inferior,” kata Rininda, melansir Antara.

Direndahkan: Pelaku akan membuat korban merasa lebih kecil,
kurang percaya diri dan mempertanyakan pertimbangannya sendiri, persepsi
tentang realitasnya, hingga nilai-nilai yang telah lama dianut.

Korban gaslighting dibuat bertanya-tanya apakah pikiran dan
nilai-nilai yang dia pegang selama ini adalah hal yang benar.

Ciri: Dia mengungkap ciri-ciri gaslighting. Pada umumnya,
sudah jelas bahwa pelaku memang bersalah, tapi dia bisa memanipulasi keadaan
dan seseorang sehingga justru membuat korbannya merasa bersalah.

“Misalnya pelaku gaslight ini selingkuh. Kemudian dia
akan bilang ke pasangannya bahwa ‘aku tuh selingkuh juga karena kamu. Karena
kamu enggak perhatian sama aku, makanya aku selingkuh, jadi kamu yang
salah.’” Katanya.

Padahal, perilaku selingkuh sudah jelas salah, namun
pelakunya tidak mau mengakui dirinya melakukan kesalahan, justru membuat
pasangannya harus menanggung kesalahan tersebut.

Korban gaslighting umumnya akan mengiyakan, menanggung
kesalahan yang sebetulnya bukan miliknya. Padahal, selingkuh berhubungan dengan
kontrol diri seseorang. Bila merasa tidak diperhatikan, dia bisa secara
baik-baik membicarakan itu dengan pasangannya, bukan mencari solusi dengan
berselingkuh.

Langkah preventif: Lantas, apa yang harus dilakukan ketika
seseorang menghadapi pasangan yang melakukan gaslighting? Rininda menyarankan
untuk mengenal lebih dalam seseorang sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan
lebih erat. Anda bisa menilai apakah calon pasangan memang punya nilai baik,
rasional dalam berpikir dan menghadapi masalah.

Jika calon pasangan berbuat salah, tapi malah menyalahkan
pasangannya, itu bisa jadi ciri-ciri awal yang patut diwaspadai. Pasangan bisa
mencari perspektif lain dengan berdiskusi bersama sahabat atau orang yang
dipercaya untuk mendapat sudut pandang baru.

“Pokoknya kalau sudah ada tanda-tanda dia yang salah
tapi kenapa saya yang disalahkan, atau kita sudah merasa kok diri kita jadi
berubah ke arah yang lebih enggak percaya diri, insecure, kita harus bisa
setting boundaries,” kata dia.

Waspadai juga gaslighting yang frontal dengan cara
merendahkan secara langsung, seperti mengatakan pasangannya tidak pintar atau
tidak mampu. Dia mengatakan, itu jelas merupakan kekerasan psikis dan korban
bisa membela diri untuk melawan, atau keluar dari hubungan tersebut.

“Karena setiap orang berhak untuk mendapatkan
kebahagiaan, untuk memperjuangkan kebahagiaannya. Dan kebahagiaan tidak didapat
hanya dari satu orang itu saja, apalagi orang itu adalah orang yang menyakiti
kita,” ujar Rininda.

Baca Juga

Share: Waspada Gaslighting dalam Hubungan