Bisnis

Viral Antrian Mengular Buru Minyak Rp14.000

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi/Antara

“Rp 14.000” ramai diperbincangkan warganet di Twitter hingga masuk ke salah satu topik terpopuler di tanah air. Penyebab ramainya topik ini dibicarakan warganet usai pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter di seluruh wilayah Indonesia.

Diserbu warga: Sementara itu, video yang diunggah akun @DarsonoPurwanto memperlihatkan warga melakukan panic buying minyak goreng hingga mencuri perhatian warganet di Twitter.

Dalam video tersebut, terlihat warga mengantri panjang untuk memborong minyak dengan satu harga ini di salah satu minimarket.

Warganet pun menilai wajar adanya panic buying tersebut karena selama ini, harga minyak diketahui mahal di mata masyarakat. Pendapat tersebut disampaikan warganet dengan nama akun akun @Y_Yosua.

“Wajar sih, setelah sekian lama dari harga Rp38 sampai 40 k. Terus tadi gue juga denger dari pegawai indomaret katanya cuma sehari doang. Ya, bisa di maklumi,” cuitnya.

Sementara itu, warganet lainnya menimpali dengan mengkritisi warga yang mengabaikan protokol kesehatan saat mengantri demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah tersebut.

“Masker mana masker? Dikira covid udah ilang kali ya, gua yg liat jadi deg-degan sendiri, padahal kasus omicron lagi melonjak hadeh,” kicau akun @mochikejuu.

Pemberlakuan: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, kebijakan ini ditetapkan pemerintah sebagai komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau.

Ia mengatakan, kebijakan satu harga minyak goreng ini mulai diberlakukan pada 19 Januari 2022 pukul 00.01 WIB. Selain masyarakat dapat memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau, menurutnya kebijakan ini juga akan membuat produsen tidak dirugikan. Sebab, selisih harganya akan diganti oleh pemerintah.

“Pemerintah menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.Melalui kebijakan ini, seluruh minyak goreng, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, akan dijual dengan harga setara Rp14.000 per liter untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, serta usaha mikro dan kecil,” jelasnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/1/2022).

Dana pembiayaan: Lutfi menerangkan, melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Meski saat ini pemberlakuannya baru akan diterapkan selama enam bulan, namun ia mengatakan kebijakan ini bisa diperpanjang kembali selama enam bulan ke depan.

Imbauan tak perlu memborong: Adapun pada awal pelaksanaannya, ketersediaan minyak goreng dengan satu harga bakal diberlakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Sedangkan, untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian. Ia memastikan, kebijakan ini telah disosialisasikan kepada seluruh produsen minyak goreng dan ritel modern.

Lebih lanjut, Lutfi meminta supaya masyarakat tak perlu panik dengan buru-buru melakukan pembelian massal produk minyak goreng ini.

“Ritel modern akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 waktu setempat. Kepada masyarakat diharapkan tidak memborong karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup,” ujarnya. (zal)

Baca Juga:

Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga Dimulai 19 Januari

Sentil Jokowi Soal Harga Minyak dan Cabai, Megawati: Klasik Amat

Jokowi: Saya Perintahkan Mendag Jamin Stabilitas Harga Minyak Goreng

Share: Viral Antrian Mengular Buru Minyak Rp14.000