Bisnis

Utang PLN Turun Tersisa Rp430 Triliun

Thomas — Asumsi.co

featured image
Antara

PT Perusahaan Litrik Negara (PLN) Persero mengumukan utang perseroan mengalami penurunan Rp32 triliun. Saat ini utang PLN yang tersisa berkisar Rp430 triliun, membaik dari posisi di awal tahun lalu yang berkisar Rp 450 triliun.

“Kami memiliki utang yang cukup besar Rp 450 triliun di awal tahun lalu. Kemudian selama setahun kami berhasil mengurangi utang kami sebesar Rp32 triliun. Sehingga interest bearing debt di awal tahun ini (2022) turun dari Rp 450 triliun menjadi Rp 430-an triliun,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).

Efisiensi operasional dan investasi: Darmawan mengatakan penurunan jumlah utang itu merupakan hasil dari upaya PLN dalam memulihkan kinerja keuangan, di tengah tekanan pandemi Covid-19. Menurut Darmawan, perbaikan itu tak lepas dari langkah PLN melakukan efisiensi operasional dan investasi.

“Arahan dari Kementerian BUMN ke depannya Capex (capital expenditure atau belanja modal) kami bisa diturunkan di tengah RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) yang baru menekankan pengembangan EBT (energi baru terbarukan),” ucap Darmawan.

Perlu kolaborasi: PLN mengaku membutuhkan modal yang besar untuk pengembangan energi terbarukan. Namun Darmawan memastikan, perusahaan pelat merah itu akan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mendorong keberlanjutan bisnis.

“Kami tentu menekankan bagaimana PLN bisa berkolaborasi, baik secara kebijakan, bisnis, teknis, operasional dan lainnya,” lanjut Darmawan.

Share: Utang PLN Turun Tersisa Rp430 Triliun