Isu Terkini

Kisah Predator Seksual Di Dunia Medis, Dari Larry Nassar ke Perawat Pria di Surabaya

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Kasus pelecehan seksual belakangan tengah marak terjadi, tak hanya di Indonesia saja tapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat. Ironisnya, kasus pelecehan ini dilakukan oleh tenaga medis yang harusnya justru memberikan perawatan kesehatan untuk pasiennya. Kemarin (25/1), seorang perawat di sebuah rumah sakit di Surabaya diduga melecehkan pasien perempuan, sementara beberapa hari sebelumnya ada Dokter tim Olimpiade Amerika Serikat, Larry Nassar yang dihukum 175 tahun penjara lantaran melecehkan atlet senam AS. Waspada guys!

Oke, coba kita simak baik-baik satu per satu kasus pelecehan seksual yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Soal Dokter Olahraga Larry Nassar, beliau dipastikan bakal menghabiskan sisa hidupnya itu di dalam penjara. Apa yang sebenarnya sudah dilakukan mantan dokter di USA Gymnastic dan Michigan State University itu?

Dokter Larry Nassar mengaku telah melakukan pelecehan seksual pada anak perempuan dengan modus perawatan medis. Mantan dokter tim gimnastik AS untuk Olimpiade itu kemudian dijatuhi hukuman 40 sampai 175 tahun penjara, seperti diumumkan seorang hakim pada Rabu (24/01) waktu AS, seperti dilansir CNN.

Vonis tersebut diputuskan setelah lebih dari 156 wanita dan anak perempuan memberikan kesaksian di pengadilan bahwa Nassar telah melakukan pelecehan seksual selama dua dekade terakhir ini. Wow, itu artinya Dokter Larry Nasar sudah sangat lama melancarkan aksinya.

“Saya baru saja menandatangani surat perintah kematian Anda. Saya menemukan bahwa Anda tidak mengerti bahwa Anda adalah bahaya. Itu artinya Anda tetap berbahaya,” kata Hakim Rosemarie Aquilina pada Nassar di sebuah ruang sidang di Lansing, Michigan.

“Anda sangat berbahaya. Saat ini sampai selamanya. Ke mana pun Anda berada, Anda menimbulkan kehancuran,” lanjutnya.

Nassar telah mengaku bersalah atas tujuh tuduhan tindak pidana seksual di Ingham County, Michigan. Ia juga mengaku telah memanfaatkan posisinya sebagai dokter untuk melakukan pelecehan seksual kepada anak perempuan dengan modus perawatan medis.

Atas kejahatannya itu, Nassar pun menyampaikan sebuah pernyataan singkat di pengadilan. Tak lupa, Nassar juga meminta maaf kepada para korbannya.

“Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kedalaman dan keluasan tentang betapa menyesalnya saya atas apa yang telah terjadi. Permintaan maaf yang dapat diterima untuk Anda semua tidak mungkin ditulis dan disampaikan. Saya akan menanggung penderitaan ini selama sisa hidup saya,” kata Dokter Larry Nassar.

Sumber foto: bbc.com

Dalam vonisnya, Nassar terbukti melakukan pelecehan seksual kepada para pasien perempuannya dalam kurun waktu 1998 sampai 2015. Rata-rata pasiennya merupakan atlet senam. Total, ada 156 orang yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual.

Di antara para korban, terdapat peraih medali emas Olimpiade 2012 London kategori tim: Aly Raisman, McKayla Maroney, dan Gabby Douglas. Selain itu, ada juga mantan atlet senam Amerika Serikat, Mattie Larson.

“Jarinya selalu menemukan jalan untuk masuk ke dalam tubuh saya tanpa sarung tangan,” aku Mattie dihadapan pengadilan seperti dilansir dari NBCNews.com (26/1).

Selain Mattie, Salah satu korban dari Larry Nassar adalah Kyle Stephens. Ia adalah perempuan pertama yang menghubungi polisi, yang kemudian membuat Nassar ditangkap. Pada Selasa (16/01), Kyle mengaku di pengadilan bahwa Nassar pertama kali melakukan pelecehan seksual ketika usianya 6 tahun dan terulang lagi saat ia berusia 12 tahun.

Sementara itu, Komite Olimpiade AS (USOC) mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya bakal menggelar investigasi terkait mengapa pelecehan seksual itu bisa tidak terdeteksi begitu lama. Tercatat, Larry telah melakukan pelecehan seksual ini selama dua dekade.

“Kami meminta maaf kepada para korban. Maaf karena Anda tidak bisa meraih impian Anda,” ucap Ketua USOC Scott Blackmun.

Serupa dengan kasus Larry, aksi pelecehan seksual seorang perawat pria kepada pasien perempuan yang terjadi di sebuah rumah sakit di Surabaya juga beredar di media sosial. Kasus pelecehan seksual terhadap pasien ini mencuat setelah akun Twitter @Michael24007966, pada Rabu (24/01), mengunggah video berdurasi 52 detik yang memperlihatkan seorang pasien menangis.

Sumber foto: Getty Images

Perempuan yang tengah duduk di atas ranjang sambil menangis tersebut meminta pengakuan seorang perawat bahwa dirinya telah dilecehkan oleh perawat tersebut saat dirinya dalam pengaruh obat bius.  Menurut pengakuan korban, saat dia tidak sadarkan diri usai menjalani operasi, si perawat itu meremas payudaranya.

Pengakuan si perawat dalam video itu disaksikan keluarga dan perawat lain. Seusai mengakui perbuatannya, si perawat meminta maaf dengan bersalaman kepada pasien dan keluarga pasien.

Sejak kasus ini menghebohkan publik, pelaku sempat menghilang. Namun, Polisi memburunya sejak Kamis (25/01). Akhirnya, seperti dilansir Detikcom, Jumat (26/01), Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya menangkap perawat Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya itu di sebuah hotel di Surabaya, pada Jumat (26/01) pagi.

Duh, makin serem ya guys kalau tenaga medis yang harusnya memberikan perawatan kesehatan justru jadi predator seksual buat para pasiennya sendiri. Kondisi pasien yang biasanya lebih inferior dibanding sang tenaga medis tentunya membuat pasien rentan menjadi korban pelecehan seksual. Jika kalian sedang mendapatkan perawatan medis lalu ada tindakan dengan dalih medis yang dirasa janggal, jangan ragu untuk protes, ya guys.

Share: Kisah Predator Seksual Di Dunia Medis, Dari Larry Nassar ke Perawat Pria di Surabaya