Usai Dilantik, Ganjar Pranowo Janji Bereskan Empat Masalah Ini
Suasana kantor Provinsi Jawa Tengah terlihat riuh, pada Kamis pagi 6 September 2018. Kursi-kursi berjejer rapi di lobi kantor tersebut. Para pejabat mulai berdatangan.
Pagi itu mereka sedang menanti kedatangan Ganjar Pranowo. Ganjar tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Ia mengenakan setelan kemeja batik cokelat dipadukan celana hitam. Itu penampilannya pertama usai dilantik Presiden Joko Widodo sebagai gubernur Jawa Tengah untuk periode 2019-2023.
Sehari sebelumnya (5/9), Ganjar Pranowo telah dilantik untuk menjabat kembali sebagai Gubernur Jawa Tengah di Jakarta. Yang menarik, ia dan kepala daerah lainnya diajak ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, setelah acara pelantikan. “Pak Mendagri mengundang kita mengikuti pelantikan dan ibu Wapres menyampaikan pandangannya tentang ekonomi kerakyatan. Dan kita kemudian diajak ke KPK. Bertemu dengan pimpinan KPK. Ada deputinya juga. Kita sempat berdiskusi. Intinya kita semua menginginkan sebuah gerakan untuk mewujudkan merdeka korupsi”. Begitulah kata Ganjar saat menyapa awak media dan pejabat yang menemuinya di lobi kantor Pemprov, Jalan Pahlawan, Semarang.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga menyebutkan ada sejumlah masalah yang harus ia rampungkan selama 100 hari pertama bekerja sebagai gubernur. Setidaknya Asumsi.co merinci ada empat masalah utama yang harus dibereskan oleh Ganjar saat ini. Berikut adalah ulasannya:
1. Tuntaskan Penyusunan APBD-P
Salah satu agenda utama Ganjar adalah penyusunan APBD perubahan dan murni merupakan tugasnya yang harus dikerjakan saat ini. Ganjar bilang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memberikan arahan untuk membereskan hal tersebut.
“Seratus hari kerja kita mau ngapain? Ya salah satunya bereskan APBD murni dan perubahan. KPK telah memberi arahan juga supaya kerja-kerja legislasi berjalan dengan baik. Mereka menginstruksikan supaya prosesnya bisa transparan dan berjalan baik. Masing-masing kewenangan diharapkan berjalan baik dan dilarang main-main,” kata politikus PDIP itu.
Ia mengaku kejadian penangkapan anggota dewan di Kota Malang dan di Sumatera Utara (Sumut) jadi pengalamannya saat ini.
2. Tekan Kemiskinan
Ganjar juga berjanji bakal mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di wilayahnya. Dari semula masih sekitar 11 persen. Pihaknya ingin nantinya kemiskinan turun single digit.
“Minimal nantinya bisa turun single digit. Yang tadinya 11 persenan. Mudah-mudahan bisa berkurang single digit,” timpal Sekda Jawa Tengah, Sri Puryono.
Penurunan angka kemiskinan merupakan janjinya yang harus diwujudkan. Lantaran hal itu telah merepresentasikan janji politiknya sekaligus dengan mengombinasikan ciri khas Taj Yasin sebagai wakilnya yang mengutamakan keagamaan dan pondok pesantren.
3. Dorong Enterprenuership
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Mendagri Tjahjo Kumolo ikut memantau jalannya birokrasi di Jawa Tengah yang sinkron dengan kerja-kerja pemerintah pusat.
Titik perhatiannya ke depan menyasar pula pada pengembangan ekonomi dengan mengedepankan kemandirian bagi lulusan SMK.
“Semangat enterprenuership diperbaiki dan dikembangkan lagi. Saya akan coba mengawal programnya akan berjalan seperti apa nanti,” tuturnya.
4. Perbaiki Izin Pertanahan, Imigrasi dan SIM
Sebagai kepala daerah yang menjabat dua kali
, Ganjar berkata nantinya sejumlah masalah pelik akan diselesaikan dengan tegas.
Para bupati dan walikota akan diminta membuka kotak aduan masyarakat untuk mengidentifikasi keluhan yang muncul di tiap wilayah.
“Saya akan gunakan PP Nomor 33 Tahun 2018 untuk memberikan kewenangan gubernur kepada kepala daerah supaya dapat memberikan penghargaan sekaligus sanksi,” bebernya.
Ia berjanji izin pertanahan, keimigrasian dan SIM yang kerap menimbulkan masalah, akan dibenahi secara serius dalam lima tahun ke depan.
“Persoalan yang timbul dari setiap mengurus izin SIM, imigrasi dan pertanahan lima tahun ke depan akan dibenahi semua,” tukasnya.
