Isu Terkini

Ucapan Selamat Bukan Hanya Milik Budaya Barat

Hafizh Mulia — Asumsi.co

featured image

Ada hal menarik yang terjadi ketika Sandiaga Uno ditanya wartawan mengenai terpilihnya pasangan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia untuk periode 2019-2024. Saat itu, Sandiaga ditanya wartawan perihal dirinya yang belum mengucapkan selamat kepada pasangan yang pada Pemilu kemarin bernomor urut 01.

“Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya,” tutur Sandiaga di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/6). Ia pun melanjutkan, “Kalau kita mau (ucapkan) selamat, selamat apa? Selamat kerja? Selamat menempuh hidup baru? Ini budaya-budaya yang bukan ke-Indonesia-an menurut saya. Kita sudah menghormati dan memberikan kesempatan itu sudah jauh lebih tinggi makomnya.”

Hal ini sontak memicu perbincangan di kalangan warganet. Beberapa di antaranya mengulik jejak digital Sandiaga yang sudah beberapa kali mengucapkan ucapan selamat melalui media sosialnya. Salah satunya ketika ia mengucapkan selamat hari raya lebaran. Berikut cuitannya.

Untuk semuanya, saya ucapkan selamat menikmati hari libur lebaran. Bagi yang sedang di perjalanan, jaga keselamatan dan jaga kesehatan. Sampaikan salam saya kepada seluruh keluarga. Insya Allah, silaturahim di Idul Fitri ini membawa banyak berkah untuk kita semua. Aamiin. pic.twitter.com/IaaKrYyX6T— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) May 30, 2019

Keesokan harinya, Sandiaga pun akhirnya memutuskan untuk mengucapkan selamat kepada pasangan terpilih. Ia mengungkapkannya dalam sebuah video yang diunggah di laman instagramnya, @sandiuno. Berikut unggahannya.

View this post on Instagram

A post shared by Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) on Jun 30, 2019 at 7:50am PDT

Dalam video berdurasi lebih dari enam menit tersebut, Sandiaga menuturkan banyak hal mengenai harapannya pada pasangan terpilih. Secara spesifik, ia berharap bahwa pasangan terpilih dapat memberikan keadilan bagi rakyat Indonesia.

“Saya mengucapkan selamat bekerja, selamat jalankan amanah rakyat, selamat berjuang untuk terus mencapai cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Sandiaga, Senin (1/7).

Bener, Budaya Barat?

Sebenarnya saya nggak tahu-menahu apa yang ada di benak Sandiaga ketika ia mengungkapkan bahwa ucapan selamat adalah budaya Barat. Hal ini demikian karena memang tidak ada sumber yang benar-benar mengatakan bahwa mengucapkan selamat memiliki akar budaya yang sama dengan demokrasi. Bahkan, jika dikulik kembali, tiap-tiap masyarakat memiliki caranya masing-masing dalam mengucapkan selamat sebagai sebuah doa atau pencapaian tertentu.

Mari menguliknya dari yang paling sederhana terlebih dahulu: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan KBBI, kata selamat memiliki banyak makna. Kata selamat dalam konteks Sandiaga adalah sebagai sebuah nomina. Nomina ini bisa bermakna doa yang mengandung harapan supaya sejahtera, atau sebagai pemberian salam agar senantiasa dalam kebaikan.

Jika menyelami penggunaan ucapan selamat lebih dalam, memang kita temukan hal ini dalam kebudayaan negara-negara Barat. Bahasa Inggris memiliki kata-kata seperti “good morning” atau “good evening” sebagai ucapan selamat yang disesuaikan dalam konteks waktu tertentu. Bahasa Prancis punya bonjour atau bonsoir sebagai ucapan selamat yang disesuaikan dalam konteks waktu. Begitu pun dengan bahasa-bahasa asing dari Barat lainnya.

Kendati demikian, bukan berarti ucapan selamat ini berangkat dari kebudayaan Barat. Hal ini jelas karena ucapan selamat juga bagian dari kehidupan sehari-hari seorang muslim. Bahkan, agama Islam menganjurkan umatnya untuk memberi ucapan selamat sesering mungkin. Setiap kali seorang muslim mengucap kata assalamualaikum, seorang muslim lainnya wajib membalas dengan waalaikumsalam. Hal ini menjadi bukti bahwa agama Islam turut menganjurkan umatnya mengucapkan selamat kepada sesamanya.

Selain bagian dari agama Islam, fakta bahwa ucapan selamat bukan budaya Barat terlihat dari bagaimana budaya Jawa memiliki caranya sendiri dalam mengucapkan selamat. Salah satu contohnya adalah sugeng rawuh yang menggantikan selamat datang di budaya Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di tanah Jawa, ucapan selamat ini turut menjadi bagian dari budaya. Kalau ucapan selamat saja bagian dari budaya Jawa, bukankah itu artinya ucapan ini merupakan budaya Indonesia?

Share: Ucapan Selamat Bukan Hanya Milik Budaya Barat