Isu Terkini

Tiga Fakta Tentang Kepulangan Novel Baswedan ke Indonesia

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Siapa yang enggak kenal Novel Baswedan? Seorang penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kerap kali berhasil mengungkapkan kasus-kasus besar dan menjerat banyak pejabat negara. Sepak terjangnya tak perlu diragukan lagi. Novel Baswedan telah berhasil mengungkap beberapa kasus korupsi, seperti suap cek pelawat Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom tahun 2004, korupsi Bank Jabar tahun 2009, suap bekas Bupati Buol Sulawesi Tengah Amran Batalipu tahun 2011, korupsi proyek simulator SIM Korlantas Polri tahun 2012, suap ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar tahun 2013, sampai megakorupsi proyek e-KTP 2014.

Nama Novel kembali jadi perbincangan publik setelah kejadian penyiraman air keras oleh orang yang tak dikenal terhadap dirinya pada 11 April 2017. Atas kejadian itu, mata kirinya harus mengalami kebutaan, dan mata kanannya perlu memakai lensa. Ia pun harus pergi ke Singapura untuk menjalani serangkaian perawatan medis.

Operasi paling baru yang ia jalani pada 13 Februari kemarin adalah operasi penggantian jaringan selaput gusi yang menjadi implan di mata Novel. Dan hari ini tepatnya 22 Februari, sang penyidik anti korupsi yang legendaris itu pulang ke tanah air setelah dokter yang merawatnya di Singapura memperbolehkan Novel menjalani rawat jalan. Nah, gimana sih fakta-fakta tentang kepulangan Novel yang udah sepuluh bulan di negeri Singa itu?

1. Langsung Ke KPK dan Ngasih Semangat

Setibanya di bandara Soekarno Hatta, Novel langsung ke markas KPK yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Enggak cuman para teman sekantor, tapi kepulangan Novel ini juga disambut masyarakat dan lembaga-lembaga masyarakat pemantau korupsi. Spanduk, panggung, hingga karangan bunga juga dipasang untuk menyambut kedatangan Novel.

Saat sampai di KPK, Novel ngasih sambutan yang berisi semangat kepada seluruh pegiat anti korupsi.

“Bagi saya, yang terjadi kepada diri saya, penyerangan terhadap diri saya, saya tak ingin hal ini dijadikan sebagai pelemahan, tapi saya ingin ini menjadi penyemangat buat diri saya,” ujar Novel yang disambut tepuk tangan.

“Saya juga ingin mengharapkan hal ini juga berkaitan dengan rekan-rekan semua baik pegawai KPK, baik aktivis, penegak hukum yang bergerak dalam pemberantasan korupsi. Saya ingin menularkan semagat yang sama sehingga kita semakin berani, semakin sungguh-sungguh dalam melakukan pemberantasan korupsi,” kata Novel dilansir dari Cnnindonesia.com pada 22 Februari.

2. Rumahnya Dijaga

Setelah dari KPK, Novel kemudian beristirahat di rumahnya. Polisi, Petugas KPK, sampai Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) ikut berjaga di depan rumah Novel yang berada di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Yahya, salah satu anggota Komando Kesiapsiagaan AMM yang berjaga di kediaman Novel mengungkapkan bahwa mereka diinstruksikan oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Personel yang diterjunkan diantaranya ditempatkan di KPK sekitar 16 orang, disini 9 orang, dan bandara sebanyak 15 orang,” ujar Yahya.

3. Masih Rawat jalan dan Belum Bisa Langsung Bekerja

Novel kembali ke Jakarta sebenarnya masih dalam proses rawat jalan. Kata Febri Diansyah, Juru Bicara KPK bilang kalau sebelah mata Novel masih belum berfungsi. Mata kiri masih harus menunggu operasi tahap 2 yang di awal direncanakan April 2018 ini.

“Novel belum sembuh, masih butuh proses pemulihan, sehingga belum bisa langsung bekerja mulai hari ini,” Febri Diansyah dikutip Kompas.com pada 22 Februari hari ini.

Share: Tiga Fakta Tentang Kepulangan Novel Baswedan ke Indonesia