Isu Terkini

TGB Berlabuh di Golkar dan Kiprah Politiknya yang Berganti Dua Kali

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) telah resmi bergabung dengan Partai Golkar. Informasi tersebut cukup membuat publik tertegun, sebab mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu sempat digadang-gadang akan berlabuh ke Partai NasDem beberapa hari lalu. Di mana sebelumnya ia adalah kader Partai Demokrat dan memutuskan mengundurkan diri.

Perjalanan politik TGB sendiri memang cukup unik. Pria kelahiran Pancor, Selong Lombok Timur, NTB, pada 31 Mei 1972 ini memulai karir politiknya pada tahun 2004. Dia melenggang ke kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2004-2009 dan berhasil menduduki kursi di Komisi Pemuda dan Olahraga. Keputusannya terjun ke politik ini disinyalir berkat pengaruh dari pendiri Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra.

TGB sendiri sampai saat ini dikenal sebagai politikus dan ulama. Dia merupakan cucu dari pendiri organisasi masyarakat Islam besar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW), Maulana Syekh Tuan Guru M Zainuddin Abdul Madjid. Ayahnya merupakan birokrat pemerintah daerah NTB, HM Djalaluddin SH dan Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.

Setelah dari DPR, TGB maju untuk menjadi kandidat calon gubernur di NTB. Ia diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PBB. Didampingi Badrul Munir, TGB terpilih menjadi Gubernur NTB periode 2008-2013. Ia dilantik pertama kali pada usia 36 tahun, dan menjadi gubernur termuda ketika itu.

Di periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) berikutnya, TGB terpilih kembali menjadi Gubernur NTB. Ia bersama pendampingnya Muhammad Amin diusung oleh Partai Demokrat. Menjabat dua periode membuktikan bahwa TGB memiliki banyak pendukung. Ia juga mampu memberikan pengaruh kepada warganya. Seperti saat TGB memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu.

Pernyataan dukungan itu berhasil menyumbang besar perolehan suara Prabowo-Hatta. Dari 33 provinsi, Prabowo-Hatta memenangi 10 provinsi, salah satunya NTB. Dukungan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengamankan 72,45 suara Prabowo-Hatta di NTB. Sementara Jokowi kalah di NTB.

Di akhir kepemimpinannya sebagai Gubernur, NTB memberikan pernyataan yang cukup menghebohkan. Ia tak lagi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 mendatang, dan justru memberikan sokongannya kepada Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terungkap lewat foto yang tersebar melalui aplikasi pecakapan dan media sosial. Gambar TGB bersama Jokowi itu bertulisan “Kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat jadi pertimbangan. Beliau layak dan pantas diberi kesempatan dua periode. TGB, Jakarta, 4 Juli 2018.”

Banyak pihak lantas berkomentar soal sikap politik itu. Sebab, TGB merupakan politikus sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. Sedangkan, saat itu Demokrat belum memutuskan arah dukungan di Pilpres 2019. Selang waktu berjalan, Partai Demokrat memilih dan untuk mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga, dan membuat dukungan TGB semakin bias.

Tak ingin jadi polemik, TGB resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada Juli 2018. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). “Saya sudah resmi mundur,” kata TGB, Senin, 23 Juli 2018.

TGB Jadi Rebutan Partai

Masa jabatan TGB sebagai Gubernur NTB berakhir pada 17 September 2018 lalu. Hingga awal Desember kemarin, ia sempat tak ada kabar. Namun Ketua Umum Partai NasDem sempat mengklaim bahwa TGB akan bergabung bersama organisasi politiknya.

“Keluarga besar NTB ada di NasDem. (TGB) Formalnya belum, informalnya ya sudah. Formalnya sudah jelas nanti (masuk NasDem) dan dalam proses,” kata Surya Paloh setelah acara Temu Kader dan Konsolidasi Partai NasDem di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin, 17 Desember 2018.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Jhonny Plate mengatakan bergabungnya TGB Zainul Majdi ke NasDem dilakukan secara resmi saat Surya Paloh berkunjung ke NTB. “Iya. Pak TGB masuk ke NasDem. Pak TGB setuju dengan platformnya. Di NTB itu secara resmi mengatakan. Waktu Ketum (Surya Paloh) di NTB kan bersama-sama dengan dia, mendampingi Ketum, waktu ke Lombok,” ujar Jhonny.

Namun TGB sendiri justru menepis pernyataan dari Ketum dan Sekjend Partai NasDem. “Pak Surya Paloh tokoh nasional. Sangat saya hormati. Kerja dan kontribusi kebangsaan beliau sudah teruji. Jauh sebelum beliau mendirikan NasDem. Untuk saya pribadi, saya belum memutuskan masuk partai hingga saat ini. Saya fokus dakwah dan ikut berikhtiar membantu perjuangan Bapak Jokowi bersama Kiai Ma’ruf Amin,”

TGB Resmi Gabung Golkar

Akhirnya TGB pun berlabuh ke Partai Golkar. Bergabungnya TGB dengan Partai Beringin itu diputuskan dalam rapat pleno yang digelar pada Rabu malam, 19 Desember 2018. Tidak seperti kabar dari NasDem, bergabungnya TGB bersama Golkar telah dikonfirmasi secara langsung. Ia mengaku semua itu dilalui dengan proses komunikasi yang dibangun cukup lama.

“Komunikasi memang sudah cukup lama, dan Partai Golkar, partai tengah yang kokoh nilai pada nilai teknokrasi,” kata TGB usai pertemuan silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar, Jakarta, Kamis, 20 Desember 2018.

Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Airlangga menjelaskan bahwa proses komunikasi merekrut mantan politikus Partai Bulan Bintang itu sudah dilakukan usai TGB melepas jabatannya sebagai Gubernur NTB. Melalui prosedur rapat internal pengurus dan rapat pleno, akhirnya mendapatkan satu kesepakatan.

“Dan kita ada chemistry dan dicari saat yang tepat dan alhamdulillah menjelang akhir tahun kebetulan ada acara silaturahmi dengan para senior termasuk dengan Pak JK (Jusuf Kalla),” kata Airlangga.

Meski baru bergabung ke dalam Partai Golkar, TGB langsung dipercaya sang Ketua Umum untuk langsung diberikan dua jabatan sekaligus. Jabatan pertama yang diemban TGB adalah Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar. Bidang ini adalah struktur yang baru diciptakan khusus setelah TGB menyatakan bergabung dalam keluarga besar partai beringin. Selain itu, mantan kader Partai Demokrat ini langsung dipercaya menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Golkar.

Share: TGB Berlabuh di Golkar dan Kiprah Politiknya yang Berganti Dua Kali