Isu Terkini

Tannya Roumimper, Satu Dekade Geluti Boling dan Ambisinya di Asian Games

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Tannya Roumimper merupakan salah satu atlet andalan Indonesia di panggung Asian Games 2018 nanti. Sosok Tannya memiliki mimpi untuk mengharumkan nama Indonesia dengan mempersembahkan medali di hajatan empat tahunan itu.

Bukan tanpa alasan Tannya akhirnya dipercaya untuk menjadi atlet boling andalan Indonesia di Asian Games. Pasalnya, dara kelahiran Bandung, pada 11 Oktober 1990 ini pernah meraih medali emas cabor boling di pentas SEA Games 2017 lalu.

Prestasi mentereng itulah yang akan dijadikan modal penting untuk Tannya saat tampil di multi event yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Yap, Tannya punya segudang pengalaman sehingga dirinya diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Seperti apa cerita Tannya saat pertama kali menekuni olahraga boling? Lalu, apa saja prestasi yang sudah diraih perempuan berusia 27 tahun itu dan apa targetnya di Asian Games 2018 nanti? Yuk simak ceritanya berikut.

Menekuni Boling Selama 16 Tahun

Tak akan ada hasil instan untuk mencapai prestasi terbaik di dunia olahraga. Hal itulah yang dirasakan Tanny yang ternyata sudah menekuni olahraga boling selama kurang lebih 16 tahun atau satu dekade.

“Saya sudah menggeluti dunia boling selama 16 tahun,” kata Tannya seperti dikutip dari akun Youtube Kemenpora, 30 April 2018 lalu.

Lantaran sudah menggeluti dunia boling lebih dari satu dekade, Tannya pun sudah tau betul seluk beluk dan strategi dalam memainkan olahraga tersebut. Tannya mengatakan seorang atlet boling memang dituntut memiliki fisik yang kuat.

“Olahraga ya, karena tidak gampang. Bisa sampai 5-6 jam berdiri untuk finalnya sendiri,” ujar Tannya.

Atlet boling andalan Indonesia di pentas Asian Games 2018, Tannya Roumimper. Foto: Facebook/Tannya Roumimper.

Tannya sendiri sudah berlatih dan dididik untuk menjadi atlet sejak kecil. Ia tumbuh besar di tengah-tengah keluarga atlet dan mulai bermain boling saat dirinya berusia 11 tahun.

Tannya mengaku sering diajak kedua orangtuanya untuk melatih kemampuannya di salah satu tempat boling yang baru saja buka. Tumbuh di keluarga atlet tentu membuat Tannya bisa dengan cepat beradaptasi menerima banyak hal dalam berolahraga.

Berawal dari main-main, sang ayah pun mulai mendukung Tannya untuk lebih serius lagi di bidang olahraga tersebut. Bahkan, sang ayah mau memberikan hadiah-hadiah kecil jika Tannya bisa mencapai skor-skor yang ditargetkan.

“Kebetulan orangtua saya atlet. Jadi emang sudah dididik dari kecil untuk menjadi seorang atlet. Kebetulan, saya sukanya atau kecantolnya sama boling,” kata Tannya.

“Saya sukanya sama boling karena kayaknya mungkin beda dan persaingannya pun beda. Termasuk bukan olahraga yang favorit juga di Indonesia sendiri,” ucapnya.

Menurut Tannya, sebagai seorang atlet, dirinya tak sekedar menggulingkan bola boling yang beratnya mencapai 8 kg itu saja di atas arena. Tapi, ia juga harus menjaga fokus dan konsentrasinya agar bisa tepat saat membidik sasaran.

Pada tahun 2005, Tannya akhirnya bergabung dengan training center (TC) di Jakarta untuk mengikuti pelatihan. Sejak saat itulah, Tannya mulai lebih fokus berlatih demi mewakili Indonesia di berbagai kompetisi.

Tannya Roumimper saat berhasil naik podium dan meraih medali untuk Indonesia di cabor boling SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: Facebook/Tannya Roumimper.

Prestasi Tannya di Cabor Boling

Berkat latihan keras dan disiplin, Tannya pun sering mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia pernah juga menyabet sejumlah medali hasil kerja kerasnya dalam cabang olahraga boling di beberapa kejuaraan.

Pada tahun 2010, Tannya memperoleh medali perak dari ajang bergengsi Asian Games 2010. Sedangkan saat usianya 25 tahun, Tannya sukses menyabet medali perak pertama di level Masters saat mengikuti kompetisi SEA Games 2015.

Kerasnya rivalitas dunia bowling pro Amerika Serikat juga pernah ditembusnya. Bersama Sharon Limansantoso dan Putty Armein, Tannya bisa menyumbangkan medali perunggu dari nomor team trio putri Kejuaraan Dunia Boling 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

Tak hanya itu saja, masih di tahun yang sama, ia juga meraih medali perak di Kejuaraan Permainan Indoor dan Seni Bela Diri 2017 di Ashgabat, Turnmenistan.

Selain itu, Tannya juga akhirnya berhasil mengukir catatan mentereng dengan membawa pulang medai emas SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebuah prestasi apik yang ingin diulang Tannya di Asian Games nanti.

Target Emas Tannya untuk Indonesia di Asian Games 2018

Yap, di Asian Games 2018 nanti, target Tannya pun tidak tanggung-tanggung yakni ingin menyabet medali emas untuk Indonesia.

“Targetnya pasti menyumbangkan medali ya karena saya belum punya medali di Asian Games. Jadi targetnya memberikan yang terbaiklah, agar bisa naik podium dan mudah-mudahan juga bisa memberikan emas untuk Indonesia,” kata Tannya.

Sekadar informasi, Tannya sendiri sudah sejak 2010 menetap di Amerika Serikat. Setelah tampil di Asian Games 2018 nanti, Tannya harus kembali lagi ke Negeri Paman Sam karena ia harus menyelesaikan pendidikan Master Business and Administration (MBA) di Mount Mercy University, Cedar Rapids, Iowa.

Share: Tannya Roumimper, Satu Dekade Geluti Boling dan Ambisinya di Asian Games