Isu Terkini

Tak Ada Bonus Harian, Driver Gojek Ogah Narik Bikin UMKM Kerepotan

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Unsplash/Fikri Rasyid

Curhat salah satu driver Gojek yang mengaku tidak mendapat bonus harian lewat akun Twitter @ryan_nus, viral di jagad maya. Ia mengatakan, persoalan tidak adanya bonus harian inilah yang menyebabkan banyak pengguna layanan Gojek, kesulitan mendapatkan driver untuk kebutuhan layanan transportasi hingga mengantarkan makanan belakangan ini.

Bikin Driver Gojek Tak Semangat

Melalui kicauannya, @ryan_nus meminta maaf bagi konsumen yang kesulitan mendapatkan driver Gojek sejak Hari Raya Idulfitri kemarin. Menurutnya, tidak ada bonus harian mengendurkan semangat para mitra Gojek.

“Buat customer gojek yg sekarang ngorder & susah dapet driver mohon maaf ya, tapi driver-nya lebih milih OFF karena tidak ada lagi BONUS. Dulu ada BONUS bikin Driver semangat,” cuit akun tersebut pada momen Lebaran, Kamis (13/5/21) lalu.

Baca juga: Rencana Merger Gojek dan Tokopedia, Pengamat: Awas Oligopoli

Alih-alih bonus, kata dia, saat ini yang diberlakukan Gojek untuk pendapatan para driver hanyalah jaminan dalam bentuk argo. Dapat selisihnya sedikit sekali. “Mending kumpul bareng keluarga,” imbuhnya

Ia menjelaskan, sebelumnya Gojek menerapkan bonus harian dengan skema bila driver bisa membawa 30 penumpang per hari, dengan tingkat pengambilan order Minimal 65%, maka mereka bisa mendapatkan bonus sebesar Rp180.000.

“Jaminan argo sekarang, contoh driver bawa 21 Go Ride/hari x Rp 9600 (tarif jarak minimal) = Rp 201,600. 220.000 – 201.600 = Driver cuma dapet 18.400 :(,” lanjutnya.

Selanjutnya, akun Twitter yang sama juga menerangkan hitungan bagi hasil antara mitra dan pihak perusahaan, yaitu jika pelanggan melakukan pemesanan layanan di bawah 4 km, maka bayarannya adalah Rp 14.000, sementara driver mendapatkan penghasilan bersih senilai Rp9.600.

“Ayolah @gojekindonesia, adain BONUS harian lagi (bukan jaminan argo). Gak minta jumlahnya setinggi dulu koq, masih pandemi. Setengah dari BONUS dulu masih OK. Kita peduli sama aplikasi karya anak bangsa,” pintanya.

Dianggap Rugikan Konsumen

@ryan_nus menyebut, persoalan ini tak membuat para driver melakukan aksi mogok dalam waktu yang lama. Cuma saat Lebaran kemarin, mereka lebih memilih tidak mengambil order sama sekali, termasuk tak melayani layanan pesan antar makanan dan pengiriman barang.

Hal ini menyebabkan lebih banyak jumlah pesanan, daripada driver yang stand by. Maka, banyaknya permintaan yang tak diimbangi oleh ketersediaan mitra Gojek ini menyebabkan tarif jasa yang muncul di aplikasi menjadi mahal.

“Karena jauh lebih banyak jumlah order daripada driver yang ON dan ngambil order. Hasilnya ya orderan itu cuma muter-muter aja, terjadi lonjakan harga yang tinggi buat customer. Sudah customer bayar mahal tapi tetep lama dapet driver-nya. Customer juga dirugiin. Driver & customer sama2 dirugiin kalo gini terus,” jelasnya.

Para merchant Gofood, lanjutnya juga dirugikan lantaran jarang ada driver yang menyanggupi untuk mengambil pesanan dari pelanggan. “Pedagang online juga dirugiin. Dampaknya kemana-mana akibat banyak order dari customer yang tidak dapat driver. Masukan dari para driver, berapa idealnya Bonus sekarang. Gak ada yg minta angka sebanyak dulu, karena tahu kondisi sekarang,” tuturnya.

Terhitung mulai Sabtu (15/5/21), ia sudah mulai berkeliling lagi melayani penumpang. Melalui cuitan ini, dirinya mengharapkan adanya respons dan apresiasi dari pihak Gojek supaya para mitra bisa tetap mendapatkan penghasilan yang layak atas kinerja mereka.

“Cuma berharap ada apresiasi dari @gojekindonesia untuk nutup uang bensin/makan di jalan & bisa bawa lebih untuk keluarga di rumah. Gak ada sampe istilah “Mogok” gini. Hari ini gw mulai ngebid lagi koq layanin customer. Thread ini kan kritik untuk gojek lebih baik, dari gw & kawan2 @GojekOnTwitt yg BENERAN driver tiap hari di jalan. Setuju Gojek harus untung, customer harus senang, mitra harus sejahtera,” tandasnya.

Dicari Pelanggan Sampai Bikin Repot Pelaku UMKM

Penuturan @ryan_nus soal hilangnya bonus harian ini, diakui para driver lainnya. Kiki (bukan nama sebenarnya) yang merupakan salah satu driver yang biasa siaga melayani jasa Gojek hingga GoFood di sekitar kawasan Ciputat mengaku hingga hari ini masih belum mau mengaktifkan layanannya karena hal tersebut.

Baca juga: Ojek Online Rentan, Perusahaan Mitra Berbuat Apa?

Bahkan, ia sampai dicari-cari oleh para pelanggan yang biasa menggunakan jasanya dengan menanyakannya melalui pesan pribadi di WhatsApp dan telepon. 

“Sampai dicariin saya kenapa enggak bisa antar? Soalnya sudah banyak juga customer yang langganan sama saya, naik Gojek maunya sama saya. Ya sudah saya bilang saja, ‘Lebaran libur dulu enggak dapat bonus soalnya.’ Cuma saya sempat ada 1 orang saya turutin deh, soalnya dia kasih uang tambahan ke saya yang lumayan,” terangnya saat dihubungi Asumsi.co melalui sambungan telepon, Sabtu (15/5/21).

Ia mengharapkan supaya bonus harian ini dikembalikan lagi. Menurutnya, Gojek harus memahami bahwa antara driver dan konsumen saling membutuhkan. Tanpa adanya bagi hasil yang layak, kata dia, driver bisa-bisa jadi abai ke konsumen dan ini berpengaruh buruk ke perusahaan.

“Kaitannya panjang ini. Ada lagi lah, bonusnya yang bikin kita semangat mau antar customer. Banyak lho langganan saya, kasihaan mereka jadi terabaikan. Kayaknya saya narik lagi hari Senin. Tanggung lah, Minggu sekalian libur juga saja,” tuturnya.

Sementara itu, Astuti salah satu pelaku usaha kedai kopi rumahan di Buah Batu, Bandung, Jawa Barat mengaku kerepotan tidak adanya driver Gojek yang bersedia mengambil pesanan orang dari kedainya saat hari pertama Idulfitri.

Ia justru baru tahu perkara tidak ada bonus harian para driver Gojek yang menyebabkan mereka memutuskan buat meiburkan diri. “Saya sudah dua tahun jadi merchant Gofood, baru kali ini kerepotan enggak ada driver mau ambil order. Saya sampai antar sendiri bareng kakak dan suami, gantian ke para pembeli. Seharian lho kami antra pesanan tanpa driver Gojek,” terang Astuti.

Menyikapi hal ini, dirinya mengharapkan driver Gojek bisa tetap profesional dan di sisi lain, perusahaan besutan Mendikbudristek Nadiem Makarim ini menurutnya juga perlu terus memperhatikan kesejahteraan mereka dari segi ekonomi. 

“Saya baru tahu nih, jujur tahunya karena masalah mereka enggak dapat bonus harian. Ya pokoknya, sama-sama jangan sampai ada yang merasa dirugikan. Driver-nya harus profesional dong, tapi mereka juga harus diperhatikan sama yang memperkerjakan jangan sampai tekor juga. Kalau begini kena juga nih, pelaku UMKM kayak kami merasa direpotkan. Rugi semua-muanya,” pungkasnya.

Asumsi.co sudah mencoba menghubungi public relations Gojek melalui sambungan telepon dan surel untuk meminta penjelasan soal isu bonus harian untuk para mitranya ini. Hingga berita diturunkan, pihak terkait belum memberikan respons.

Share: Tak Ada Bonus Harian, Driver Gojek Ogah Narik Bikin UMKM Kerepotan